Hasnol Yamin: Refleksi Perayaan Bakar Tongkang
ROKAN HILIR, RIAUBERNAS.COM - Kultur melayu adalah identik dengan islami, menjadi suatu yang sama patut kita banggakan di Kota Bagansiapiapi, yang penuh dengan heterogen. Rokan Hilir terdapat berbagai suku dan agama, termasuk dalam Bingkai bagian NKRI.
Sejalan dengan surat Al-Kafirun, maka hal tersebut perlu kebijaksanaan ekstra bagi pemimpin kabupaten beserta perangkat, mengangkat kesejahteraan masyarakat tempatan. Hal tersebut dikatakan oleh Kasubag Humas & Protokuler Setda Pemkab Rokan Hilir, Hasnol Yamin, Msi kepada awak media, pada Senin (17/6/2019).
Menurut Hasnol, dalam pelaksanakan rangkaian sebuah event Bakar Tongkang, tidaklah serta merta mengabaikan dan mengesampingkan budaya kearifan lokal, dan Pemerintah daerah tetap konsisten akan mendukung kegiatan lainnya.
Dikatakan Hasnol, khusus pada kegiatan nasional Bakar Tongkang, Pemerintah Daerah sebagai fasilitator, oleh karena menyangkut dengan agenda destinasi parawisata nasional pemda tetap hadir. Pemerintah Kabupaten hanya ingin mencoba meningkatkan gairah ekonomi rakyat setiap ada event, dengan berbagai upaya bagaimana semua bisa merasakan kehadiran tamu-tamu melalui destinasi wisata yang tengah dibangun pemda.
"Alhamdulillah, setiap event diadakan, saudara kita (etnis tionghoa) dari perantuan, berbondong-bondong datang untuk meyaksikan setiap event, bahkan mereka balik kampung melaksanakan kegiatan bakti sosial, dan diterima oleh warga pribumi", terang Hasnol.
Dalam Kontek kegiatan ini, tambahnya, semua itu kita ambil hikmah kehadiran mereka ditengah masyarakat pribumi, beberapa kegiatan kepedulian dan sumbangsih banyak kepada daerah ini, seperti bangun infrastruktur jalan dan bangun puskesmas, yang nilainya milyaran rupiah.
Mereka datang (pengusaha etnis tionghua), dalam waktu dekat direncanakan akan menghibah dana milyaran untuk pembangunan sebuah Mesjid Chengho di Bagansiapiapi. "Inilah bentuk kekompakan dari saudara kita etnis tionghoa perantauan, dan itu harus kita acungi jempol", ujar Hasnol.
Adapun kegiatan hari ini seperti pengobatan gratis, Sunat massal, dan penyerahan bantuan sebanyak 5000 ribu paket sembako, ikut dinikmati masyarakat pribumi Bagansiapiapi. Bahkan, sambung Hasnol, mereka juga meminta kepada pemda untuk mendata warga keluarga miskin untuk dibangun rumah layak huni (RLH), dan akan bekerjasama dengan pemerintah.
"Kembali ke acara budaya ritual Bakar Tongkang tersebut, Bakar tongkang dari Pemerintah daerah tidak termasuk pada inti acara mengingat perbedaan keyakinan", terangnya.
Semangat kebersamaan, gotong royong, dan toleransi umat beragama, masih melekat kepada kampung halamannya. Seperti yang pernah disampaikan Ustad Abdul Somad dalam Tausiahnya, "Kalau ingin belajar toleransi, datanglah ke kota Bagansiapiapi", ujar Hasnol Yamin mengakhiri. (Syofyan)
Tulis Komentar