Peserta Membludak, Paytren Millenials Gebrak Pelalawan

PELALAWAN, RIAUBERNAS. COM - Perubahan masyarakat yang begitu cepat memiliki dampak  pada cara-cara pembayaran saat ini.  Ditunjang dengan tehnologi smartphone, membuat pola pembayaran lama sedikit demi sedikit ditinggalkan. Bahkan kini pembayaran sudah bisa dilakukan hanya dengan memakai barcode atau cashless. 

Ini yang terungkap dalam Sosialisasi Aplikasi Bisnis Treni yang digelar oleh Komunitas Paytren Pelalawan di Batam room, Hotel Unigraha, Minggu (24/2/2019). Hadir dalam sosialisasi    pebisnis treni itu Duta Paytren International Wawan Istanto yang juga menjabat sebagai Duta Regional Director Paytren, mentor Paytren Coach Robert Giovani,  pemateri lainnya Abdi Habibi, Ketua Korwil Paytren Riau Suprapto dan ratusan peserta yang hadir. 

Ketua Panitia,  Yusrizal,  mengatakan bahwa acara ini merupakan kegiatan perdana yang dilakukan Paytren di Kabupaten Pelalawan.  Dengan peserta melebihi target yang diprediksi panitia, membuat acara Paytren di Pelalawan menjadi yang terbesar di Riau dari jumlah peserta. 

"Alhamdulillah,  pesertanya membludak dan datang dari berbagai daerah di Riau dan luar Riau diantaranya Batam, Tembilahan,  Kampar, Siak dan juga dari Pelalawan, " kata Yusrizal. 

Dia mengatakan bahwa selama ini masyarakat hanya tahu aplikasi Paytren hanya sekedar isi pulsa. Padahal paytren bisa menanggulangi semua transaksi yang rutin.  Dari mulai isi pulsa,  listrik,  pembelian tiket pesawat, kereta api dan masih banyak lagi. 

"Dengan ikut bisnis paytren, selain masalah efisiensi waktu karena semua transaksi bisa dilakukan via android,  dalam bisnis ini juga ada nilai sedekahnya karena setiap transaksi ada nilai nominal yang disedekahkan. Intinya,  ini bisnis sambil beramal," ujarnya. 

Duta Paytren Internasional, Wawan Istanto, dikonfirmasi soal kegiatan ini di sela-sela jeda kegiatan mengatakan bahwa dirinya takjub dengan antusias masyarakat di Pelalawan terhadap bisnis Paytren. Menurutnya,  globalisasi yang salah satunya menghasilkan tehnologi digital akan menghadirkan kemajuan bagi masyarakat. 

"Efesiensi cara membayar yang dulu menggunakan uang cash perlahan kini telah beralih menjadi non tunai.  Dunia cepat berubah seiring kemajuan tehnologi," katanya. 

Karena itu, aplikasi paytren yang bisa dipergunakan dalam berbagai pembayaran sehingga bisa menghemat waktu dan tenaga  adalah sebuah tolak ukur karya anak bangsa.  Apalagi paytren notabene sahamnya dimiliki anak bangsa sendiri. 

"Logikanya perputaran uang pun akan kembali ke negeri sendiri,  tidak dibawa keluar," tandasnya. 

Dia berharap dengan adanya soialisasi paytren di Kabupaten Pelalawan,  maka bisnis ini akan bisa lebih memasyarakat di daerah ini. Karena untuk memulai bisnis ini,  tak perlu harus pintar atau pun pandai karena semua lapisan masyarakat sudah bisa menggunakan smartphone. 

Sementara anggota DPRD Pelalawan, Abdullah,  yang hadir di kesempatan itu mengatakan bahwa memasuki era digitalisasi saat ini maka masyarakat siap atau tidak siap,  harus menerima gempuran tehnologi.

"Tehnologi tidak akan bisa dibendung keberadaannya,  justru ia akan memudahkan jika kita benar-benar bisa memanfaatkannya dengan maksimal.  Seperti paytren inilah," tandas politisi PKS yang mengaku baru satu minggu terjun dalam bisnis paytren ini.

Disinggung soal acara perdana paytren ini sendiri,  Abdullah menyatakan apresiasinya atas inisiatif panitia yang telah menggelar acara ini hingga pesertanya membludak.  Bisnis ini mengajak orang untuk menjadi digital enterpreuneur yang bermanfaat bagi orang lain. 

"Saya pikir ke depannya,  mungkin aplikasi seperti ini bisa disinergikan dengan keberadaan UMKM-UMKM yang ada di daerah ini," tukasnya. (ndy) 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar