2 Jam Pasca gempa, Peringatan Tsunami Dicabut
JAKARTA, RIAUBERNAS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masih menganalisis dampak gempa 7,8 skala Richter (SR) di Kepulauan Mentawai. Sesuai standar operasional prosedur setelah dua jam pascakejadian, peringatan tsunami memang akan dicabut.
Besaran gempa pun telah dikoreksi, karena pada lima menit awal terdata terpantau 8,3 SR. Namun setelah data terhimpun terkoreksi menjadi 7,8 SR yang terjadi pukul 19.49 WIB. Pusat gempa di Samudera Hindia di kedalaman 10 km terletak 682 km barat daya Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Deputi Bidang Geofisika BMKG Masturyono mengatakan, pengamatan masih terus dilakukan. Analisa lanjutan pun terus dioptimalkan.
"Analisa lanjutan, tsunami kemungkinan kecil terjadi, karena berdasarkan analisa mekanisme gempa di sesar geser," katanya di Jakarta, Rabu (2/3/2016), seperti dilansir BeritaSatu.com.
Menurutnya, dengan tipe mekanisme gempa itu tidak akan menimbulkan tsunami walaupun skala gempanya tergolong besar. Hanya tsunami kecil yang mungkin bisa terjadi.
"Hal ini juga pernah terjadi beberapa waktu lalu di sekitar Mentawai ke arah utara dengan getaran gempa 8,5 SR," ucapnya.
Gempa tersebut tidak berada di lokasi zona subduksi dan bukan di batas lempeng. Sebaliknya jika gempa besar tersebut terjadi di batas lempeng maka tsunami bisa terjadi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, berdasarkan analisa Ikatan Ahli Bencana Indonesia, mekanisme gempa yang disebut strike slip kemungkinan potensi tsunami tidak besar. Tsunami besar biasanya kalau mekanismenya thrust.
Sumber gempa dari sistem patahan Investigator Fracture Zone (IFZ) di Samudera Hindia menyebabkan pergeseran lempeng secara mendasar sehingga tidak akan membangkitkan tsunami besar.
Posko BNPB masih mengkonfirmasi dampak gempa ke BNPB. Dilaporkan bahwa kondisi di daratan Sumatera masih aman. Sedangkan komunikasi dengan BPBD Mentawai masih terus dilakukan.
"Belum ada laporan korban jiwa, kerusakan dan informasi datangnya tsunami di pantai barat Sumatera mulai dari Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu dan Lampung. BNPB masih terus berusaha memperoleh informasi dari BPBD," kata Sutopo.
Melalui keterangan tertulisnya, Sutopo mengungkapkan buoy (pelampung) tsunami yang ada di perairan Indonesia hingga saat ini belum memberikan laporan adanya tsunami.
"Banyak buoy yang rusak dan tidak berfungsi sehingga kita tidak mengetahui apakah potensi tsunami di lautan benar terjadi atau tidak," ujarnya. (***)
Editor : Ai
Tulis Komentar