2016, Kecamatan Tebing Tinggi Timur Targetkan Zero Hotspot
KEPULAUAN MERANTI, RIAUBERNAS.COM - Tahun 2016, Kecamatan Tebingtinggi Timur Kepulauan Meranti kembali akan menargetkan zero hotspot seperti tahun 2015. Beberapa upaya pun telah dipersiapkan untuk mencapai target itu.
Ini disampaikan oleh Camat Tebingtinggi Timur (3T), Helfandi SE, pada riaubernas.com, Rabu (2/3/2016). Menurutnya, tahun 2014 yang lalu lahan dan hutan di Kecamatan 3T terbakar sekitar 5.400 hektar.
"Luasan kebakaran tersebut terjadi di lahan HTI kebun sagu NSP maupun perkebunan masyarakat," katanya.
Katanya, namun di tahun 2015 lalu, Kecamatan 3T ini zero hotspot. Hal itu bisa terwujud karena masyarakat sudah mulai sadar dampak negatif akibat karlahut. Sehingga, di beberapa desa telah membuat sekat kanal seperti Desa Sungai Tohor yang mendapatkan bantuan dari Presiden RI Joko Widodo.
"Kami pemerintah Kecamatan 3T bersama pihak terkait baik polisi, Bhabinkamtibmas dan Babinsa serta pihak desa akan bersinergi dalam rangka mengantisipasi jangan sampai ada karlahut. Kita berharap 2016 ini juga kecamatan 3T zero hotspot," katanya.
Ia mengatakan, kecamatan 3T telah menjalankan instruksi bupati bahwa sejak tanggal 1 Maret 2016, Kabupaten Kepulauan Meranti telah menetapkan siaga darurat karlahut. Para camat dan kades harus selalu siaga 24 jam selama 3 bulan ke depan.
"Merespon hal tersebut, Pemerintah Kecamatan melakukan briefing kepada jajaran MPA, serta menyiapkan peralatan yang ada serta mengambil langkah siaga karlahut," katanya.
Dan tepat tanggal 1 Maret 2016 lalu, lanjutnya, ia telah mengumpulkan semua anggota MPA dan staf Kecamatan untuk bersiap dengan segala sesuatu kemungkinan buruk yang akan terjadi. Dia pun telah meminta semua peralatan diukumpulkan dan diservice serta dicoba untuk simulasi.
"Kita minta semua anggota MPA kecamatan mulai melakukan sosialisasi ke setiap desa terkait dengan status darurat karlahut ini," katanya. (azw)
Editor : Ai
Tulis Komentar