Dikhawatirkan Tak Maksimal Berikan Pelayanan Pada Masyarakat
Bupati Suyatno Akan Evaluasi Camat Dari Non IPDN
ROKAN HILIR, RIAUBERNAS.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir (Rohil) dalam waktu dekat akan mengevaluasi para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memegang jabatan sebagai Camat dari pendidikan Non IPDN. Pasalnya, jika dipertahankan ASN yang bukan tamatan dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) mengisi jabatan camat dikhawatirkan pelayanan tidak akan berjalan maksimal.
"Ya, kita akan cek kembali ASN yang mengisi jabatan camat dari tamatan non IPDN, jika kinerjanya memang tidak maksimal maka akan segera kita lakukan evaluasi dan menempatkan ASN yang lulusan dari IPDN," tegas Bupati Rohil, H Suyatno Amp, Selasa (8/3) di Bagansiapiapi.
Ia mengatakan, saat ini ASN yang memegang jabatan Lurah maupun Camat di Rohil memang sangat minim diisi dari lulusan IPDN. Hal ini dikarenakan ASN yang berasal dari tamatan IPDN memang golongannya dan pangkatnya belum mencukupi untuk dipromosikan dan diangkat menjadi lurah maupun camat.
"Makanya dalam waktu dekat akan kita evalusi kinerjanya. Insha Allah, tahun depan jabatan lurah maupun camat sudah bisa diisi dari ASN yang tamatan dari IPDN," tandasnya.
Lanjutnya, penempatan ASN yang berasal dari IPDN sudah sangat sesuai dan tepat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, karena ASN lulusan dari IPDN itu telah dididik untuk menjadi seorang pemimpin atau pamong praja yang berkualitas dalam menjalankan tata kelola pemerintahan yang baik," katanya sembari mengatakan selama ini Camat dari tamatan universitas lainnya juga telah menjalankan tugas sebagaimana mestinya.
Menurutnya, latar belakang pendidikan memang sangat penting. Namun, yang paling terpenting itu adalah bagaimana seseorang ASN itu mau bekerja dan bersungguh-sungguh menjalankan amanah yang diberikan.
"Saat ini jumlah pelajar IPDN asal Rohil memang terjadi pengurangan, dan itu tentunya merupakan sebuah hasil tes sangat murni yang dilakukan oleh tim penyeleksi dari pusat," tegasnya.
Katanya, dia menginginkan setiap tahunnya minimal 10 orang putra-putri Rohil bisa masuk ke IPDN, namun dalam tiga tahun terakhir jumlahnya sedikit di bawah 5 orang. Inilah yang harus diupayakan agar tahun ini putra-putri Rohil bisa diterima di atas 10 orang seperti awal pembukaan IPDN pada tahun 2011 lalu.
"Harus digarisbawahi, bahwa IPDN ini siapapun boleh masuk asalkan pintar dan cerdas serta mampu menyelesaikan setiap jenjang tes yang dilaksanakan oleh tim seleksi dari pusat," tutupnya. (adv/hms/ar)
Editor : Ai
Tulis Komentar