Pemuda Tualang Tolak Musda KNPI Siak Versi Larsen Yunus, Larsen Yunus Siap Tempuh Jalur Hukum

SIAK, RIAUBERNAS.COM - Sejumlah Pemuda Kecamatan Tualang Kabupaten Siak menolak adanya Musyawarah Daerah (Musda) ke VI Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Siak di Highland Hotel Kecamatan Tualang Kabupaten Siak, Sabtu (26/03/2022).

M. Arpan Lubis, salah seorang pemuda Kecamatan Tualang yang hadir dan menolak kegiatan Musda itu terselenggara di Kecamatan Tualang mengatakan, pemuda Kecamatan Tualang hanya menginginkan persatuan pemuda di Kecamatan Tualang Kabupaten Siak.

"Kita inginkan persatuan sesuai dengan sila ke-3 Pancasila, kami disini tidak menginginkan adanya perpecahan antar pemuda Kabupaten Siak terkhususnya di Tualang," ujar Arpan.

Diperkirakan Sekitar pukul 10.00 WIB, sejumlah Pemuda Kecamatan Tualang mendatangi dan meminta pembubaran acara Musda KNPI Kabupaten Siak ke-VI yang dilaksanakan KNPI versi Larsen Yunus. Perjalanan Musda KNPI versi Larsen Yunus dikhawatirkan akan menimbulkan perpecahan di Kepemudaan Kabupaten Siak yang selama ini dinilai sangat damai dan tenteram.

"Kami atas nama pemuda Kecamatan Tualang tidak menerima Musda itu dikarenakan sangat berpotensi memecah persatuan pemuda Kabupaten Siak khususnya di Kecamatan Tualang, sesuai dengan keinginan pemuda Kabupaten Siak khususnya kami yang di Tualang sesuai dengan keinginan kawan-kawan di Tualang," ungkap Unggal Gultom selaku pengurus DPD KNPI Provinsi Riau.

Dijelaskannya, KNPI Siak yang versi Ketua Ulil Amri tetap solid untuk saat ini dan seterusnya, meski di DPP maupun di DPD Provinsi ada beberapa versi. "Kita menginginkan di Tualang ini KNPI tetap satu, terbentuknya KNPI itu atas dasar adanya Organisasi Kepemudaan (OKP), ini mana OKPnya," tanya Unggal Gultom yang berdomisili di Kecamatan Tualang.

Hal senada juga dilontarkan oleh Albert F Syaid, SH selaku Wakil Ketua DPD I Riau versi Bung Nazarudin. Ia menyatakan bahwa sejauh ini KNPI masih berada dalam pimpinan bung Nazarudin sebagai Ketua KNPI Provinsi Riau yang sah dalam konteks penyatuan pemuda.

"Jangan coba usik pemuda Siak, terkhusus Pemuda Tualang. Adanya Musda atas nama KNPI Siak sangat mengusik dan mengganggu tempat pemuda Siak berkarya dengan baik, ini jelas sangat memecah persatuan kami sebagai pemuda Tualang dan pemuda Siak. Kami sangat menghargai kubu mana pun, tapi jangan mencoba memecah belahkan pemuda Siak terkhusus Perawang," ujar Albert yang juga merupakan mantan Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Tualang (IPMT) Kabupaten Siak.

Lanjutnya, pemuda mempertanyakan pelaksanaan Musda KNPI Kabupaten Siak ke-VI versi Larsen Yunus, pasalnya tidak terlihat adanya OKP yang ada di Kabupaten Siak.

"Kita tidak melihat adanya teman-teman OKP, kita tanya juga ke kawan-kawan OKP mereka tidak mengetahui Musda ini. Biarlah diatas orang bilang terpecah namun di Siak di Kecamatan ini, kami tetap satu KNPI. Jika Musda ini dilaksanakan di Siak sudah pasti nantinya akan memicu kekacauan, memecah persatuan dan kami tidak ingin kami semakin dirugikan oleh hal-hal seperti itu," jelas dia. 

Ketua PK KNPI Kecamatan Tualang Ika Rahman, mengatakan bahwa Musda ke VI ini tidak diinginkan oleh Pemuda Tualang maupun kawan-kawan OKP. "Selama ini, saya tidak pernah mengetahui adanya Musda KNPI versi Larsen Yunus namun tiba-tiba saat ini kox ada Musda KNPI Siak yang ke-6 lagi," jelasnya. 

Hal senada juga disampaikan Sigit Eko Purnomo. Ia tidak menginginkan Musda KNPI ke-VI versi Larsen Yunus karena dinilai dapat menganggu keharmonisan Pemuda Kabupaten Siak.

"Selama ini kami pemuda harmonis, jangan sampai ada pihak-pihak yang memecah belah. Mau versi manapun yang ada, kami yakinkan KNPI Siak tetap satu dan tidak ingin terpecah belah," ungkap pemuda Kecamatan Tualang yang juga merupakan Wakil Bendahara DPD KNPI Provinsi Riau.

Sekira beberapa jam sejumlah pemuda sempat bersitegang, namun anggota Polres Siak dan Polsek Tualang mampu meredam keadaan menjadi kondusif dan kegiatan Musda ke-VI KNPI Kabupaten Siak versi Larsen Yunus tidak berlanjut di Highland Hotel.

Ketua DPD KNPI Provinsi Riau Larsen Yunus saat di jumpai meminta maaf kepada awak media yang telah terlanjur melihat tontonan tontonan yang tidak baik. 

"Jadi, perlu kami sampaikan, tontonan yang seperti tadi itu, sama sekali diluar agenda kami, itu diluar dari program pelaksanaan Musda ke VI DPD KNPI Kabupaten Siak. Bahwa mereka dengan argumentasinya, itu kami tidak melarang, jalankan jalanmu, kami jalankan jalan kami. Semuanya punya argumentasi, punya legitimasi. Saya tanya kepada yang hadir tadi, yang memberontak, kalian dari kubu mana, KNPI mana, mereka sendiripun tidak bisa menjawab, apakah yang mereka pakai itu, legal atau tidak. Artinya, seperti orang tua kita dulu yang mengatakan, janganlah kita latah, terhadap sesuatu yang tidak pahami, jangan gara-gara kepentingan kelompok kita jadi kayak ini," jelas Larsen. 

Larsen menjelaskan, bahwa mereka (sekelompok pemuda, red) teriak-teriak supaya tidak pecah, buktinya mereka yang bicara seperti itu, itu tidak baik. Jadi sebuah argumentasi yang disampaikan bahwa hal seperti ini tidak baik. "Musda ini semua orang punya hak untuk melaksanakannya. Kami ini mendataris kongres di Jakarta, sama-sama punya legitimasi, akta Menkumham, Kemendagri dan akta notaris ada. Artinya, semua orang punya dinamika masing-masing, jangan merasa kita menjadi diri yang paling benar," cetusnya. 

Dalam waktu dekat ini, Tim hukum Larsen Yunus akan segera memproses ini, bukan hanya di Polsek, Polres Siak sampai ke Polda akan dilaporkan. 

"Ada dua pasal yang kami sampaikan, pertama tentang pasal buat onar, dan pasal menistakan organisasi. Mereka ini merusak, merusak nama baik, lembaga KNPI, merusak institusi. Organisasi KNPI sangat menentang namanya preman, jadi tontonan seperti tadi, biarlah abang- abang media yang menilai dan menyimpulkan apa yang dilakukan mereka," tandasnya. (Van) 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar