Kunjungi PT RAPP, Ketua MPR-RI Dorong Swasta Gerakkan Ekonomi di Masa Pandemi

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo meninjau hasil UMKM Batik Bono produksi Rumah Batik Andalan binaan RAPP (APRIL Group).

PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia, Bambang Soesatyo, mendorong swasta untuk berkontribusi dalam upaya pemulihan ekonomi nasional. Demikian disampaikan Bamsoet saat berkunjung ke PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), bagian dari grup usaha Asia Pacific Resources International Limited (APRIL), Jum'at (4/6/2021).

Turut hadir pada kunjungan tersebut, Gubernur Riau Syamsuar, Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho, Bupati Pelalawan Zukri Misran, Wakil Bupati Pelalawan Nasaruddin, Ketua DPRD Pelalawan Baharuddin, Wakapolres Pelalawan Kompol Raden Edi Saputra, dan Dandim 0313/KPR Letkol Inf Leo Octavianus Sinaga. Sementara Direksi RAPP yang hadir antara lain Presiden Direktur Sihol Aritonang, Chief Operations Officer (COO) Eduward Ginting dan Direktur Operational Support Mhd Ali Shabri. 

Ketua MPR RI mengapresiasi langkah RAPP dalam membangun kemitraan dengan masyarakat melalui sejumlah program pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Bambang mengatakan, perusahaan produsen kertas merek PaperOne ini fokus dalam memberikan perlindungan dan pemulihan sektor UMKM khusus di masa pandemi COVID-19.

“Dari program tersebut lahir CV. Mitra Riau Andalan yang memproduksi sabun mandi berbahan alami, sabun cuci tangan, sabun cuci piring, sabun pembersih lantai, dan hand sanitizer. Ada pula Rumah Madu Andalan, wadah bagi para petani Madu Sialang menyalurkan hasil panennya dengan harga kompetitif, serta Rumah Batik Andalan sebagai wadah pembinaan terhadap para pengrajin batik dengan keunggulan Batik Motif Bono, serta masih banyak lagi usaha-usaha yang tumbuh dan semakin berkembang," ujar Bamsoet usai meninjau hasil UMKM sekaligus operasional pabrik RAPP.

Bamsoet menjelaskan, pemberdayaan UMKM tersebut sejalan dengan tujuan SDGs (Sustainable Development Goals) guna mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pada akhir tahun 2020 lalu, APRIL Group juga telah mencanangkan APRIL2030, sebagai wujud dukungan sinergitas pelaku usaha swasta dengan pemerintah dalam mencapai target SDGs pada tahun 2030 mendatang. 

“Kita apresiasi komitmen dan aksi nyata yang telah diluncurkan oleh RAPP atau grup APRIL dalam menjawab tantangan SDGs 2030 ke depan. Hal ini selaras dengan program pemerintah yang telah menggagas pendekatan green economy berbasis energi terbarukan untuk pemulihan ekonomi nasional,” jelas Bamsoet. 

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini juga menilai, keberadaan APRIL Group secara konsisten telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal, daerah dan nasional. Terlihat dari hasil studi yang dilakukan Unit Penelitian Ekonomi dan Sosial Universitas Indonesia yang menyatakan perusahaan di bawah naungan grup Raja Garuda Emas (RGE) ini berkontribusi dalam 6,9 persen ekonomi Riau, 5,4 persen pendapatan rumah tangga di Riau, menciptakan lebih dari 5.000 lapangan kerja dan menciptakan lebih dari 90.000 kesempatan kerja tidak langsung.

“Saya berkeliling melihat proses pembuatan kertas PaperOne di RAPP, karyawannya sangat banyak dan saya harap ini dapat membantu perekonomian lokal, membuka lapangan kerja, dan berkontribusi kepada pembangunan daerah,” ujarnya.

Presiden Direktur PT. RAPP, Sihol Aritonang mengatakan, APRIL2030 merupakan wujud nyata komitmen perusahaan untuk bersinergi dengan pemerintah Indonesia dalam mewujudkan pembangunan nasional yang ramah lingkungan dan menjalin kemitraan dengan masyarakat. Namun demikian, perlu dukungan dan kolaborasi yang kuat serta kerja keras bersama agar target yang telah ditetapkan dapat tercapai. 

APRIL2030 berisikan aksi nyata menjawab masalah iklim, lingkungan dan masyarakat, di antaranya dengan menekankan iklim positif, lanskap yang berkembang, kemajuan inklusif dan pertumbuhan berkelanjutan. Perusahaan melakukan aksi nyata dengan memperkuat pemanfaatan energi terbarukan ramah lingkungan. Tujuannya memenuhi 90 persen kebutuhan energi pabrik dan 50 persen energi operasional. Tentu dukungan dari pemerintah sangat berarti dalam mencapai tujuan bersama,” ujar Sihol. (Sam) 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar