Arsip dan Pustaka Gelar Lomba Bercerita Tingkat SD se Kabupaten Pelalawan

Kadis Arsip dan Pustaka, MD Rizal, bersama Sekretaris Arsip dan Pustaka Hj Asnidar Marwan mendampingi staff ahli mewakili Bupati Pelalawan saat mencabut nomor undian bagi peserta lomba bercerita.

PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Sampai saat ini, lomba dongeng merupakan bagian dari upaya untuk menanamkan pendidikan moral dan akhlak kepada anak-anak. Tujuannya selain Untuk meningkatkan minat baca masyarakat khususnya bagi kalangan pelajar tingkat SD juga agar siswa mengetahui hakekat kebaikan dan keburukan.

Hal ini disampaikan oleh Bupati Pelalawan HM Harris diwakili Staff Ahli Tengku Nizban, saat membuka Lomba Bercerita tingkat SD se Kabupaten Pelalawan yang di taja oleh Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Pelalawan, Rabu (26/4). Menurutnya, Pemkab Pelalawan memberikan apresiasi atas kegiatan lomba ini.  

"Sampai sekarang ketrampilan mendongeng merupakan cabang dari kemampuan bercerita atau berbicara. Dan kemampuan bercerita atau berbicara itu merupakan faktor penting dalam berkomunikasi yang harus terus dikembangkan. Karena itulah, khusus mengenai kemampuan mendongeng ini maka akan mempunyai nilai-nilai istimewa yang bernilai positif untuk dibudayakan," katanya.

Soalnya, sambungnya, dongeng sendiri melambangkan keakraban antara yang mendongeng dengan yang mendengarkan. Di samping itu, dongeng
merupakan sarana untuk menyampaikan nasehat dan pesan-pesan moral. Pasalnya, bercerita atau mendongeng memiliki banyak manfaat karena
dalam cerita dongeng tersebut bisa disampaikan pesan akhlak dan etika kehidupan.

"Dan ini bertujuan untuk mengenalkan dan menanamkan nilai-nilai positif pada anak dan cucunya," ujarnya.

Di samping itu, lanjutnya, dongeng dapat menjadi sarana untuk mewariskan nilai-nilai budaya dan sejarah. Karena itu, Pemkab Pelalawan memberikan apreasiasi yang tinggi pada jajaran Kantor Arsip dan Perpustakaan yang telah menyelenggarakan kegiatan lomba ini guna memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan kualitas SDM.

"Dan ini merupakan salah satu sarana untuk melihat dan mencari anak-nak yang punya potensi tinggi untuk dibina dan dikembangkan," tandasnya.

Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Pelalawan, MD Rizal, mengatakan bahwa kebudayaan membaca harus terus ditanamkan sedini mungkin. Karena dengan begitu, ke depannya diharapkan budaya membaca ini akan terus terbawa sampai besar nanti. Dan lomba bercerita ini meruapakn salah satu pengejawantahan dari budaya gemar membaca yang dituangkan dalam kemampuan berkomunikasi.

"Dengan adanya lomba bercerita ini, para peserta dapat menularkan kegemarannya membaca pada kawan-kawannya. Soalnya, bagaimana mereka bisa memiliki kemampuan bercerita jika dia tak gemar membaca. Kegiatan ini juga dalam rangka membentuk Sumber Daya Manusia (SDM), yang merupakan modal utama untuk mencapai tujuan pembangunan," tegasnya.

Sedangkan untuk materi lomba dongeng sendiri, lanjutnya, Kantor Arsip dan Perpustakaan menyediakan tiga cerita rakyat yang bisa dipilih para peserta. Di antaranya Si Lancang, Ketobong Keramat dan Bujang Buta. Dimana ketiga cerita itu merupakan cerita rakyat Riau.

"Kita harapkan dengan mengangkat cerita rakyat tradisional ini maka cerita-cerita tersebut tak tenggelam di tengah arus modernisasi zaman," ungkapnya.

Dikatakannya, untuk pesertanya sendiri diikuti oleh 24 orang dari 12 kecamatan. Jadi dengan begitu, setiap kecamatan diwakili oleh dua orang perwakilan putra-putri dalam perlombaan ini.

"Untuk aspek yang dinilai dalam lomba dongen ini sendiri diantaranya aspek penampilan, tehnik bercerita, penguasaan materi dan skill peserta. Dan bagi peserta yang juara dalam lomba dongeng ini akan dikirim ke tingkat provinsi untuk lomba yang sama pada bulan Mei mendatang," tukasnya. (sam/ndy)
 

 

Editor     : Andy  Indrayanto


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar