Terkait Rencana Aksi Damai Forum RT/RW Yang Berubah Menjadi Pertemuan, Ini Penjelasan Camat Dodi

Camat Pangkalan Kerinci Dodi A. Saputra, S.STP.

PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Seperti yang telah direncanakan sebelumnya bahwa Forum RT/RW dan Kaling se Kecamatan Pangkalan Kerinci akan mengelar aksi damai terkait bau busuk yang menyengat pasca beroperasinya PT. APR, nampaknya akan berubah menjadi pertemuan antara para RT/RW dengan pihak management PT. APR.

Sebagaimana yang disampaikan Camat Pangkalan Kerinci Dodi A. Saputra, S.STP, kepada media ini, Senin (9/3/2020) mengatakan, memang rencana awal para RT/RW ini akan melakukan aksi damai, namun setelah dipasilitasi, mungkin nanti akan ada pertemuan pada hari Kamis besok antara para RT/RW dengan pihak management.   

Dijelaskan Dodi, Itu berawal saat mereka diskusi di grup Forum RT terkait rencana aksi damai tersebut, jadi didalam grup itu kan ada salah seorang kepala lingkungan yang juga pihak management dari perusahaan (Mabrur, red), nah beliau mungkin bereaksi terhadap rencana aksi damai para RT/RW dan Kepala Lingkungan.

"Yang dikeluhkan para RT/RW inikan masalah bau, katanya semenjak PT. APR ini beroperasi maka ada bau yang selalu tercium oleh masyarakat di Pangkalan Kerinci ini yang dianggap sudah meresahkan, jadi mereka akan melakukan aksi dan ingin tahu bau ini apa, berbahaya apa tidak, dari apa ini, bau ini karena apa, jadi mereka ingin tahu," terang Dodi.

Lanjut Dodi, Akibat rencana aksi yang akan dilakukan RT/RW tersebut, kebetulan H. Mabrur ketemu dengan saya di acara Pelantikan Muslimah NU kemarin di GOR Tengku Pangeran, jadi beliau berharap ingin mengakomodir keinginan kawan-kawan RT/RW ini untuk bisa menjelaskan proses, artinya sumber bau ini dari apa, berbahaya apa tidak, dan menurut management kan itu masih diambang batas. Nah, beliau minta untuk dipasilitasi oleh upika kecamatan, untuk mengumpulkan kawan-kawan para RT/RW seluruhnya dan nanti management akan menjelaskan atau pemehaman terkait bau tadi.

"Nanti yang menjelaskan itu bukan pihak humas tetapi pihak yang berkopeten untuk menjelaskan terkait bau tadi. Dan hari Jum'at kemarin (6/3/2020) para RT/RW saya kumpulkan, saya minta mereka bertemu dengan pihak management disini. Kita ini coba mempasilitasi, jadi apa yang menjadi masalah di masyarakat ini, nanti pihak management akan menjelaskan," jelasnya.

Kemarin sebagian RT/RW sudah menyampaikan, yang pertama terkait masalah bau, yang kedua mereka minta, udara yang kita hirup di Pangkalan Kerinci inikan berbau, itu berbahaya atau tidak. Jadi mereka minta pihak perusahaan bisa menjelaskan itu, kalau bisa mereka minta adalah semacam sertifikat dari laboraturium atau pihak yang berkopeten mengeluarkan itu, bahwa udara yang kita hirup ini tidak berbahaya. Kemudian para RT/RW minta adanya monitor Indeks Standart Pencemaran Udara (ISPU) yang diletakkan entah di Pos I atau di lampu merah, jadi masyarakat bisa memantau udara yang kita hirup ini sudah berbahaya, baik atau semacam apa.

"Saya juga minta waktu itu ke pihak management, kalau memang pihak management bisa menjelaskan, lebih baik begitu. Kita yang diluar ini tahu sumber bau itu dari mana. Kalau menurut pak Mabrur kan itu ada pemindahan Lenfil sehingga sekarang ada bau. Nah, masyarakat butuh penjelasan itu pak. Kalau memang bau itu akibat pemindahan Lenfil, itu mau berapa lama, dan itu sampai kapan," tandas Dodi lagi.

Nah itulah, tambah Dodi, rencananya hari Kamis besok (12/3/2020) mau dipertemukan. Dan saya minta juga ke management untuk membawa kami yang diluar ini (RT/RW, red) untuk masuk kedalam.

"Tunjukkan proses operasional APR ini seperti apa, sumber bau dari mana, ini seperti apa, jadi RT/RW ini juga bisa menjelaskan kepada masyarakat kalau ada keluhan masalah bau, dan pihak management bersedia. Jadi itulah intinya rencana pertemuan hari Kamis besok di Kecamatan," pungkas Camat Pangkalan Kerinci. (sam)


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar