Penunjukan Datuk Ismail Amir dan Bukhari Sebagai DPP LMB Riau-Kepri Tanpa Musyawarah

DPW dan DPD LMB Minta SK Ismail Amir Dan Bukhari Ditarik

SIAK, RIAUBERNAS.COM - Bentuk rasa kekecewaan terhadap penunjukan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Laskar Melayu Bersatu (LMB) Provinsi Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) Datuk Timbalan Panglima Besar Ismail Amir dan Datuk Setia Usaha Bukhari tanpa musyawarah, yang dilakukan oleh Panglima Besar Letjen TNI (Purn) Syarwan Hamid menimbulkan rasa kekecewaan diinternal LMB Riau-Kepri.

Hal itu terjawab saat DPW LMB Kepri Karimun, DPD LMB Batam, DPD LMB Pelalawan, dan seluruh DPC LMB Kecamatan se-Kabupaten Siak dan Pelalawan, menggelar Musyawarah besar (Mubes) atau mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Datuk Timbalan Panglima Besar Ismail Amir dan Datuk Setia Usaha DPP LMB Riau-Kepri yang dilaksanakan di Hotel Highland, Sabtu kemarin.

Tampak hadir dalam Mubes itu adalah organisasi masyarakat (ormas) Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) dan Dewan Pimpinan Daerah Rumpun Melayu Bersatu Laskar Hulubalang Melayu Riau (DPD RMB-LHMR) Kabupaten Siak, Tokoh Adat, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau.

"Banyak orang melayu yang ada di Provinsi mempunyai nama besar dan pangkat, memiliki keahlian juga sudut pandang serta pemikiran yang bagus. Katakanlah SDM dia rendah, yang diaturkan ormas macam ini, berapa juta penduduk Riau ini dan disinilah Laskar Melayu Bersatu," ungkap Datuk Panglima Wilayah DPW LMB Kepri-Tanjung Balai Karimun, Azman Zainal, saat menyampaikan sambutan di Highland Hotel Tualang.

Dijelaskan Azman Zainal, disini (Riau, red) banyak tokoh-tokoh melayu yang memiliki pangkat, seperti Jendral Shaleh Djasit, kalau seandainya beliau yang dilantik tidak akan ada yang komplain.

"Setengah dari Indonesia, orang kenal dengan beliau (Shaleh Djasit, red), untuk jabatan seperti Syamsurijal itu mungkin bisa untuk Datuk Setia Usaha maupun Sekertaris, dan masih banyak tokoh-tokoh lainnya," sebutnya.

Saat ini, tambah Azman, Kita tidak benci dengan ayahnda Syarwan Hamid, melainkan karena sayanglah kita seperti ini, dan mau dibawa kemana LMB Riau-Kepri nantinya.

Sebelum dilantik oleh Panglima Besar Syarwan Hamid menjadi DPW, beliau pernah berpesan, bahwa melayu ini milik orang ramai maka berembuklah atau musyawarahlah, kalau di pemerintah itu ada dewan pertimbangan, "Ini bukannya salah Datuk Syarwan Hamid ini datangnya dari Datuk Setia Usaha DPP LMB Bukhari," pungkasnya.

Hal senada disampaikan Datuk Panglima Muda DPD LMB Pelalawan, Tarmizi Maskar menceritakan, semenjak berdirinya LMB Pelalawan, Ia membesarkan nama daerah dan tempatan, yaitu dengan marwah melayu mengutamakan asas musyawarah.

"Memang awalnya kita mengorbankan beberapa orang, namun akhirnya kita dapat membawa marwah dan memperjuangkan hak putera tempatan berkat LMB, walau mendapat intervensi dari berbagai ormas sebelumnya. Saya meminta hendaknya persoalan ini dapat di percepat agar SK DPP LMB Riau-Kepri Ismail Amir dan Bukhari ditarik kembali," tegasnya.

Sementara itu, Datuk Panglima Muda Dewan Pimpinan Daerah Laskar Melayu Bersatu (DPD LMB) Perawang, Kabupaten Siak, H. Asril, melalui Datuk Timbalan Panglima Muda DPD LMB Perawang Kabupaten Siak, Muhammad Fauzi, S.T, menceritakan perjalanan LMB hingga menjadi saat sekarang ini.

Dibalik besarnya Laskar Melayu Bersatu (LMB) saat ini, terdapat sedikit polemik pada pengurusan pusat dengan pengangkatan Datuk Timbalan Panglima Besar Ismail Amir dan Datuk Setia Usaha DPP LMB Bukhari. Dia meminta agar adanya pembahasan (Mubes) sebelumnya atas pengangkatan Ismail Amir dan Bukhari tersebut ditinjau kembali.

"Ada point yang menjadi tuntutan kami (DPD LMB) saat ini, meminta penarikan surat keterangan (SK) atas penunjukan Datuk Ismail Amir dan ganti Datuk Setia Usaha DPP LMB Datuk Bukhari," tegas Muhammad Fauzi, S.T, menjawab pertanyaan awak media, Senin (6/1/2020) di Tualang. (Van)

 

 

 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar