Komitmen April Group Dalam Menjaga dan Melestarikan Lingkungan.

PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Dalam upaya menjaga dan melestarikan lingkungan, APRIL Group terus berkomitmen mendorong perkembangan yang berkelanjutan di segala lini dalam rangka mengimplementaikan praktik-praktik  terbaik di bidang sosial, lingkungan, dan perekonomian yang dipandu dalam filosofi bisnis yng harus dilaksanakan: 4C (Good For Communty, Good For Country, Good for Climate, Good for Company).

Komitmen dalam menjaga kelestarian alam secara berkesinambungan sebagai bagian dari upaya menjaga iklim (good for climate) terus dilaksanakan salah satunya dengan meluncurkan kebijakan pengelolaan hutan lestari (sustainable forest management policy/SFMP) versi 2.0, dimana kebijakan ini merupakan pemutahiran dari SFMP 1.0 pada 2014 lalu. Kebijakan SFMP 2.0 yang dirilis Juni 2015 ini dibangun di atas bentang alam perusahaan untuk konservasi, artinya APRIL Group:

  • Tidak akan melakukan pengembangan baru di atas lahan berhutan atau lahan hutan;
  • Menambahkan pengukuran Stok Karbon Tinggi (High Carbon Stock/HCS), selain pengukuran Nilai Konservasi Tinggi (High Conservation Value/HCV) yang telah dilakukan selama ini;
  • Memperkuat konservasi bentang alam dimana Perusahaan akan menyediakan area konservasi seluas 480,000 ha dari luas hutan tanaman yang dimiliki, 70% diataranya telah selesai dikonservasi;
  • Memperkuat pengelolaan lahan gambut dengan membangun Satuan Kerja Ahli Gambut (Peat Expert Working Group/PEWG); akan mengamati dan melaporkan jejak karbon;

 

Dalam pertemuan Conference of The Parties (COP) ke-21 yang diselenggarakan di Paris Desember 2015 lalu, APRIL Group juga menjelaskan adanya kebijakan 1 banding 1, yaitu mengganti lahan seluas 1 hektar Hutan Tanaman Industri (HTI) dengan 1 hektar lahan yang dikonservasi.

Seiring dengan berlangsungnya pertemuan tingkat tinggi COP21 di Paris untuk mencapai kesepakatan dalam mengatasi perubahan iklim, peningkatan komitmen untuk program Restorasi Ekosistem Riau (RER) ini dipercaya sebagai komitmen terbesar oleh pihak swasta dalam sebuah proyek restorasi ekosistem di Indonesia yang meliputi pengkajian, restorasi dan perlindungan, serta manajemen dan kemitraan.

Direktur Konservasi, Dr Petrus Gunarso menjelaskan RER merupakan sebuah upaya dari APRIL untuk menyelamatkan ekosistem hutan. Tugas mengembalikan fungsi hutan seperti semula bukanlah hal yang mudah, tetapi ia percaya dengan dukungan dari pemerintah, perusahaan dan masyarakat, hal tersebut dapat terwujud.

''Konsep one to one menjadi penting dimana setiap untuk 1 hektar area hutan tamanan untuk 1 hektar konservasi. APRIL dan Gemilang Cipta Nusantara (GCN) telah mengambil langkah kedepan untuk menjaga bumi, khususnya hutan,'' katanya.

Selain memperluas area restorasi, ARPIL Group juga menyatakan siap untuk meningkatkan area konservasi menjadi 400.000 hektar. Melalui program Restorasi Ekosistem Riau, APRIL Group menginvestasikan dana sebesar $100 juta dalam kurun waktu 10 tahun ke depan sebagai komitmen untuk merestorasi dan mengkonservasi ekosistem di Riau.

“Investasi ini membuktikan kepedulian kami terhadap restorasi yang mencakup pentingnya jasa lingkungan dan kebutuhan akan pendekatan inklusif terhadap masyarakat. Kami terus belajar dari pengalaman dan mengembangkan pendekatan demi memberikan manfaat bagi lingkungan, kesempatan ekonomi melalui kesempatan kerja dan pembangunan infrastruktur, sekaligus memberikan faedah bagi masyarakat lokal,” ujar Managing Director APRIL, Tony Wenas.

Direktur Jendral Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dr Ir Ida Bagus Putera Parthama, sangat mengapresiasi program yang telah diluncurkan oleh APRIL bersama GCN pada tahun 2013 ini. Menurutnya, langkah ini merupakan komitmen perusahaan yang luar biasa untuk melakukan restorasi hutan yang ada di Riau. Ia percaya jika program RER dijalankan dengan serius, hutan yang asri di bumi Melayu bukan hanya sekedar mimpi.

''RER adalah salah satu upaya dalam menjaga keseimbangan alam. Kami dari PHPL sangat mengapresiasi dengan baik dan semoga program ini bisa ditingkatkan dan pastinya mengembalikan fungsi hutan seperti sediakala. Kami sangat mendukung penuh apa yang telah ditaja oleh RAPP untuk menjaga kelestarian ekosistem yang sangat mulia sehingga kita patut berkolaborasi,'' tutur Ida Bagus.

Hingga saat ini, kegiatan RER tidak hanya melaukan kegiatan konservasi lahan, namun juga  memunculkan inovasi baru dalam pengelolaan hutan produksi, perlindungan flora dan fauna serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Selain itu, APRIL bersama dengan masyarakat dan tim ahli lingkungan terus berkolaborasi dalam melaksanakan praktik terbaik untuk lingkungan, mulai dari pembuatan embung kanal, ekohidro, by pass sisir, dan pengelolaan lahan gambut.(***).

 

Editor : AI.

 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar