Terkait Pengusiran Warga Pemilik Lahan Oleh Security

Polres Siak: Jangan Gunakan Cara Preman, Silakan Tempuh Jalur Hukum

Lahan eks Hak Pakai PT Tri Djaya Rubber di Pematang Tiga Rawang Air Putih Kecamatan Siak, yang menjadi komplik antara toke Samin dan warga.

SIAK, RIAUBERNAS.COM - Selesai masalah dengan sejumlah anggota Kodim Pekanbaru, warga di Pematang Tiga Rawang Air Putih Kecamatan Siak, Kabupaten Siak, Riau, kembali didatangi 23 orang sekuriti dari Bertuah Nusantara Pekanbaru, Selasa kemaren (1/5/2018).

Kehadiran puluhan sekuriti dipimpin Roberto, Sugeng dan Stefanus yang diperintahkan Samin (toke yang mengklaim pemilik lahan) itu, meresahkan warga yang sedang mengarap lahan. Bahkan, sikap sekuriti sangat arogan, karena memaksa warga menghentikan aktifitas dan segera mengosongkan areal tersebut.

Kepada warga, salah seorang sekuriti mengklaim lahan yang digarap itu milik Samin. Dia diperintahkan Samin untuk mengosongkan lahan yang sedang digarap. Padahal, warga sudah memiliki sertifikat lahan yang dikeluarkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Siak.

Pemaksaan penghentian aktifitas oleh puluhan sekuriti itu berlangsung tegang. Bahkan, puluhan anggota Polres Siak turun ke lokasi untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Karena diintimidasi,  Misni menelpon Ali Masruri si pemilik lahan, untuk menceritakan peristiwa yang dialaminya. Mendengar kejadian itu, Ali Masruri yang juga Ketua PWI Siak ini langsung ke lokasi.

"Saya mempertanyakan sikap arogan security itu. Apa alasan mereka mengusir warga yang sedang mengarap lahan bersertifikat. Jika mereka tidak mundur, saya sampaikan akan melaporkan kejadian ini ke polisi", ujar Ali.

Kemudian, untuk menghindari konflik, puluhan warga yang dipaksa keluar dari kebun berkumpul di pangkal jalan dan kemudian mengadukan masalah ini ke Kepala Desa (Pengulu) Rawang Air Putih, Zaini.

Menyikapi pengaduan warga, Zaini berkoordinasi dengan anggota Babhinkamtibmas dan Babinsa setempat. Kemudian, melaporkan kejadian itu ke Polsek Siak yang langsung diterima Kapolsek Siak Kompol Abdul Rahman. Bahkan tak sampai disitu, jajaran Polres Siak juga turun dari beberapa satuan ke lokasi base camp, tempat sekuriti berada.

Dalam pertemuan dengan security, jajaran kepolisian meminta agar bertindak tetap mematuhi aturan dan hukum yang berlaku. Polisi menegaskan, agar tidak ada pelarangan aktifitas masyarakat dikebunnya.

"Jangan gunakan cara preman, kalau ada pihak yang merasa dirugikan, silakan tempuh jalur hukum. Saya minta sekuriti tidak mempermalukan kepolisian, karena sekuriti adalah swakarsa kepolisian dan pasti dalam pembinaan polisi," tegas Kasat Reskrim Polres Siak AKP Hidayat Perdana, didampingi Kapolsek Siak Kompol Abdul Rahman.

Wakapolres Siak Kompol Abdullah Hariri meminta agar anggota sekuriti segera mundur dari lokasi. Apabila ada masalah yang tidak bisa disepakati antara kedua belah pihak, sebaiknya ditempuh jalur hukum.

"Semuanya bisa diseelsaikan dengan pikiran tenang, tak usah gunakan cara cara preman yang dapat memicu konflik, " tegasnya. (van)
 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar