Hari Kedua PSBB, Bupati Siak Tinjau Pos Check Point di Sabak Auh

Bupati Siak Drs. Alfedri, M.Si saat meninjau Pos Check Point di Kecamatan Sabak Auh.

SIAK, RIAUBERNAS.COM - Bupati Siak Alfedri bersama Kapolres Siak AKBP Doddy F Sanjaya didampingi Danramil Sabak Auh, Asisten I dan pimpinan OPD lainnya, melakukan pemantauan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hari kedua di pos check point Kampung Belading Kecamatan Sabak Auh  Kabupaten Siak, Riau, Sabtu (16/5/2020).

"Hari ini kami meninjau pos penyekatan PSBB, baik bagi pengguna kendaraan yang masuk ataupun keluar dari kabupaten Siak. Selain itu mengecek seluruh persiapan, SOP yang ada, seperti sarana dan prasarana, serta personil," kata Alfedri. 

Ia menjelaskan, kalau keluar dari Kabupaten Siak atau wilayah PSBB, tentunya ada pembatasan-pembatasan. Kecuali untuk angkutan sembako, keperluan Covid, ambulans, dari Kepolisian maupun TNI. Kemudian orang yang masuk ke wilayah Kabupaten Siak akan di lakukan pemeriksaan. 

"Bagi orang yang masuk ke Siak akan dilakukan pengecekan, kalau suhu tubuhnya 38 derjat keatas akan dilakukan rapid tes di pos check point ataupun di Puskesmas terdekat," ucapnya. 

Sementara, orang yang dibawah 38 derjat mengisi formulir yang telah disediakan, kemudian melapor ke Puskesmas dan RT setempat yang ditetapkan sebagai ODP. Selanjutnya melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. 

Alfedri menegaskan, bagi pengguna kendaraan harus memakai masker dan menjaga jarak atau physical distancing, maksimal 50 persen. Jika ada yang melanggar ketentuan ini maka disuruh balik lagi atau tidak boleh masuk ke wilayah Kabupaten Siak. 

"Yang dicek itu dua, apakah melakukan protokol kesehatan pakai masker atau tidak, kalau untuk mobil posisi maksimal 3 orang, satu di depan dua di tengah," jelasnya.

Kapolres Siak AKBP Doddy F Sanjaya menambahkan, bagi orang atau pengguna kendaraan seperti pengantar barang-barang sembako, gas dan lain sebagainya yang masuk ke Kabupaten Siak, akan diberi tanda berupa gelang stiker. 

"Gelang ini adalah upaya kita bersama Gugus Tugas Covid-19 yang dipakaikan kepada orang dari luar Siak. Gunanya sebagai tanda bahwa yang bersangkutan sudah dapat verifikasi dari petugas yang ada di pos check point perbatasan," sebut Doddy. 

Sehingga, lanjut dia, kedatangan orang tersebut diketahui oleh petugas dan menghindari dari warga tempatan sekaligus mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan. Dan gelang stiker tersebut hanya berlaku untuk 1 hari (tidak menginap). 

"Jadi artinya yang bersangkutan tidak boleh menginap. Bagi mereka yang ingin menginap atau tinggal beberapa hari di Siak, harus melalui proses pemeriksaan oleh tenaga kesehatan di pos cek poin. Setelah itu mengisi formulir empat rangkap yang diberikan untuk petugas, RT setempat dan untuk diri sendiri," imbuhnya. (Adv/Van)


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar