Kapal Illegal Fishing Tertembak, Wakapolres: Sudah Diperingatkan Tapi Malah Mau Menabrak

Wakapolres Rokan Hilir Kompol Dr. Wawan, Sik ketika memberikan keterangan kepada awak media terkait kapal nelayan yang tertembak.

ROKAN HILIR, RIAUBERNAS.COM - Pasca insiden penembakan kapal illegal fishing Tanjung Balai diareal perairan Panipahan, tiga nelayan dari Tanjung Balai Asahan Sumatra Utara, dinformasikan tertembak dan satu meninggal dunia, sedangkan yang dua lagi dalam kondisi kritis, masih dalam perawatan secara intensif dirumah sakit Medan.

Kapolres Rokan Hilir, AKBP Sigit Adiwuryanto, SIK.MH, melalui Wakapolres Rohil Kompol Dr. wawan, SIK membenarkan insiden tersebut. "Seluruh barang bukti termasuk kapal kita dan kapal nelayan dari Medan. Juga diamankan barang bukti illegal fishing dan alat tangkapan, serta alat tangkap yang jelas dilarang dan tidak memiliki izin, sudah diamankan dipelabuhan Polair, kini dalam proses",  Ungkap Wakapolres Rohil Kompol wawan, Rabu (12/9/2018), usai menghadiri Deklarasi damai pemilu 2019.

Wakapolres menjelaskan, kejadian berawal dimana anggota Sat Polair sedang patroli diperairan Panipahan, karena telah banyak menerima laporan dari masyarakat, sering terjadinya pencurian kerang pada malam hari dan anggota patroli ditemani masyarakat.

Saat tiba di TKP, ditemukan 5 kapal tank sedang beraktivitas melakukan pencurian kerang, bahkan kapal sudah diperingatkan polisi, tapi malah tak peduli dan berusaha melakukan penabrakan terhadap kapal patroli, mereka juga sempat membuangkan hasil tangkapan kerang ke laut.

"Sudah diperingatkan , tapi tidak digubris. bahkan mereka berusaha melakukan penabrakan.  Dikuwatirkan terjadi tabrakan, sehingga terjadi insiden penembakan itu. Satu korban meninggal dunia, dua lagi masih dirawat dirumah sakit Medan, mudah-mudahan aman dan kondusif", sebut Wawan. (Syofyan)

 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar