PEKANBARU, RIAUBERNAS.com - Banyaknya persoalan-persoalan dan kebijakan Walikota Pekanbaru pada  masyarakat, membuat mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Pemuda Indonesia (HMI-P)Perjuangan menyuarakan aspirasinya terhadap orang nomor satu di Kota Pekanbaru.

"Ada sejumlah persoalan yang kini menjadi sorotan di tengah-tengah masyarakat Kota Pekanbaru," kata  Riski Sanjaya pada riaubernas.com, Senin (15/2/2016).

Lanjutnya, pertama seperti tidak adanya keseriusan dari pemerintahan Firdaus-Ayat dalam menegakan Perda.

"Contohnya Perda Nomor 3 tahun 2002 tentang hiburan malam yang masih tumpang tindih, kemudian masih banyaknya hiburan malam di Kota Pekanbaru yang tidak menaati aturan, karena masih buka lewat dari jam 10 malam. Juga masih banyaknya pijat plus menjamur di Kota Pekanbaru," ujarnya.

Katanya, begitu juga dengan Perda Nomor 9 tahun 2015 tentang pengelolaan pasar rakyat, pusat perbelanjaan dan swalayan.

Saat ini, tegasnya, Pemerintah Kota Pekanbaru lebih memperhatikan waralaba Indomart dan alfamart tenimbang membina pasar telah digusur.

"Juga soal penangan sampah yang masih loyo dilaksanakan oleh Pemko Pekanbaru, sampai saat ini," ujarnya.

Namun sayangnya, HMI-P tak bisa menyuarakan aspirasinya langsung pada Walikota Pekanbaru, Firdaus, dikarenakan orang nomor satu di Kota Pekanbaru itu tengah berada di acara lain. (hafizz).



Editor    : Ai