Tingkatkan Kemandirian Ibu-Ibu PSB

KKN UNRI Gelar Pelatihan Pengelolaan Ikan Patin Jadi Abon

SIAK, RIAUBERNAS.COM - Untuk meningkatkan kemandirian ibu-ibu Kampung Pinang Sebatang Barat, Kecamatan Tualang Kabupaten Siak, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNRI, menggelar pelatihan pengelolaan ikan patin menjadi Abon di aula serbaguna Kampung Pinang Sebatang Barat.

Pelatihan itu dikemas dalam bentuk kegiatan Seminar Revolusi Mental Indonesia Mandiri, KKN UNRI mengundang pemateri, yaitu Dra. Silvia Reni Yenti, M.Si, yang merupakan Dosen Teknik Kimia Universitas Riau.

Adapun tema yang diangkat ialah, "Peningkatan Kemandirian Masyarakat Melalui Pelatihan Pengolahan Produk Ikan Menjadi Abon Skala Rumah Tangga di Kampung Pinang Sebatang Barat".  

Kordinator KKN UNRI Kampung Pinang Sebatang Barat Kecamatan Tualang, Rajali, Rabu (7/8/2019) mengatakan, kegiatan seminar Revolusi Mental ini peserta adalah ibu-ibu PKK pada umumnya, dan ibu-ibu Kampung Pinang Sebatang Barat pada khususnya. Tujuannya untuk memberikan pengetahuan dalam rangka meningkatkan daya kreativitas serta meningkatkan kemandirian ibu-ibu dalam berwirausaha dengan memanfaatkan ikan sebagai bahan utama.

Pemilihan Ikan Patin sebagai bahan utama adalah, karena ikan patin merupakan jenis ikan yang banyak ditemukan di daerah Kabupaten Siak, diantaranya di Kecamatan Kerinci Kanan, Minas, Tualang, Dayun, Kandis, Bungaraya, Siak, Koto Gasib, Sabak Auh dan Sungai Apit.

"Ikan Patin memiliki prospek yang bagus, karena dapat menghasilkan nilai jual yang tinggi, terlebih lagi jika telah diolah menjadi Abon Ikan," jelas Rojali, yang merupakan Korcam Kecamatan Tualang itu.

Sementara itu, Pemateri Dra. Silvia Reni Yenti memaparkan, bahwa Ikan merupakan bahan pangan hewani yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, karena memiliki kandungan gizi yang lengkap seperti protein, lemak, mineral, dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia.

Namun demikian, ikan termasuk kedalam jenis bahan pangan hewani yang mudah mengalami proses pembusukan (perishable food), salah satunya yaitu Ikan Patin. Upaya yang perlu dilakukan untuk menghambat proses pembusukan tersebut, yakni dengan cara pengawetan dan pengolahan.

"Pengolahan yang dimaksud ialah, mengolah ikan menjadi Abon. Keuntungan yang didapat dari pengolahan ini adalah, dapat memperlama masa pembusukan, penganekaragaman suatu produk perikanan, serta dapat meningkatkan nilai jual Ikan Patin," tambahnya.
    
Kegiatan Seminar ini dihadiri oleh 40 peserta, yang mayoritasnya adalah ibu-ibu. Dalam pelaksanaannya, ke 40 ibu-ibu yang hadir dibagi kedalam 4 kelompok. Pembagian kelompok ditentukan sesuai dengan presensi, yang dihitung dari 1 – 4 dan seterusnya hingga tercukupi.

Dalam proses pelatihan tersebut, ibu-ibu wajib membuat yel-yel, dimana setiap kelompok akan didampingi oleh masing-masing satu mahasiswi KKN. Setelah kegiatan pengolahan ikan menjadi Abon selesai, Abon disajikan dan dimasukkan kedalam Packedging yang telah disediakan oleh Mahasiswa KKN. (Van).

 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar