Karena Kasus Covid-19 Meningkat di Tualang

AMT Tolak Keras Acara Gebyar Budaya Melayu Riau 2020, Gubri Malah Baca Puisi Di Gor Tualang

SIAK, RIAUBERNAS.COM - Aliansi Mahasiswa Tualang (AMT) menolak keras acara Gebyar Budaya Melayu Riau tahun 2020 yang dilaksanakan di GOR Tualang Kecamatan Tualang, Kamis (29/10/2020) sekitar pukul 09.00 WIB.

Penolakan dari mahasiswa tersebut didasari karena meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Kecamatan Tualang Kabupaten Siak.

Berdasarkan Pergub No 55 tahun 2020 tentang Penerapan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan, serta surat edaran Bupati Siak nomor 414 tahun 2020 tentang pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19 di Kecamatan Tualang dan Data harian Covid-19 pertanggal 26-27 Oktober 2020, bahwa total kasus Covid-19 menjadi 1117 kasus, dan Kecamatan Tualang penyumbang kasus Covid-19 terbanyak di Kabupaten Siak.

"Kami sangat kecewa terkait acara Gebyar Budaya Melayu Riau tahun 2020 di Kecamatan Tualang, sementara saat ini kasus Covid-19 di Kecamatan Tualang meningkat. Lebih kecewanya lagi, Gubri dan Pjs Bupati datang keacara itu," ujar salah satu kordinator aksi damai Rezky Resiwa kepada Ketua Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kecamatan Tualang Zalik Efendi didampingi Kapolsek Tualang AKP Faizal Ramzani dan ketua panitia Gebyar Budaya Melayu Riau tahun 2020 Rozian Elfis, M.Pd di depan halaman kantor Camat Tualang. 

Acara Gebyar Budaya Melayu Riau tahun 2020 di GOR Kecamatan Tualang tetap dilaksanakan oleh panitia, sementara di Halaman kantor camat Tualang para perwakilan Aliansi Mahasiswa Tualang dan satgas Covid-19 dan Panitia pelaksana melakukan perdebatan sengit.

Rezky Resiwa dan Muhammad Riko Syaputra selaku koordinator aksi aliansi mahasiswa Tualang meminta, Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kecamatan Tualang membatalkan acara  tersebut, karena ditakutkan menjadi claster baru penyebaran Covid-19 di Kecamatan Tualang. 

"Kami minta acara ini di bubarkan saja, entah apa itu konsekuensinya. Kami sudah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Siak bahwa acara gebyar budaya Melayu Riau tahun 2020 tidak ada rekomendasi izin dari Satgas setempat, kalau dipaksakan juga dilaksanakan, kami akan melakukan aksi damai," ujar Rezky Resiwa. 

Sementara itu, Ketua Panitia pelaksana Gebyar Budaya Melayu Riau Tahun 2020 Rozian Elfis, M.Pd mengatakan, acara gebyar Budaya Melayu Riau ini sesuai dengan protokol kesehatan. 

"Kita berusaha semaksimal mungkin mengatur didalam ruangan itu sesuai dengan protokol, inikan puncak 11 lomba yang ada di Provinsi Riau, ini adalah pengumuman pemenang, pengumuman pemenang itu adalah secara virtual. Jadi tidak ada didatangkan siswa-siswa pemenang kesini itu tidak, cuma diumumkan secara virtual," jelas Kepala Sekolah SMK 1 Kecamatan Tualang itu.

Perihal Kordinasi dengan Camat Tualang atau Ketua Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kecamatan Tualang Zalik Efendi, Ia mengakui sudah melakukan kordinasi dengan Camat Tualang. 

"Hari Senin ya pak saya ada nelpon bapak untuk Kordinasi mengadakan kegiatan ini. Mungkin memang karena saya pribadi lah, memang pertama melakukan acara se Riau disini, itu kesilapan kami untuk rekomendasi izin ini, tetapi sebelum ini terjadi, kami sudah wanti-wanti masalah Protokol Kesehatan," jelasnya. 

Sementara, Camat Tualang dan sekaligus Ketua Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kecamatan Tualang Zalik Efendi S.Sos mengatakan, bahwa ada acara Gebyar Budaya Melayu Riau di Kecamatan Tualang pada tanggal 29 Oktober 2020 di GOR Tualang. 

"Artinya, saya beranggapan ini sudah ada izin dari pihak Kabupaten, sebab inikan acara Provinsi, gak mungkin acara Provinsi langsung ke camat, tentu dibawahnya adalah Kabupaten, saya beranggapan begitu, berarti ini clear dan diizinkan," jelas Camat. 

Setelah di tunggu, dan tidak ada rekomendasinya, biasanya kalau setiap acara di Kecamatan Tualang, camat biasanya buat rekomendasi tempat, dan izin keramaian dari pihak kepolisian.

"Ini lantaran gawe Provinsi, mungkin diselesaikan di tingkat Kabupaten, ternyata kemaren saya Kordinasi sama pak Budhi, beliaupun tidak ada menyampaikan, izin tidak ada, mungkin izin dari Pjs Bupati. Kami tidak akan memberi izin kegiatan yang sifatnya kerumunan orang ramai, ini terjadi karena kurang Kordinasi bu," tutup camat. 

Mendengar itu, AMT bersama panitia pelaksana Gebyar Budaya Melayu Riau dan Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kecamatan Tualang langsung bertolak ke kegiatan tersebut sembari mengecek pelaksanaan penerapan Protokol Kesehatan oleh panitia Pelaksana.

Setelah sampai disana, Orang nomor satu di Provinsi Riau itu sedang menggukuhkan Forum Pengembangan Kelas Kominfo (FPKK) tahun 2020, kemudian dilakukan pemembacaan Puisi bersama 2 rekannya di atas panggung. Pembacaan puisi itu merupakan rangkaian acara Gebyar Budaya Melayu Riau tahun 2020.

Sedangkan Aliansi Mahasiswa Tualang melakukan pengecekan, sembari menunggu orang nomor satu itu selesai menutup kegiatan Acara Gebyar Budaya Melayu Riau tahun 2020. (Van)


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar