Kembali, 3 Pasien Keluhkan Pelayanan Buruk di RSUD Selasih

PELALAWAN - Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selasih kembali dikeluhkan oleh masyarakat Pelalawan. Kali ini, kinerja pelayanan rumah sakit berplat merah itu dikeluhkan seorang ibu rumah tangga, Selpi (26), yang sempat menjalani rawat inap di rumah sakit milik Pemkab Pelalawan itu.

"Saya Rabu malam lalu (16/12) masuk ke RSUD Selasih tapi Kamis malam besoknya (17/12), saya memutuskan untuk pulang meski dokter belum memberikan izin pulang," keluh Selpi pada riaubernas.com, Minggu (20/12/2015).

Selpi menjelaskan bahwa sejak masuk ke rumah sakit itu dirinya sudah menerima pelayanan yang tak bagus. Katanya, saat sampai di IGD RSUD Selasih untuk berobat, ia hanya diminta berbaring diatas tempat tidur (bed) oleh tenaga medis tanpa dilakukan pemeriksaan. Dan setelah hampir satu jam menunggu, baru datang tenaga medisnya datang melakukan pemeriksaan kesehatan.

"Oleh dokternya, saya di klaim menderita penyakit tipus, sehingga saya harus dilakukan perawatan inap melalui jalur pengobatan umum. Kemudian saya dibawa menuju ruang penyakit dalam kamar Kelas 3E yang berada di depan poli paru, dan langsung dipasangkan infus. Tapi, anehnya hingga Kamis (17/12) siang, sebutir obat pun tidak didapatinya dari dokter ataupun perawat dirumah sakit tersebut. Dan bahkan, obat cair (serum injeksi,red) yang biasanya disuntikkan pada selang infus, tidak juga diberikan oleh tenaga medis RSUD Selasih," terangnya.

Mendapati pelayanan kesehatan yang tak maksimal, sambungnya, akhirnya Kamis malamnya (17/12), ia memutuskan untuk pulang meski dokter belum memberikan izin pulang.

"Bagaimana saya mau sehat, pelayanan dari tenaga medis rumah sakit ini saja tidak baik, jadi lebih baik saya pulang saja kerumah," tandasnya.

Keluhan sama juga disampaikan pasien lainnya bernama Rahman (58) warga Kuala Terusan Kecamatang Pangkalan Kerinci. Pada Selasa (15/12) siang lalu, dengan menggunakan BPJS, dirinya membawa istrinya yang menderita penyakit maag kronis (Wati,red) untuk berobat ke RSUD Selasih guna mendapatkan pertolongan medis. Baru satu hari memnginap, ia sudah mendapat pelayanan yang tak baik dari pihak rumah sakit.

"Saat itu, saya meminta pelayanan kepada perawatnya untuk memasang tabung infus istri saya yang telah habis, tapi perawatnya malah marah-marah bahkan mengucapkan kata yang sangat tidak pantas kepada saya dengan nada ketus. Katanya, "Alah, tenang saja lah pak, kesehatan istri bapak tidak akan apa-apa kalau cuma hanya infus saja yang habis. Jadi bapak sabar saja, karena nanti akan saya pasang. Tapi, tiga jam menunggu infus istrinya pun belum juga dipasang. Saya heran, mentang-mentang saya berobat ini gratis karena pakai BPJS, tapi tidak mendapat pelayanan kesehatan yang baik. Apa seperti ini pelayanan kesehatan di RSUD Selasih ini. Dan saya jadi kapok berobat di RSUD Selasih ini. Kalau pun nantinya ada keluarga saya yang sakit, biarlah saya harus bayar mahal, asal saya puas dengan pelayanan baik yang diberikan pihak rumah sakit," keluhnya.

Ditempat yang sama, keluhan serupa juga dialami pasien lainnya warga Desa Makmur SP 6 Pangkalan Kerinci, Wagito (55). Keluhan berawal saat Sabtu (12/12) malam lalu, dirinya membawa sang istri Tina (48) yang mengalami gangguan pencernaan ke RSUD Selasih. Dan oleh dokternya, pasien (Tina,red) diminta untuk menjalani perawatan inap. Tapi, setelah pesien dipasangkan infus oleh perawatnya, hampir 24 jam pasien tidak diberikan obat. Bahkan, saat diberikan obat, perawatnya pun tidak memberikan pemberitahuan pemakaian obat kepada pasien.

"Jujur saja, saya dan istri saya tak bisa baca tulis, jadi saat habis makan siang, istri saya diberikan tiga tablet obat untuk diminum oleh perawat tanpa memberikan penjelasan pemakaian obat tersebut. Dan setelah obat tersebut dikonsumsi istri saya, tiba-tiba jantung istri saya berdebar kencang dan tubuh saya menjadi gemetar, sehingga membuat saya menjadi panik dan menanyakan kepada perawatnya. Dan oleh perawatnya menyampaikan, bahwa itu merupakan hal yang lumrah akibat reaksi obat. Tapi alangkah terkejutnya saya, 2 jam setelah minum obat, saat anak saya datang, ternyata dua dari tiga obat tersebut seharusnya dikonsumsi sebelum makan. Tapi, karena tak ada penjelasan dari perawatnya, maka ke tiga obat tersebut dikonsumsi istri saya setelah makan siang. Dan saya tentunya menjadi bingung kenapa pelayanan kesehatan di RSUD Selasih ini seperti ini," ujarnya.

Guna mempertanyakan keluhan masyarakat yang menjadi pasien dirumah sakit tersebut, media ini pun mencoba untuk melakukan upaya konfirmasi dengan mendatangi ruang Direktur RSUD Selasih dr Ahmad Krinein. Tapi, sang Direktur tidak berhasil ditemukan diruangannya tersebut. Upaya konfirmasi pun kembali dilakukan dengan menghubungi dr Ahmad Krinein melalui selulernya dinomor 082283744409, 082385708501 dan 081378826463. Dan bahkan, SMS yang dikirim pun juga tidak direspon oleh Direktur RSUD Selasih yang masih belum memberikan jawaban hingga berita ini dirilis. (dra)
 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar