Dirjen KSDA Puji Usaha APRIL Bantu Pulihkan Konservasi

Direktur Konservasi APRIL,Petrus Gunarso (berjas hitam) menjelaskan program RER kepada Direktur Jendral Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Tachir Fathoni(berbatik merah) saat mengunjungi stan

SIAK, RIAUBERNAS.COM – Kerjasama Asia Pacific Resources International Holdings Ltd (APRIL) dengan pemerintah dalam membantu memulihkan kawasan konservasi di area seluas 150 ribu hektar di Semenanjung Kampar dimana sebagian wilayah termasuk di area Taman Nasional Zamrud menuai pujian dari Direktur Jendral Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Tachir Fathoni.

Hal tersebut ia katakan saat mengunjungi stand APRIL pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Siak Sri Indrapura, Jumat (22/7).

Dalam kunjungan tersebut, Fathoni antusias sekali mendengar penjelasan dari Direktur Konservasi APRIL, Petrus Gunarso. Ia juga terlihat antusias menyaksikan film pendek mengenai program RER yang telah dijalankan oleh APRIL.

“Program yang baik untuk membantu mengembalikan fungsi hutan. Apalagi ada danau disana, lestarikan danau yang indah itu,” ucapnya.

Petrus mengatakan program RER bekerja sama dengan PT Gemilang Cipta Nusantara (GCN) untuk bersama-sama mengelola Taman Nasional Zamrud. RER sendiri berkontribusi dalam hal pendanaan, baik untuk mendukung konservasi keanekaragaman hayati dan habitat, perlindungan kawasan hutan berlahan gambut, penelitian dan pengembangan, serta pembangunan kapasitas di tingkat manajemen dan masyarakat.

"Kerjasama tersebut merupakan model baru antara pemerintah dan pihak swasta dalam hal konservasi, terlebih berfokus pada keseimbangan kebutuhan untuk mengeloa dan melindungi landskap," ujarnya.

Presiden Direktur APRIL, Tony Wenas mengatakan pihaknya mendukung program pemerintah untuk pemulihan hutan alam. Dukungan tersebut dijadikan kawasan konservasi Kampar terpadu yang telah disepakati melalui penandatangan Kerjasama Memorandum of Understanding (MoU) antara Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam dan APRIL Group di Jakarta 29 Juni 2016 lalu.

“Sebagai pihak yang dilibatkan pemerintah dalam pengelolaan kolaboratif Taman Nasional Zamrud tersebut pihaknya merasa senang. Kerja sama itu dapat terwujud karena adanya kesamaan visi antara pemerintah dan APRIL untuk melindungi kawasan konservasi agar fungsi gambut tetap terjaga dari kerusakan dan penjarahan,” ujarnya.

Kerjasama tersebut merupakan perluasan program RER di Semenanjung Kampar dan Pulau Padang. RER merupakan Kolaborasi antara APRIL, Fauna & Flora Internastional dan LSM sosial BIDARA untuk merestorasi Hutan Gambut seluas 150 ribu hektar.

“Kami siap bahu-membahu dengan pemerintah untuk melakukan konservasi yang terfokus pada pengelolaan dan perlindungan dalam bentuk bentang alam. Dalam kawasan RER terdapat 492 spesies tanaman dan hewan,” jelasnya.

Taman Nasional Zamrud merupakan kawasan rawa gambut yang kaya akan keanekaragaman hayati. Di dalamnya terdapat burung Serindit Melayu (loriculusgalgulus) serta 12 jenis burung lain masuk dalam spesies dilindungi dalam daftar International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Dalam Taman Nasional terdapat Danau Zamrud yang merupakan gabungan dua danau yang terletak di hutan rawa gambut basah di Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Kolaborasi antara APRIL dengan Badan Konservasi Riau meliputi Tasik Tanjung Padang yang terletak di Pulau Padang dan Tasik Besar, Tasik Serkap, dan Tasik Belat yang semuanya terletak di Semenanjung Kampar. Total keseluruhan kerjasama ini mencakup 50 ribu hektar hutan rawa gambut di dua lanskap yakni lahan gambut Semenanjung Kampar dan Pulau Padang. (rls)

 

Editor    : Ai


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar