Dengan Prokes Ketat

Mahasiswa KKN UNRI dan Guru Ajarkan Siswa SDN 11 Kelas 3 Berhitung, Membaca dan Budaya Melayu Siak

SIAK, RIAUBERNAS.COM - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Riau (UNRI) Balek Kampung Pinang Sebatang bersama Guru SDN 11 Hayatun, mengajarkan siswa kelas tiga untuk berhitung, membaca, dan Budaya Melayu Kabupaten Siak di Taman Kampung Pinang Sebatang Kecamatan Tualang Kabupaten Siak.

Gabriel Samosir, Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Riau (UNRI) Balik Kampung Kelompok Dua Kampung Pinang Sebatang, mengaku sangat peduli dengan pendidikan anak di masa Pendemi Covid-19.

"Kita mengajarkan anak SD bagaimana cara membaca, berhitung, serta belajar Budaya Melayu Siak yang baik dan benar. Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai bentuk pengabdian di desa melalui lembaga pendidikan, semua kita lakukan dengan memprioritaskan Protokol Kesehatan secara ketat," kata Gabriel Samosir kepada Riau Bernas, Sabtu (14/8/2021).

“Saya ingin pengabdian kali ini bermanfaat bagi generasi penerus Pinang Sebatang dan orang lain, serta dapat menyalurkan ilmu yang kami dapat di salah satunya melalui lembaga pendidikan,” jelasnya lagi.

Ibu Hayatun, selaku guru kelas 3 SDN 011 Pinang Sebatang sangat mengapresiasi dan menyambut dengan antusias atas ketersediaan mahasiswa KKN UNRI Pekanbaru untuk membantu mengajar anak didiknya.

“Alhamdulillah saya sangat senang bisa dibantu oleh mahasiswa KKN UNRI Pekanbaru, karena selain meringankan kami (para guru) mengajar, juga dapat melatih mental mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmunya,” kata Ibu Hayatun kepada Riau Bernas di Pinang Sebatang.

Hayatun menjelaskan, bahwa desa Pinang Sebatang masuk dalam kategori zona hijau dan sejak adanya peraturan terkait kebiasaan baru (new normal) kegiatan pembelajaran mulai dilakukan secara tatap muka kembali, tentunya dengan menggunakan protokol kesehatan.

“Ada yang berbeda dengan model pembelajaran saat ini, karena harus dibagi menjadi 2 sesi atau kelompok dalam satu kelas. Tujuannya untuk mengurangi jumlah siswa dalam rangka pencegahan terpaparnya virus Covid-19. Siswa maupun guru juga harus menerapkan 3M, yaitu mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak”, tutupnya.

Nisa, salah satu orang tua peserta didik mengaku sangat senang dengan diterapkannya kembali pembelajaran secara tatap muka, meskipun tidak bisa berangkat full satu minggu karena dibatasi dengan jumlahnya siswa.

“Alhamdulillah pembelajaran secara tatap muka sudah bisa diterapkan kembali setelah berapa berhenti akibat adanya pandemi Covid-19. Karena baru memasuki tahun ajaran baru, tentunya anak-anak sangat perlu bertatap muka langsung dengan guru untuk belajar dan berkenalan dengan teman-teman barunya,” tutup Nisa. (HUT)


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar