Peran Kepala Sekolah Dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran kepala sekolah dalam penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS), dan mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan MBS. Peran kepala sekolah yang dominan dalam penerapan MBS adalah peran manajerial, karena kepala sekolah bisa memilih langsung siapa yang menjabat dalam struktur organisasi sekolah. Peran sekolah dalam konteks MBS adalah sebagai motor penggerak bagi kehidupan sekolah. Peran tersebut adalah kepala sekolah sebagai pendidik, manajer, administrator, supervisor, pemimpin, wirausahawan, motivator, dan klimator. Faktor penghambat dalam penerapan MBS adalah komunikasi yang belum berjalan dengan baik di sekolah serta kurangnya sosialisasi untuk penerapan MBS, sedangkan faktor pendukung adalah peran aktif warga sekolah dalam pelaksanaan MBS dan pemberiaan wewenang atau otonomi yang besar dari yayasan kepada sekolah.

Kata Kunci: manajemen berbasis sekolah, kepala sekolah.

Abstract
This study aimed to describe the role of the headmaster in the Implementation of school-based management (SBM), and to reveal both supporting and inhibiting factors in the implementation of SBM. The dominant role of the headmaster in the implementation of SBM was the managerial role, since the headmaster could directly decide the ones who could be in the school organizational structure. The school’s role in the SBM context, is as a motor for motivating the school life. The role is that the school principal is as the educator, manager, administrator, supervisor, leader, entrepreneur, motivator, and climator. The inhibiting factors in the 
implementation of SBM are the communication which does not run well at school and the lack of socialization of the implementation of the SBM, whereas the supporting factors are the active roles of the school members in Implementing the SBM and provision of authorities or autonomies bestowed from the organization to the school.

Keywords: school-based management, headmaster. 

PENDAHULUAN
Kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran (Wahjosumidjo, 2002, p.83). Sementara Rahman (2006, p.106) menyatakan bahwa “kepala sekolah adalah seorang guru (jabatan fungsional) yang diangkat untuk menduduki jabatan struktural (kepala sekolah) di sekolah. Sebagai penanggung jawab pelaksanaan pendidikan, Starratt (2007, p.16) menyatakan bahwa kepala sekolah merupakan agen. Pertama adalah Negara. Kepala sekolah memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan kebijakan dan haluan Negara dalam mengupayakan pendidikan paling baik bagi anak-anaknya di sekolah. Sedang untuk menjadi pemimpin berketerampilan manusiawi, Made Pidarta (2004, p.223) menyatakan jika kepala sekolah: 
(1) memiliki kepribadian yang cocok melaksanakan tugas kepemimpinanya; (2) Memperhitungkan faktor situasi dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya; (3) Melakukan transaksi antara dia sebagai pendahuluan. 

Pemimpin dengan orang yang dipimpin, yaitu mengusahakan suatu kesepakatan bersama. Selanjutnya agar dapat membimbing dan mengontrol secara betul, maka kepala sekolah perlu memahami teknik-teknik yang dipakai dalam proses belajar mengajar, mulai dari perencanaan sampai pada evaluasi pembelajaran. Manajemen berbasis sekolah gagasan Manajemen berbasis sekolah (MBS), dalam Bahasa Inggris School Based Management pada dewasa ini menjadi perhatian para pengelolaan pendidikan, mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, sampai dengan tingkat sekolah. Sebagaimana dimaklumi, gagasan ini semakin mengemuka setelah dikeluarkannya kebijakan desentralisasi pengelolaan pendidikan seperti disyaratkan oleh UU Nomor 32 Tahun 2004. Produk hukum tersebut mengisyaratkan terjadinya pergeseran kewenangan dalam pengelolaan pendidikan dan melahirkan wacana akuntabilitas pendidikan. Gagasan MBS perlu dipahami dengan baik oleh seluruh pihak yang berkepentingan (stakeholder) dalam penyelenggaraan pendidikan, khususnya sekolah, karena implementasi MBS tidak sekedar membawa perubahan dalam kewenangan akademik sekolah dan tatanan pengelolaan sekolah, akan tetapi membawa perubahan pula dalam pola kebijakan dan orientasi partisipasi orang tua dan masyarakat dalam pengelolaan sekolah. Kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga pendidikan merupakan faktor penggerak dalam penerapan MBS. Untuk itu kepala sekolah harus memiliki skill (keterampilan) khusus dalam penerapan MBS.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah Jenis penelitian kualitatif dengan konsep library research. Sumber data diperoleh jurnal, dan buku. Adapun teknik analisis data dilakukan dengan cara melakukan berbagai kajian teori-teori yang diperoleh dari berbagai literatur yang relevan. Penelitian ini dirancang untuk memahami fenomena peran kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan manajemen berbasis sekolah. 

HASIL DAN PEMBAHASAN
Peran Kepala Sekolah dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah. Peran sebagai Pendidik dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah adalah kepala sekolah. Peran utama kepala sekolah sebagai manajer adalah mengelola tenaga kependidikan dan non kependidikan agar mampu melaksanakan tugasnya secara professional. Salah satu tugas yang dilaksanakan kepala sekolah, adalah melakukan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan profesi para guru, dalam hal ini memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada guru dan karyawan dalam mengikuti kegiatan pengembangan profesi. Peran kepala sekolah sebagai pengontrol dari semua kegiatan adalah hal yang utama sebagai seorang manajer. Berikut peran kepala sekolah dalam penerapan manajemen berbasis sekolah: 

1. Peran sebagai Adminitrator dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah
Walaupun belum semua adminitrasi sekolah dapat diselesaikan dengan baik, tetapi sebagian besar, bahkan pokok telah disusun. Dalam mengefektifkan kerja untuk adminitrasi sekolah kepala sekolah berupaya untuk membagi tugas sejelas mungkin kepada guru dan karyawan sekolah. 

2. Peran sebagai Supervisor dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah.
Dalam melaksanakan pengawasan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah meliputi supervise kegiatan, belajar mengajar, adminitrasi sekolah, kebersihan lingkungan, disiplin warga sekolah, iklim kerja, minat baca dan kegiatan sekolah. Setiap guru selalu disupervisi oleh kepala sekolah dan hasil dari supervise tersebut di serahkan kepada yayasan. Peran Kepala Sekolah sebagai supervisor mengadakan supervise 1 semester sekali dan melakukan penilain masuk ke kelas langsung. Untuk menilai cara mengajar guru dan persiapan sampai proses evaluasi.

3. Peran sebagai Leader dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah. Sebagai seorang pemimpin, peran kepala sekolah adalah mempengaruhi, memobilisasi dan memberdayakan sumber daya yang ada secara efektif, kondusif, dan partisipatif dan dalam mencapai tujuan sekolah. Kepala sekolah yang mencoba menjadi contoh yang baik kepada guru dan karyawan di sekolah menjadikan setiap tindakan yang dilakukan oleh kepala sekolah menjadi contoh untuk bawahanya. Gaya kepemimpinan kepala sekolah adalah gaya kepemimpinan modeling (contoh), harapannya adalah setiap guru mampu mencontohnya apabila ada tindakana baik dan berani untuk tidak mencontoh perbuatan apabila itu tidak baik. 

4. Peran kepala sekolah sebagai enterprenuer dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah.
Kepala sekolah menjaga nama baik sekolah terutama prestasi siswa yang telah dimiliki, serta mengusahan kegiatan dalam wirausaha siswa seperti kegiatan dihari rabu yang diberi nama market day,itu adalah jual beli yang ada dilingkungan sekolah. Kepala sekolah masih berusaha mencari solusi dalam pemecahan untuk kewirausahaan yang ada di sekolah supaya menjadi lebih baik tanpa ada perbedaan pendapat dengan yayasan yang menaunginya. Dengan ada permasalahan seperti itu maka kepala sekolah dituntut untuk kreatif dan inovatif supaya siswa bisa memperoleh pelajaran kewirausahaan. 

5. Peran Sebagai Motivator dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah. 
Tingkat keberhasilan guru dalam menyelesaikan tugasnya harus mendapatkan perhatian lebih dari seorang pemimpin. Sebagai seorang motivator kepala sekolah dituntut untuk selalu memberikan motivasi kepada bawahan agar selalu semangat dalam bekerja karna motivasi dari kepala sekolah ini sangat perlu. Dukungan secara fisik maupun psikis yang diberikan TR kepada guru dan karyawan sangat berpengaruh dengan hasil kerja yang yang di dapat. 

6. Peran sebagai Climator dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah. 
Bagi kepala sekolah iklim kerja yang baik bisa menumbuhkan semangat kerja yang menyenangkan bagi guru dan karyawan yang berkerja, berikut ini penjelasanya. Peran sebagai climator mencoba untuk memberikan iklim kerja di Sekolah yang menyenangkan, iklim kerja yang menyenangkan kepada seluruh guru dan karyawan adalah pekerjaan yang berat dan jam kerja yang dibebani oleh guru dan karyawan cukup banyak. Guru dan karyawan yang bekerja full day dari jam 07.15 – 15.30, apabila tidak mendapatkan iklim kerja yang nyaman dan menyenangkan maka bisa menimbulkan kejenuhan dan bosan. Peran penting kepala sekolah harus menciptakan agar adem ayem disekolah karena bekerja full day dan hubungan yang baik akan terbina antara guru dengan guru ataupun guru dengan kepala sekolah Jika iklim kerja tumbuh secara sehat maka hubungan yang baik akan terbina. 

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah. 

Faktor Pendukung dalam Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah.
1. Visi dan Misi Sekolah.
Visi dan misi sekolah ada disetiap sekolah. Tujuanya agar setiap warga sekolah menya dari dan mengingat akan tujuan mereka bekerja dan belajar di sekolah ini. 

2. Hubungan yang harmonis antar warga sekolah.
Iklim kerja yang kondusif, menyenangkan dan penuh kekeluargaan menjadi salah satu faktor yang mendukung untuk mendukung penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS). 

3. Peran warga sekolah.
Manajemen Berbasis Sekolah akan berjalan sesuai dengan yang diinginkan pasti membutuhkan banyak sumbangan tenaga, pikiran maupun material dari warga sekolah. Pihak sekolah yang berhak membantu dalam mensukseskan manajemen berbasis sekolah tidak cuma peran dari kepala sekolah. Dukungan dari warga sekolah menjadi hal yang penting dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah. Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Kepemimpinan berusaha membagi habis semua pekerjaan kepada warga sekolah. Pembagian pekerjaan yang sesuai dengan bidang dan kemampuan yang terkait membuat penerapan manajemen berbasis sekolah lebih efektif.

Faktor Penghambat Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah
1. Komunikasi yang kurang,
walaupun upaya peningkatan mutu pendidikan dibangun dari berbagai segi, tetapi hambatan tetap ada. Kurang komunikasi dan pembahasan yang mengarah jelas ke manajemen berbasis sekolah. Hal tersebut menjadi hambatan yang banyak disampaikan oleh sebagian guru yang menjadi responden. 

2. Sumber Dana.
Sumber dana merupakan salah satu kendala bagi program penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS). Selama ini pendapatan sekolah dari 2 sumber, yang pertama dari iuran siswa perbulan dan Bantuan Operaional Sekolah (BOS). Minimnya sumber dana untuk pengembangan mutu pendidikan ini tentu saja menjadi salah satu kendala dalam penerapan manajemen berbasis sekolah.

SIMPULAN 
Peran sebagai Pendidik dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah adalah kepala sekolah. Peran utama kepala sekolah sebagai manajer adalah mengelola tenaga kependidikan dan non kependidikan agar mampu melaksanakan tugasnya secara professional. Salah satu tugas yang dilaksanakan kepala sekolah, adalah melakukan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan profesi para guru, dalam hal ini memberikan kesempatan 
seluas-luasnya kepada guru dan karyawan dalam mengikuti kegiatan pengembangan profesi. Peran kepala sekolah sebagai pengontrol dari semua kegiatan adalah hal yang utama sebagai seorang manajer. Kepala sekolah memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan kebijakan dan haluan Negara dalam mengupayakan pendidikan paling baik bagi anak-anaknya di sekolah. Gagasan MBS perlu dipahami dengan baik oleh seluruh pihak yang berkepentingan (stakeholder) dalam penyelenggaraan pendidikan, khususnya sekolah, karena implementasi MBS tidak sekedar membawa perubahan dalam kewenangan akademik sekolah dan tatanan pengelolaan sekolah, akan tetapi membawa perubahan pula dalam pola kebijakan dan orientasi partisipasi orang tua dan masyarakat dalampengelolaan sekolah. Kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga pendidikan merupakan faktor penggerak dalam penerapan MBS. Untuk itu kepala sekolah harus memiliki skill (keterampilan) khusus dalam penerapan MBS.

SARAN
Kepala sekolah harus mempersiapkan seluruh SDM yang ada agar paham dan mampu menerapkan MBS dengan sebaik-baiknya, baik melalui diskusi, seminar, studi banding dengan sekolah lain, membaca buku tentang MBS ataupun dengan mengirim para staf untuk mengikuti pelatihan-pelatihan tentang MBS. Kepala sekolah dan komite sekolah hendaknya membuat kebijakan-kebijakan baru yang dapat meningkatkan peran serta masyarakat atau wali murid dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. 

DAFTAR PUSTAKA
Hamid, H. 2013. Manajemen Berbasis Sekolah. Al-Khwarizmi: Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 1(1), 87-96. (Online) (http://ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/al-khwarizmi/article/view/86 diakses 07 Juli 2022).

Kurniawati, E., Arafat, Y., & Puspita, Y. 2020. Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan melalui Manajemen Berbasis Sekolah. Journal of Education Research, 1(2), 134-137. (Online) (https://www.jer.or.id/index.php/jer/article/view/12 diakses 07 Juli 2022).

Lurah, I. H. S., & Haryanto, H. 2014. Peran kepala sekolah dalam penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS) di SDIT Jabal Nur Gamping, Sleman. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 2(2), 174-187. (Online) (https://journal.uny.ac.id/index.php/jamp/article/view/2447 diakses 07 Juli 2022).

Mistrianingsih, S., Imron, A., & Nurabadi, A. 2015. Peran kepala sekolah dalam implementasi manajemen berbasis sekolah. Jurnal Manajemen Pendidikan, 24(5), 367-75.
(Online) (https://www.academia.edu/download/55141805/Jurnal-Manajemen-Pendidikan-volume-24-no.-
5.pdfpage=15 diakses 07 Juli 2022).

Widyastuti, A., Simarmata, J., Meirista, E., Susanti, S. S., Dwiyanto, H., Rosyidah, M., ... & Wula, P. 2020. Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi dan Perencanaan. Yayasan Kita Menulis.

 

Penulis: 
1. Dea Mustika ([email protected])
2. Icha Andrea ([email protected])
3. Nurul Ashiqin ([email protected])
4. Sekar Novalia Tfd ([email protected]


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar