Karena Ditegur Merokok, Mubes IPMT Chaos, Ketua Terpilih Dinilai Cacat

SIAK, RIAUBERNAS.COM - Musyawarah besar Ikatan Pelajar Mahasiswa Tualang (IPMT) yang diadakan pada Sabtu, (30/1/2021) disalah satu Gedung di Kecamatan Tualang Kabupaten Siak itu, berakhir Chaos antar peserta Mubes.

Kejadian Chaos itu berawal saat sidang pleno dimulai pukul 13.00 Wib, dan terjadi saling adu argumen diantara peserta diawal persidangan dimulai, yang kemudian berakhir chaos dengan pukulan antar mahasiswa yang tidak suka dengan argumen salah satu mahasiswa karena ditegur merokok di forum sidang.

"Saat itu kita baru mulai sidang pleno, dan ini adalah musyawarah intelektual yang ada di Tualang, hanya saja ada peserta yang merokok diruangan. Kemudian kita tegur untuk mematikan rokoknya atau dikeluarkan dari forum, namun pimpinan sidang saat itu acuh, dan saya dilempar puntung rokok lalu dipukul oleh mereka," ucap Tubagus, yang merupakan salah satu panitia Mubes IPMT tahun 2021 itu.

Selanjutnya, Riski, salah satu peserta bermaksud untuk melerai Tubagus dengan peserta berinisial P itu. Alhasil Riski menjadi bulan-bulanan dari rekan P ini.

Kendati ricuh, Musyawarah Besar IPMT ini yang semula diagendakan berjalan dua hari yakni Sabtu-Minggu, 30-31 Januari 2021 dipersingkat waktunya, hanya berlangsung dan tuntas satu hari dan dalam hitungan beberapa jam saja. Musyawarah ini merupakan agenda pemilihan Ketua Umum IPMT periode 2021-2023 yang direncanakan akan dihadiri oleh Wakil Bupati Terpilih Husni Merza, namun tak kunjung hadir saat acara dimulai.

Ketika awak media mencoba Kordinasi dengan Peserta Mubes, Tubagus mengatakan bahwa keputusan yang menetapkan ketua terpilih dinilai Cacat karena sangat bertentangan dengan AD/ART IPMT dan terkesan terlalu memaksakan intrik-intrik ambisius perorangan.

"Keputusan-keputusan pada mubes di nilai cacat secara AD/ART IPMT, semua keputusan tersebut bertentangan dengan aturan organisasi IPMT dan ketua terpilih pun sebenarnya tidak memenuhi persyaratan, mereka tidak membaca aturan tersebut dan asal main sepakat, ini sangat memalukan," tutur Tubagus dengan nada kesal.

Hal senada juga disampaikan oleh pimpinan sidang tetap 1, Hanafi Dwi ramadhan dan beberapa kepanitiaan, persidangan dipenuhi dengan tekanan untuk melanjutkan persidangan yang kemudian menetapkan ketua terpilih begitu saja.

"Di forum kita dapat tekanan untuk melanjutkan acara, padahal saat itu kita lihat beberapa peserta dan panitia diminta untuk keluar karena ada pihak kepolisian yang datang memantau kegiatan kita. Disaat itu kita dapat tekanan untuk lanjut dan kemudian memutuskan ketua terpilih Bayu Syahputra," tutup Hanafi Dwi ramadhan.

Kerusuhan yang terjadi itupun kemudian diselesaikan bersama pihak kepolisian setelah mendapatkan laporan dari korban yang merasa dirugikan karena terkena pukulan dari beberapa orang tersebut. (Van) 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar