Empat Tahun Berjalan, Program Desa Bebas Api Fokus Pada 3 Hal Ini
Fire Prevention Manager PT Rapp, Sailal Arimi, saat menjelaskan soal program Desa Bebas Api pada para pejabat yang hadir di acara penanggulangan karhutla 2018.
PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Empat tahun implementasi Program Desa Bebas Api atau Free Fire Village Program (FFVP) yang diinisiasi oleh PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang merupakan bagian dari APRIL Group telah efektif menekan angka Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Saat ini terdapat 27 desa dari tiga kabupaten di Riau yang terlibat dalam program ini sejak pertama kali dicetuskan. Pada tahun 2014, tercatat 4 desa, tahun 2015 melonjak menjadi 18 desa. Sedangkan tahun 2017 dan 2018 program tersebut diikuti masing-masing oleh 18 desa dan 9 desa.
Hal ini disampaikan oleh Fire Prevention Manager PT Rapp, Sailal Arimi, pada media ini usai acara Apel Penanggulangan Karhutla 2018 sekaligus penandatanganan MoU 9 desa serta Program Desa Bebas Api PT RAPP di Bandara Sutan Syarif Harun Setia Negara Kompleks PT RAPP, Kamis (26/7). Menurutnya, dalam impelementasinya, ada tiga program dalam FFVP yang menjadi fokus utama yakni Fire Aware Community (FAC) dengan konsep penyadaran dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam pencegahan Karhutla, kabut asap dan kesehatan.
"Saat ini, FAC telah mencakup 50 desa di 5 kabupaten. Dalam FAC, program yang kita laksanakan yakni Fire Free Goes to School, Fire Free Goes to the Movies, Fire Free Religious Leaders dan Haze and Health Monitoring FAC yang mencakup 50 desa di lima kabupaten," katanya.
Kemudian program Free Fire Village (FFV) yakni program komprehensif dengan keterlibatan langsung masyarakat dalam menggeser ketergantungan pada api sebagai alat pengolahan lahan. Dalam FFV ini, program yang kita laksanakan yakni No burn rewards, Crew leader, Alternative agriculture, Community awareness dan Haze and health monitoring.
"Dan program yang ketiga dalam FFVP yakni Fire Resilient Community (FRC) yaitu program pendampingan berkelanjutan degan keterlibatan masyarakat yang telah mengikuti FFV selama 2 tahun. Dalam FRC ini, program yang kita laksanakan yakni Crew leader, Joint fire patrols, Community awareness dan Haze and health monitoring," ujarnya.
Dia menambahkan, Tim Pemadam Kebakaran atau Fire Fighter akan terus bekerja keras untuk memastikan tidak terjadi kebakaran. Sepanjang tahun, tim pemadam kebakaran berusaha untuk memastikan tidak terjadi kebakaran dan jika terjadi kebakaran, maka harus dengan segera dipadamkan, serta dilaporkan kepada pihak yang berwajib.
"Dalam pelaksanaannya, perusahaan juga perlu dukungan dari berbagai pihak guna mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Dan diharapkan dengan terus berjalannya program ini maka tidak akan terjadi lagi karhutla di Riau dan Kabupaten Pelalawan khususnya,"
tandasanya. (ndy)
Tulis Komentar