Polres Inhu Serahkan Bantuan ke Buruh PT SRK, Yang Sedang Mogok Kerja Tuntut Pembayaran Upah

INHU, RIAUBERNAS.COM - Buruh Harian Lepas (BHL) yang bertugas di bidang perawatan kebun PT. Sinar Reksa Kencana (SRK) di Desa Pauh Ranap Kecamatan Peranap melakukan mogok kerja. Bahkan sejumlah buruh mendirikan tenda di halaman kantor PT. SRK menuntut pembayaran upah mereka dari bulan Oktober dan November 2020 yang belum dibayarkan perusahaan.

Untuk memastikan situasi tetap aman dan kondusif serta mematuhi protokoler kesehatan, Kapolres Inhu diwakili oleh Kabag Ren Polres Inhu Kompol Sangkut S didampingi Kasat Intelkam Polres Inhu AKP Ari Surya, Kapolsek Peranap Ipda Agus P Rinaldi dan sejumlah personel, turun langsung kelokasi mogok kerja ratusan buruh PT. SRK tersebut, Kamis 21 Januari 2021.

Sehubungan dengan hal tersebut, Kapolres Inhu AKBP Efrizal, S.Ik didampingi PS Paur Humas Polres Inhu Aipda Misran, Kamis siang menjelaskan, hingga sekarang aksi mogok kerja dan unjuk rasa menuntut pembayaran upah didepan kantor PT. SRK masih berjalan dengan aman dan damai.

Selain memantau kondisi dilapangan dan mengimbau agar ratusan buruh itu tetap menjaga Kamtibmas, Polres Inhu juga menyerahkan bantuan berupa puluhan karung beras dan puluhan dus mie instan untuk ratusan buruh yang sudah beberapa hari berada didepan kantor PT. SRK.

Menurut Kapolres, Polres Inhu melalui Kabag Ren mengimbau kepada kepala rombongan dan buruh untuk tetap menjaga Kamtibmas, tidak anarkis dan tetap menjaga kondusifitas lingkungan serta mematuhi protokoler kesehatan, tidak berkerumun, pakai masker agar terhindar dari Covid-19.

"Kita juga berusaha membantu menyelesaikan masalah ini, kita akan berkoordinasi dengan Pemkab Inhu, melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Inhu, mudah-mudahan ada itikad baik perusahaan. Situasi dilapangan hingga saat ini masih kondusif, dan para buruh sangat taat dengan protokoler kesehatan," tutup Kapolres. 

Sementara, salah seorang kepala rombongan dari buruh mengatakan, aksi ini dilakukan semata-mata hanya untuk menuntut hak para buruh, jangankan membayar, sampai saat ini tidak ada seorang pun manajemen perusahaan yang datang menemui para buruh. "Berdasarkan itulah buruh sepakat mendirikan tenda dan akan bertahan hidup didalam tenda itu hingga upah mereka dibayarkan perusahaan," terangnya. (Pt) 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar