ProKlim Menempah Masyarakat Untuk Lebih Perduli Terhadap Lingkungan

Penyerahan bibit ikan oleh PHE Kampar ke masyarakat Dusun Palma Sari Desa Pematang Tinggi Kecamatan Kerumutan.

Oleh: Samsul Bahri

 

SEJAK beberapa dekade terakhir, bencana di Indonesia seperti puting beliung, banjir, longsor, kebakaran hutan dan kekeringan, cenderung mengalami peningkatan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya bencana-bencana tersebut, yang sebagian besar disebabkan oleh kerusakan dan penurunan kualitas lingkungan yang diakibatkan aktifitas manusia, pertumbuhan penduduk, tataruang, dan perilaku masyarakat yang belum perduli terhadap lingkungan. Pemanasan global mengakibatkan perubahan iklim, dan diyakini akan berdampak luas terhadap aspek kehidupan serta menjadi ancaman nyata bagi makhluk di muka bumi termasuk manusia. Hal ini ditandai dengan meningkatnya suhu udara, meningkatnya permukaan air laut, serta perubahan musim yang tidak menentu.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah guna mengatasi persoalan tersebut, salah satunya dengan adanya Program Kampung Iklim. Program Kampung Iklim atau ProKlim telah diluncurkan sebagai gerakan Nasional pengendalian perubahan iklim berbasis komonitas oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tanggal 1 Desember 2016. Seperti diketahui, pemanasan global menjadi akibat meningkatnya emisi Gas Rumah Kaca yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut berperan aktif, karena individu dan masyarakat merupakan kunci utama dalam hal pengurangan resiko bencana hidromitrologi. ProKlim memuat aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim oleh kelompok masyarakat dalam upaya meningkatkan ketahanan iklim dan mengurangi emisi Gas Rumah Kaca.

Beranjak dari kepedulian untuk ikut berkontribusi mensukseskan program pemerintah yaitu Program Kampung Iklim atau ProKlim sebagai gerakan Nasional pengendalian perubahan iklim berbasis komonitas yang diprakarsai oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tersebut, di tahun 2020 melalui program CSR nya, PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar ikut campur tangan dan memberikan andil besar dalam terbentuknya Kampung ProKlim IJO Dusun Sido Mulyo, Desa Pematang Tinggi, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Riau. ProKlim IJO terbentuk atas kerjasama Pemerintah Desa Pematang Tinggi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pelalawan dan PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar. Dimana dalam ProKlim IJO ini jenis tanaman yang dikembangkan adalah jenis tanaman obat-obatan herbal atau tanaman obat keluarga (Toga), sayur-sayuran serta tanaman pepohonan.

Dukungan dan support dari PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar ini bukan cuma dimulut saja, tetapi direalisasikan dengan berita acara penandatanganan MoU yang dilakukan oleh PHE Kampar dengan Pemerintah Desa Pematang Tinggi. Bahkan penandatanganan MoU Program Kampung Iklim di Desa Pematang Tinggi Kecamatan Kerumutan itu disaksikan oleh Wakil Bupati Pelalawan saat itu yaitu bapak Drs. H. Zardewan, MM yang sekaligus meresmikan Program Kampung Iklim IJO Dusun Sido Mulyo, Desa Pematang Tinggi, Kecamatan Kerumutan, pada Rabu tanggal 12 Agustus 2020 yang lalu.  

Atas dukungan dan support yang diberikan oleh PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar terhadap program Kampung Iklim IJO Dusun Sido Mulyo Desa Pematang Tinggi ini, ProKlim Dusun Sido Mulyo Desa Pematang Tinggi ini mendapatkan Sertifikat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia sebagai Lokasi Program Kampung Iklim Katagori Utama. Sedangkan PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar mendapatkan Sertifikat dari Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Lingkangan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau sebagai Pendamping Program Kampung Iklim (Proklim) di Provinsi Riau tahun 2020.

Namun hal itu tidak serta merta berhenti sampai disitu saja. Tidak puas dengan hanya mendapatkan Sertifikat, di tahun 2021 ini, bekerjasama dengan Pemerintah Desa dan masyarakat Pematang Tinggi, PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar kembali memberikan support dan dukungan pembentukan dua Kampung ProKlim, yaitu Kampung ProKlim Asri Dusun Sawit Mukti dan Kampung ProKlim Lestari Dusun Palma Sari Desa Pematang Tinggi, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Riau. Dan Program Kampung Iklim Dusun Sawit Mukti dan Dusun Palma Sari ini sudah diverifikasi oleh Tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia lewat online pada September 2021 kemarin.

Disini masyarakat melaksanakan budidaya pertanian holtikultura yang ramah lingkungan dengan memaksimalkan pemanfaatan lahan pekarangan sehingga lingkungan rumah dan pekarangan masyarakat menjadi lebih asri dan hijau, dan memberikan manfaat dalam ketahanan pangan serta mampu meningkatkan pendapatan. Selain itu, masyarakat juga melakukan pengelolaan sampah dengan memisahkan sampah organik dan non organik, dimana sampah organik dan limbah kotoran ternak dapat dijadikan pupuk kompos yang berguna untuk menyuburkan tanaman. Dan seluruh kegiatan masyarakat tersebut dikoordinasikan melalui kelompok.

Sedangkan kegiatan yang menjadi fokus utama warga Dusun Palma Sari adalah melaksanakan program K3 yaitu Kebun, Kolam dan Kandang. Dimana kegiatan dalam program ini mengutamakan pemanfaatan lingkungan sekitar rumah. Program Kebun, warga memanfaatkan lahan pekarangan untuk bercocok tanam berupa sayur mayur, buah-buahan, palawija, tanaman toga, dan lain sebagainya. Untuk program Kolam, warga memanfaatkan lahan sekitar rumah untuk pembuatan kolam dengan memanfaatkan media terpal disetiap rumah warga untuk dapat memenuhi kebutuhan akan ikan. Program Kandang berupa kegiatan warga untuk beternak seperti ternak ayam, bebek, kambing dan/atau sapi. Dengan dilakukannya program ini diharapkan dapat melestarikan lingkungan, memenuhi kebutuhan akan pangan dan dapat meningkatkan perekonomian warga.

Kepala Desa Pematang Tinggi Kecamatan Kerumutan Kabupaten Pelalawan Riau, Andi Agus Susiawan, ST mengatakan, program kampung iklim di Dusun Palma Sari dan Dusun Sawit Mukti Desa Pematang Tinggi merupakan kelanjutan dari program kampung iklim Dusun Sido Mulyo, Desa Pematang Tinggi. Dalam kaitannya dengan itu, Pemerintah Desa selalu mensupport masyarakat dalam pengembangan program pelestarian lingkungan ke semua dusun yang ada di Desa Pematang Tinggi.

“Semangat Gotong Royong yang luar biasa dan di support penuh oleh PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar sehingga terwujudnya lingkungan yang asri dan hijau seperti yang kita lihat sekarang ini. Kami berharap, dengan program lingkungan yang desa kami lakukan dapat mengurangi dampak pemanasan global, dan membantu mengurangi emisi Gas Rumah Kaca. Serta dapat membantu perekonomian masyarakat dari hasil pengolahan lingkungan tersebut,” ucap  Andi Agus Susiawan.

Kanan, Sekretaris Desa Pematang Tinggi menjelaskan, berdirinya Kampung Iklim di Desa Pematang Tinggi ini karena kemauan dari warga Desa untuk mengikuti program kampung iklim yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Yang kita tonjolkan dari Kampung Iklim Desa Pematang Tinggi ini adalah dari kampung itu sendiri, yaitu bersih dari tidak ada yang namanya membakar sampah, tidak ada membuang sampah sembarangan guna menunjukkan kreativitas dari Bank sampah, banyak menanam tanaman penghijauan yang bertujuan untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca dan dilarang menebang hutan. Di kampung iklim ini juga dilakukan pembuatan gas Biofori, yang disetiap rumah warga itu ada sekitar 80 sampai 100 Biofori. Selain itu, di setiap rumah warga itu ada tanaman obat keluarga (Toga). Itulah yang menjadi prioritas di kampung iklim ini. 

“Kami tanpa Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar mungkin tidak akan bisa berjalan. Banyak kontribusi yang diberikan PHE Kampar, baik dari segi pendukungnya seperti bibit ikan, bibit sayur-sayurannya dan, segi pelatihan-pelatihan dan materi, bahkan PHE juga mendatangkan pembimbing untuk mengajari kami semua yang dibutuhkan untuk kampung iklim ini, itu dibantu oleh PHE Kampar. Bahkan yang memfasilitasi tim verifikasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kemarin itu juga PHE Kampar. Jadi banyak sekali PHE Kampar membantu kampung iklim ini. Desa Pematang Tinggi ini kan terdiri dari tiga Dusun, yaitu Dusun Sido Mulyo, Dusun Palma Sari dan Dusun Sawit Mukti. Dan ketiga-tiganya sudah menjadi Kampung ProKlim, jadi kalau di tahun 2020 kemarin kami mendapatkan Sertifikat Utama, untuk tahun 2021 ini kami berharap mendapakan Trophy dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI,” harap Kanan.

Menurut Rohip selaku Ketua ProKlim Desa Pematang Tinggi, bahwa dampak dari adanya program kampung iklim ini ke masyarakat Desa Pematang Tinggi itu sangat bagus. Ditambah lagi dengan adanya Peraturan Desa nomor 5  tahun 2015 tentang pelestarian lingkungan hidup yang bertujuan untuk penghijauan lingkungan dan ketahanan pangan. Dengan keluarnya Perdes tersebut, masyarakat semakin peduli akan lingkungan sekitar rumah. Mulailah dibentuknya kelompok kerja, seperti kelompok Bank Sampah, kelompok Jumatik, kelompok Toga, kelompok Wanita kreatif dan kelompok Seni Budaya.

“Sebenarnya ini bukan karena ProKlim saja, tetapi kesadaran dari masyarakat akan kepedulian terhadap lingkungan itu sangat tinggi, didorong lagi dengan adanya program kampung iklim sehingga antusias masyarakat untuk bergotong royong secara bersama-sama menjadikan Desa Pematang Tinggi sebagai Kampung Iklim itu sangat luar biasa. Ditambah lagi dukungan dan support dari PHE Kampar sebagai bapak angkat juga sangat luar biasa. Yang jelas kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan itu tinggi apalagi dengan pola pikir masyarakat itu sendiri sehingga kita tinggal mengembangkan saja. Program ProKlim ini dengan Desa itu hanya jembatan, pelakunya siapa, ya masyarakat sendiri. Jadi, baik buruknya dampak lingkungan itu ya masyarakat sendiri yang merasakan,” jelas Rohip.

Lanjut Rohip, tidak semua desa mampu mengikuti Program Kampung Iklim ini, dan untuk tahun 2021 ini, se Provinsi Riau ada tujuh desa yang mengikuti Program Kampung Iklim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dan dari Kabupaten Pelalawan itu ada dua Desa, yaitu Kelurahan Teluk Meranti dan Desa Pematang Tinggi. Dan untuk di Desa Pematang Tinggi itu ada dua Kampung ProKlim yaitu Kampung ProKlim Lestari Dusun Palma Sari dan Kampung ProKlim Asri Dusun Sawit Mukti.

Field Manager PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar Kurniawan Triyo Widodo mengatakan, Program Kampung Iklim (ProKlim) di Desa Pematang Tinggi ini dimulai pada tahun 2020 yang diinisiasi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pelalawan, yang ternyata di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) itu mempunyai Program Kampung Iklim. DLH Pelalawan melihat Desa Pematang Tinggi ini sering mengikuti perlombaan tingkat kabupaten dan tingkat provinsi dan selalu mendapatkan juara 1. Maka DLH Kabupaten Pelalawan mau mengajukan Desa Pematang Tinggi ini untuk ikut Program Kampung Iklim (ProKlim) yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Tentunya desa tidak bisa melakukan sendiri karena banyak persyaratan yang harus dipenuhi, lalu pihak desa mengajukan permohonan ke Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar untuk menjadi mitra binaan. “Lalu kita (PHE, red) bersama DLH Kabupaten Pelalawan melakukan peninjauan ke Desa Pematang Tinggi.  Dan kita melihat Desa Pematang Tinggi ini sudah mandiri, sudah jadi. Artinya, kita melihat rasa kekompakan masyarakatnya sangat bagus, sudah terbentuk apalagi sudah dikunjungi Wakil Bupati, Ketua DPRD, bahkan dari beberapa daerah lain yang ada di Riau sudah studi banding ke ini, makanya kita bersedia memberikan dukungan dan support kepada Desa Pematang Tinggi ini sebagai mitra binaan Program Kampung Iklim (ProKlim),” jelas Kurniawan Triyo Widodo.

Lanjut Kurniawan, PHE Kampar terus memberikan support seperti pembuatan Biofori, pelatihan membuat pupuk ramah lingkungan, cara bertani, pembuatan kebun dan tanaman toganya sampai ke pembuatan jamunya, pelatihan-pelatihan, sampai yang terakhir itu pembuatan label produk UMKM mereka itu semua disupport oleh PHE Kampar.

“Hasilnya tetap ke masyarakat desa, PHE Kampar hanya membantu mengembangkan saja,” imbuhnya.

Di tahun 2020, satu Dusun yaitu Dusun Sido Mulyo dan mendapatkan Sertifikat Utama, dan tahun 2021 ini maju lagi dua Dusun yaitu ProKlim Lestari Dusun Palma Sari dan ProKlim Asri Dusun Sawit Mukti di Desa Pematang Tinggi, dua-duanya masuk terverifikasi oleh Tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Di Kabupaten Pelalawan tahun 2021 ini ada tiga yang terverifikasi, dua diantaranya merupakan binaan kita, yaitu ProKlim Lestari Dusun Palma Sari dan ProKlim Asri Dusun Sawit Mukti. Jadi tiga Dusun yang ada di Desa Pematang Tinggi ini semuanya sudah ikut ProKlim, dan ketiganya merupakan binaan kita,” terang Kurniawan.

Ternyata apa yang diharapkan oleh masyarakat Desa Pematang Tinggi untuk mendapat trophy dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan itu terwujud. Hasil verifikasi Program Kampung Iklim (ProKlim) tahun 2021 yang dilakukan oleh Tim dari Kementerian LHK RI pada bulan September 2021 kemarin, ProKlim Lestari Dusun Palma Sari Desa Pematang Tinggi, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan Riau, meraih Trophy ProKlim Utama 2021 dari Kementerian LHK yang di umumkan pada hari Senin tanggal 18 Oktober 2021, dan penyerahan Trophy ProKlim Utama 2021 nya dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 19 Oktober 2021 secara virtual atau zoom meeting di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Alhamdulillah, apa yang menjadi harapan kita dan masyarakat Desa Pematang Tinggi menjadi kenyataan. Untuk ProKlim tahun 2021 ini hasilnya sudah keluar, ProKlim Lestari Dusun Palma Sari Desa Pematang Tinggi mendapatkan trophy Utama, dan ProKlim Asri Dusun Sawit Mukti Desa Pematang Tinggi mendapatkan Sertifikat Utama,” ucap Kurniawan Triyo Widodo.***


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar