Buka Pelatihan Menjahit
Murseno Berharap, Para Penjahit Menjadi Pilot Projek Untuk Tingkatkan Ekonomi Keluarga
SIAK, RIAUBERNAS.COM - Corporate Social Responbility (CSR) PT. IKPP Perawang Kecamatan Tualang Kabupaten Siak membuka pelatihan menjahit untuk pertama kalinya sejak program dari CSR PT. IKPP Perawang digulirkan di Kecamatan Tualang Kabupaten Siak Provinsi Riau.
Program pelatihan menjahit dengan memberdayakan kaum perempuan Kecamatan Tualang itu dipusatkan di Penjahit Ummi. Sebanyak 10 orang dari kaum ibu-ibu akan ditempah disana oleh pelatih andal selama 3 bulan kedepan.
Pimpinan CSR PT. IKPP Perawang melalui Murseno mengatakan, pelatihan menjahit ini merupakan program untuk pemberdayaan perempuan, program menjahit untuk ibu-ibu ini baru pertama kali diselenggarakan.
"Sebelum mereka dilatih oleh pelatih Ummi, peserta kami seleksi dulu dengan tes wawancara, kami memilih peserta tidak main-main, karena kedepan kami harapkan mereka sebagai pilot projek untuk membantu ekonomi keluarga," kata Murseno saat dijumpai Riau Bernas ketika membuka pelatihan menjahit di Penjahit Ummi KM 6 Perawang Barat Kecamatan Tualang Kabupaten Siak, Rabu (6/1/2020).
Selanjutnya 10 peserta akan ditempah selama 3 bulan kedepan. "Kita berharap para peserta bisa menyerap ilmu didapat selama pelatihan ini berlangsung, ini betul-betul jadi keterampilan untuk membantu ibu sehari-hari. Kedepan kita bisa berkesinambungan membantu secara terus-menerus dengan menyediakan mesin tylor. Ilmu yang didapat tadi, bisa dibuka dan dikembangkan untuk membantu ekonomi keluarga," sebut Murseno.
Murseno menyebutkan, kepada peserta pelatihan jangan sungkan-sungkan untuk bertanya. "Kalau tidak paham tidak mengerti silahkan bertanya kepada pelatih Ummi, jangan malu bertanya ini demi kebaikan dan kemampuan kita," ingat Murseno.
Sementara itu, Kadis Koperasi dan UMKM Kabupaten Siak melalui Sekretaris Koperasi dan UKM Kabupaten Siak Noni Paningsih, mengapresiasi yang dilakukan oleh CSR PT IKPP Perawang. "Iya baguslah, apalagi niat mereka (CSR PT. IKPP Perawang, red) membuka lapangan pekerjaan dan menambah incam, apabila kondisi pandemi, sekarang ekonomi rakyat dari UMKM itu harus di tingkatkan dan itu merupakan salah satu prioritas dari pemerintah pusat maupun daerah," sebut Noni.
Noni Paningsih menyebutkan, bahwa bapak bupati kita (Drs. Alfedri MSi, red) sangat mendukung pengerajin lokal dari Kabupaten Siak.
"Karena kondisi pandemi kemarin, tidak sekolah, sekolah offline, kalau sudah online dan sekolah seperti biasa, seluruh pengadaan pakaian dari SD maupun SMP yang menjadi wewenang Kabupaten Siak harus dijahit oleh penjahit dari Kabupaten Siak. Mudah-mudahan Covid-19 ini berlalu, Insya Allah program tersebut bisa berjalan," harapnya.
Dijelaskannya, bahwa penjahit binaan dari pemerintah daerah terdata kurang lebih 200 orang. "Penjahit binaan kita yang terdata sekitar 200 orang tidak termasuk yang rumahan ya, itu merupakan peluang usaha bagi mereka. Bayangin, satu sekolah menjahit baju ratusan siswa, berapa sekolah yang ada, itu baru untuk SD apalagi SMP," tandasnya. (Van)
Tulis Komentar