Relawan Covid-19 Kampung Dayun UNRI, Berikan Hand Sanitizer dan Periksa Suhu Tubuh Jemaat

Sebagaimana Surat Edaran Menteri Agama Nomor 15 Tahun 2020 yang ditandatangani pada Jum'at (29/5/2020) lalu, membahas tentang Panduan Penyelenggaraan Kegiatan Keagamaan di Rumah Ibadah dalam Mewujudkan Masyarakat Produktif dan Aman dari COVID-19 di masa pendemi. 

Hal ini merupakan angin segar bagi masyarakat di Indonesia, setelah beberapa waktu diimbau untuk mengosongkan rumah ibadah guna mencegah penyebaran COVID-19. Namun demikian, meski sudah diperbolehkan untuk beribadah di rumah ibadah, masyarakat tetap dianjurkan untuk mematuhi dan mengikuti peraturan yang ada.

Dalam rangka melaksanakan Protokol Kesehatan mengantisipasi penyebaran COVID-19 khususnya ketika sedang melaksanakan kegiatan beribadah, pada hari Minggu kemarin, tanggal 14 Juni 2020, salah seorang anggota Tim Relawan Covid-19 Kampung Dayun mahasiswa UNRI yaitu Irna Yani (Jurusan Hubungan Internasional), yang ikut serta dalam kegiatan relawan, memberikan hand sanitizer dan memeriksa suhu tubuh para jemaat yang beribadah di Gereja HKBP Zamrud. 

"Dalam melaksanakan kegiatan ini, kami lakukan bersama-sama kelompok tim relawan lainnya, yang juga merupakan jemaat Gereja HKBP Zamrud," kata Irna Yani, yang juga merupakan salah satu jemaat di Gereja HKBP Zamrud itu. 

Dikatakan Irna Yani, sesuai dengan Protokol Kesehatan, ketika sedang melaksanakan kegiatan di luar rumah, masyarakat dianjurkan senantiasa menerapkan prosedur tetap Protokol Kesehatan, termasuk ketika berada di rumah ibadah. 

Dalam kegiatan ini, lanjutnya, tim relawan menyediakan kelengkapan sarana dan prasarana antisipasi COVID-19 seperti hand sanitizer, alat pengukur suhu, dan masker. Jemaat yang ikut beribadah di gereja diwajibkan memakai masker. 

"Apabila ada jemaat yang tidak memakai masker akan diberikan masker yang sudah disiapkan oleh tim relawan dan diingatkan untuk memakai masker di ibadah selanjutnya," ungkap Irna Yani. 

Selain memberikan hand sanitizer kepada jemaat, lanjut Irna, tim relawan juga melakukan pemeriksaan suhu tubuh para jemaat ketika hendak memasuki Gereja. Dan apabila didapati jemaat yang memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius, maka tim relawan akan mengarahkan jemaat untuk langsung kembali pulang ke rumahnya dan melakukan ibadah di rumah.

Kegiatan ibadah ini dilakukan dalam dua sesi. Sesi pertama pada pulul 09.00 WIB, dan sesi kedua pada pukul 11.00 WIB. Kursi-kursi di dalam gereja juga diberi jarak sesuai peraturan dari protokol kesehatan.

"Para tim relawan yang melaksanakan kegiatan ini dilengkapi dengan masker dan sarung tangan, serta menghindari kontak tubuh dengan jemaat lain," terang Irna Yani mengakhiri. (sam)


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar