Walaupun Baru Pulang Umroh dan Kurang Sehat

Dirut BUMD Tinjau dan Pastikan Gardu Hubung dan Link Jaringan Listrik di Lapangan Baik

PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Respon cepat dilakukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tuah Sekata, pasca pemadaman yang terjadi dalam sepekan kemarin. Sehari pulang dari umroh, Direktur BUMD Tuah Sekata langsung meninjau Gardu Hubung (GH) dan jaringan listrik Perumda Tuah Sekata yang berada di Mess Pemda, dan di sepanjang jalan dari simpang lampu merah sampai ke SP 6 Desa Makmur, Senin (7/11/2022). 

Peninjauan itu dilakukan guna memastikan alat atau komponen apa saja di Gardu Hubung yang mengalami kerusakan. Tak hanya itu, Dirut BUMD Tuah Sekata ingin memastikan titik-titik mana saja yang perlu dilakukan Trampalan atau pemeliharaan link jaringan yang disebabkan oleh gangguan dahan atau ranting pohon maupun pelepah kelapa sawit sehingga menyebabkan listrik mati saat ada hujan yang desertai angin.

"Rencananya hari ini saya belum masuk kantor karena baru pulang dari Umroh dan lagi kurang sehat akibat batuk, tapi karena ingin memberikan pelayanan yang terbaik pada pelanggan makanya langsung ninjau ke lapangan dan melakukan pengecekan di gardu hubung untuk memastikan alat atau komponen apa saja yang mengalami kerusakan sehingga menyebabkan lampu kita sering padam dalam seminggu kemarin," ujar pria yang akrab disapa Putra ini.

Dalam GH itu sebuah mesin besar yang menyimpan alat bernama feeder I dan feeder II, merupakan tempat penyimpanan arus listrik yang berasal dari RPE. Feeder I itu diperuntukkan untuk jaringan ke Jalan Lingkar, SP 6 baru Km 55. Sementara Feeder II itu untuk jaringan arah Kantor Bupati masuk ke km 9 Rantau Baru kemudian Tanjung Putus. 

"Kalau mati satu feeder bukan berarti mati dua-duanya. Tapi kalau dia klik baru mati dua-duanya. Satu feeder itu melayani 5000 konsumen listrik, jadi dibagi dua. Tapi kalau dari dalam atau dari suply RAPP-nya mati, baru mati dua-duanya," katanya. 

Dia mengatakan selama ini BUMD terus berusaha untuk meningkatkan pelayanannya agar para pelanggan bisa puas. Dan proses adalah kemestian yang harus dilakukan. Karena itu, berbagai komponen yang meningkatkan kepuasan pelanggan terus dibenahi oleh BUMD. 

"Saat ini, kita ingin beli feeder I lagi supaya bebannya dibagi rata, jadi satu feeder melayani 3000 pelanggan," ujarnya. 

Saat ini, lanjutnya, yang terpenting adalah safety. Artinya, jika alat mati berarti alat yang dimiliki bekerja. Sebenarnya sebagai tupoksi pelayanan tak boleh mati, tapi jika tak mati maka akan mengakibatkan kebakaran. 

"Alat feeder ini yang paling mahal sekitar 500-600 juta. Ketika satu rumah yang berada di feeder 1 mati bukan berarti semua rumah mati. Tapi semua rumah yang di feeder I itu saja yang mati," ujarnya. 

Disinggung soal tiap akan hujan listrik BUMD selalu mati, Dirut menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi karena trip yang menyentuh jaringan listrik. Artinya, misalnya ada dahan kayu yang menyentuh jaringan listrik itu secara otomatis akan menyebabkan lampu mati. 

"Jadi bukan kami sengaja mematikan sebagai bentuk antisipasi karena hujan atau apa, kami tidak pernah mematikan biar pun ada petir," ujarnya. 

Jadi jaringan listrik BUMD akan mati jika terkena trip dahan sawit atau binatang-binatang lainnya. Karena itu, untuk mengantisipasi gangguan-gangguan tersebut pihaknya telah membentuk Divisi Anti Gangguan atau trampalan. 

"Divisi ini sudah kami sediakan mobil dan orangnya untuk mengantisipasi gangguan jaringan listrik. Jadi kalau ada yang mati listrik, sebenarnya bisa langsung kami hidupkan tapi itu nanti akan mengakibatkan terjadinya kebakaran. Karena itu, jika mati listrik makan kami pantau dulu jaringan barangkali ada dahan sawit yang menyebabkan listrik mati. Kami bersihkan dulu, paling tidak setengah jam usai kami memantau jaringan yang rusak dan setelah kami bersihkan, baru kami hidupkan lagi," terang Dirut panjang lebar. 

Sejauh ini, BUMD Tuah Sekata terus berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. GH yang berada di mess pemda kini telah dijaga 24 jam oleh para teknisi, sehingga jika ada pemadaman petugas yang piket bisa langsung mengecek ke lapangan. 

Ikut mendampingi Dirut dalam peninjauan tersebut, Dewan Pengawas Perumda Tuah Sekata dr. Deni Gunawan, Direktur Operasional Aswan, Manager Listrik Ir. Suhaili dan beberapa teknisi kelistrikan Perumda Tuah Sekata. (Sam)


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar