PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Dijadwalkan, Kamis mendatang (14/4), tim bentukan Pemkab Pelalawan guna mengusut alih fungsi Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Buluh yang diduga dilakukan oleh PT Adei, akan mengeksposes hasil peninjauan mereka ke Sungai Buluh, beberapa waktu lalu.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Tim, Achtar, via selulernya pada riaubernas.com, Kamis (14/4). Menurutnya, ekspose akan dijadwalkan hari Kamis (14/4) di Kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pelalawan, sekitar jam 10.00 WIB.

"Kita juga akan mengundang pihak-pihak terkait, baik dari perusahaan, AMPKB, tokoh masyarakat, Camat Bunut dan Kepala Desa yang terkait," katanya.

Dia menjelaskan, untuk ekspose ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan juga dengan Dinas Kehutanan dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Pelawan.

Ketua Korlap AMPKB, Kamaruddin, dimintai tanggapannya soal ini mengatakan bahwa pihaknya berharap Pemkab Pelalawan, dalam hal ini BLH Pelalawan beserta tim yang tergabung di dalamnya, harus jujur dalam ekspose nanti.

"Artinya, pada saat turun ke lapangan mereka kan sudah menentukan titik-titik koordinat yang kemudian disesuaikan dengan peta bumi dari BPN. Jadi titik koordinat itu harus dicocokkan dengan peta bumi yang dimiliki BPN, jangan tiba-tiba jadi melenceng untuk kepentingan pihak-pihak tertentu," tegasnya.

Dia juga meminta komitmen dari BLH Pelalawan untuk terus menindaklanjuti hasil ekspose ini nantinya. Jangan sampai pasca ekspose ini, Pemkab Pelalawan kembali mengendapkan persoalan ini, seperti di tahun 2009 lalu.

"Apalagi secara kasat mata, kita sudah bisa melihat jika memang PT Adei jelas-jelas melakukan alih fungsi DAS Sungai Buluh dan Lubuk batang. Jadi kalau eskpose mereka nanti di luar dugaan, saya pastikan Pemkab Pelalawan atau khususnya tim yang turun ke lapangan ada "bermain" untuk kembali melindungi PT Adei dari persoalan DAS ini," kata Kamaruddin, yang memastikan juga dirinya beserta rekan-rekan mahasiswa lainnya akan hadir Kamis nanti (14/4). (tha)




Editor    : Ai