Prabowonya Pelalawan, Husni Tamrin dan Mental Juangnya
PELALAWAN - Dua Puluh tahun lalu, di tahun 2004, Husni Tamrin mencatatkkan nama nya untuk pertama kali di daftar nama nama anggota Dewan terpilih hasil pemilihan umum langsung pemilu 5 April 2004. Lewat Partai Bintang Reformasi. (PBR) ia menjadi legislator handal, kritis di setiap kebijakan pemerintah daerah, ia bekerja sesuai tupoksinya sebagai wakil rakyat.
Karir politik putra kelahiran Sorek Kecamatan Pangkalan Kuras ini mempertahankan kursi anggota dewan Kabupaten Pelalawan untuk masa jabatan kedua pada pemilu 2009. Lewat Partai yang sama (PBR), Husni Tamrin semakin memantapkan posisi nya sebagai pejuang tangguh dalam peta perpolitikan Negeri Seiya Sekata di bumi Pelalawan.
Di Pemilu tahun 2014, ia tidak bisa lagi mendaftar caleg dari PBR pasca bergabungnya Partai yang didirikan oleh dai sejuta umat KH Zainuddin MZ dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) besutan mantan danjen Kopassus Prabowo Subianto.
Tak lagi ikut pemilu, seluruh kekuatan PBR berdifusi menjadi sayap partai Gerindra, pun demikian dengan kader kader nya di daerah, Husni Tamrin sebagai kader tulen PBR pun merapat dan mengikrarkan diri sebagai kader Gerindra.
Pindah ke partai Kepala Garuda, Husni Tamrin malah tak mendaftar di KPU Pelawan sebagai calon legislator di tingkat II. dua periode sebagai wakil rakyat di kantor legislator Pelalawan dirasa cukup masa satu dasawarsa itu sebagai waktu pengabdiannya di daerah pemekaran Kabupaten Kampar ini.
Ia malah mengambil langkah besar dengan mendaftar sebagai caleg DPRD Riau untuk daerah pemilihan Siak dan Pelalawan.
Lewat pleno, KPU Riau akhirnya menetapkan namanya menjadi salah satu anggota DPRD Riau terpilih yang kemudian di lantik, diambil sumpahnya sebagai wakil rakyat di negeri Lancang kuning Riau masa jabatan 2014-2019.
Di DPRD Riau, ia dipercaya memimpin anggota dewan dari Partai Gerindra dan PKS dalam fraksi Gerindra Sejahtera. Di setiap agenda rapat dewan, Husni Tamrin di kenal kritis dan lantang memperjuangkan aspirasi masyarakat yang diwakilinya serta masyarkat Riau sesuai dengan tupoksi sebagai ketua Fraksi dan komisi DPRD Riau.
Langkah nya menapaki jalan politik praktis semakin mulus dengan dipilih kembalinya sebagai wakil rakyat untuk periode kedua di DPRD Riau setelah terpilih di Pileg 2019. Raihan 8 kursi di pileg 2019 menjadikan Partai Gerindra dapat membentuk fraksi sendiri. Dan kembali Husni Tamrin di dapuk sebagai ketua Fraksi.
Walau mendapat posisi empuk, tak lantas ia melupakan Pelalawan. Tahun 2020 ia terpanggil ke tanah kelahiran, mencoba peruntungan dengan mengikuti kontestasi Pilkada Pelalawan 2020.
Konsekwensi dari keputusan itu, ia harus rela meninggalkan nikmatnya kursi pemegang fungsi legislasi, kontrol dan penganggaran provinsi, Husni Tamrin meninggalkan segala fasilitas anggota DPRD Riau demi mewujudkan cita cita nya membangun Kabupaten Pelalawan, membawa kesejahteraan bagi masyarakat disana.
Berpasangan dengan akademisi T. Edy Sabli, mereka mendaftar sebagai pasangan Cakada di KPU Pelalawan bersama partai pengusung yakni Partai Gerindra, Partai Demokrat dan didukung oleh partai Nasdem pada Sabtu (5/9/2020) pagi.
Meninggalkan gedung DPRD Riau, Husni Tamrin malah mengadu nasib politik nya dipesta demokrasi dan menjadi rival sahabat masa kecilnya H. Zukri yang juga sama sama mengabdi di DPRD Riau.
Perjuangan sang panglima terhenti takkala pleno KPU Pelalawan akhirnya menetapkan sang rival H Zukri - Nasar sebagai pemenang pilkada 2020. Secara gentle Tamrin mengucapkan selamat kepada bupati dan wakil Bupati terpilih.
Dewi Fortuna belum berpihak kepadanya. Namun cita cita besarya membangun Pelalawan belum di kuburnya dalam dalam. Masih menggantung di langit harapan. yang akan ia jemput takkala sang maha berkendak, Allah SWT mentakdirkan ia kembali memperjuangkan apa yang ia niatkan.
Jauh sebelum Pilkada Pelalawan 2020, Husni Tamrin sudah mencicipi kerasnya aroma Pilkada di tahun 2011. Berpasangan dengan adik Tengku Khalil yang notabene adalah adik dari bapak pembangunan Pelalawan, mantan Bupati Pelalawan H. Tengku Azmun Jaafar. Tamrin bertarung memperebutkan kursi nomor satu Pelalawan bersama pasangan Anas Badrun - Narsum dan pasangan HM Harris dan H Marwan Ibrahim.
Tahun 2011, pengalaman pertama di Pilkada Pelalawan memberinya banyak pelajaran. Kekalahan adalah konsekwensi logis dari setiap perjuangan. Sang pejuang sejati tidak patah aral dalam memperjuangkan apa yang ia ikhtiarkan.
Di tahun 2024 ini, di pileg yang di gelar 14 Februari 2024 lalu. Sang panglima kembali mengambil langkah berani dengan mencalonkan diri sebagai wakil rakyat untuk DPR RI, berkantor di Senayan menjadi obsesinya dalam memperjuangakan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pelalawan dan Riau di tingkat pusat.
Lewat Partai Nasdem ia bertarung all out memperebutkan simpati masyarakat. Di dapil 2 Riau yakni Kabupaten Pelalawan, Kampar, Inhu, Inhil dan Kuansing.
Lagi lagi, garis tangan anak jati Pelalawan rupanya belum ditakdirkan untuk itu. Senayan bisa jadi bukan arena perjuangan sang panglima lima tahun kedepan.
Laki laki tangguh satu ini tak patah arang, tak surut langkah berpantang surut. Dan mati semangat dalam memperjuangkan apa yang telah ia nawaitu kan. Ia tak kapok kembali ke kancah politik di Pilkada Pelalawan 2024 ini.
Jika menilik dari rekam jejak tokoh politik tanah air, gerak langkah politik Husni Tamrin hampir mirip dengan suratan takdir presiden terpilih Prabowo Subianto, di lingkup Riau dan Pelalawan, kontestasi politik pilkada tidak lepas dari partisipasinya, jatuh bangun telah ia rasa tinggal menunggu takdir menjemput.
Bisa irisan kemenangan Prabowo di pusat menghampiri kreator politik Melayu Riau ini. Tahun 2024 memang tahun mereka di ijabah segala doa dan hajat oleh sang maha kehendak.
Sederet pengalaman juang, serta pengalaman dalam memupuk rasa sabar serta tawakkal. Husni Tamrin kini lebih Arif melihat peluang. Ia tak krasak krusuk menawarkan bargainig. Tapi pasti dalam membaca situasi dan menakar potensi.
Sang rival yang dulu menumbangkannya di Pilkada empat tahun lalu, H Zukri Misran bakal menjadi pasangan di pesta demokrasi pemilihan kepala daerah Pelalawan nanti.
Pilihan politiknya berduet dengan mantan sejawatnya di legislator Riau tentu bukan tanpa hitungan, elektabilitas mumpuni dan angka kepuasan masyarakat atas kinerja sang bupati saat ini membesarkan peluang untuk kembali memenangkan kontestasi politik di 27 November nanti.
Jika Husni Tamrin ingin mencicipi manisnya kemenangan pilkada Pelalawan, pilihan hanya satu berpasangan dengan H. Zukri. Dan panglima Husni Tamrin menyadari hal ini. Ia secara terang terangan menyatakan siap menjadi pendamping H Zukri di pilkada nanti.
Jika H. Zukri dan Husni Tamrin benar benar menjadi pasangan di pilkada 2024 ini. 54.7 persen suara bakal di dulang pasangan ini. Jika itu terjadi, yang akan merasakan kemeriahan kemanangan pasangan ini adalah masyarakat Kabupaten Pelalawan lima tahun ke depan. Semoga.....
Penulis : Erik Suhenra S.I. Kom
Ketua JMSI Pelalawan
Tulis Komentar