Usai Perang Air, Sampah di Meranti Melonjak 9 Ton

Ilustrasi

KEPULAUAN MERANTI, RIAUBERNAS.com - Pasca perayaan Imlek di Kabupaten Kepulauan Meranti selama enam hari, terjadi peningkatan sampah seberat 9 ton, yang berserakan di seputaran jalan perkotaan.

Ini disampaikan oleh Kepala Dinas Joko Selamat melalui Kabid Pasar Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan (DPKP) Kepulauan Meranti, Mahayaruddin, pada riaubernas.com via selulernya, Minggu (14/2/2015).

Ia mengatakan, peningkatan produksi sampah selama enam hari Imlek di Kepulauan Meranti sebanyak 8 hingga 9 ton. Sampah ini mulai meningkat secara signifikan pada perayaan keempat, kelima, dan keenam Imlek.

"Berbagai macam sampah berupa plastik bekas, kemasan makanan, buah-buahan menjadi pandangan sehari-hari," katanya.

Menurutnya, 9 ton sampah ini jika dikalkulasi dari hari-hari sebelum Imlek. Namun jika hari-hari biasa sampah di Meranti hanya sekitar 4 - 5 ton.

"Kita bandingkan dengan hari biasa, selama enam hari perayaan Imlek memang terjadi peningkatan 9 ton," ujarnya.

Lanjutnya, pasca Imlek, petugas kebersihan langsung bekerja membersihkan jalan dari sampah perang air usai shalat subuh. Sedangkan mobil pengangkut sampah beroperasi 3 kali sehari, yaitu pagi siang dan malam.

"Ditambah juga dengan beberapa bajaj pengangkut sampah yang beroperasi jam 10 pagi. Tapi alhamdulillah, saat pagi hari jalanan kembali sudah bersih," katanya lagi.

Untuk diketahui, Selatpanjang Kepulauan Meranti, perayaan Imlek dilaksanakan selama enam hari. Sejak tanggal perayaan Imlek, selama enam hari ke depan ada aktivitas perang air setiap sore. Wadah yang digunakan untuk melempar air ke semua warga yang ikut pawai berupa kantong plastik. (azw)



Editor    : Ai


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar