Berawal Iseng, Kelima Pemuda di Tualang Sukses Buka Usaha Mebel

SIAK, RIAUBERNAS.COM - Rezeki memang tak kemana, berawal dari iseng, sekelompok pemuda dari Dusun Surya, Kampung Tualang, Kecamatan Tualang, RT 08 RK 03, berhasil melaksanakan usaha mebel Furniture di Kota industri. Usaha mebel bernama Classic Galery (CG) yang baru berdiri  6 bulan kemarin itu kini bisa menghasilkan Rp 6 juta tiap bulannya. Penghasilan tersebut sudah bisa memenuhi ke 5 pemuda yang menjadi perintis di usaha itu.

Hal itu disampaikan salah satu Pengrajin Mebel Furniture Classic Galery Kampung Tualang, Martin, saat dijumpai Riaubernas.com, Selasa (16/4/2019). Pria yang pada awalnya bekerja di Pindo Deli ini, memutuskan berhenti di tahun 2016 lalu beralih menjadi pengrajin kayu Mebel Furniture ini.

"Sebenarnya sudah lama kami merencanakan ini, Bang. Awalnya kami membuat miniatur hias dinding saja, setelah kami berkumpul, baru terbuat ide untuk buat meja. Saat meja itu terlihat bagus, banyak yang tertarik dan minta buatkan, makanya timbul lah ide untuk buat usaha seperti saat ini," jelas Martin menceritakan

Ditanya lebih memilih kerja di Perusahaan atau pengusaha Mebel Furniture ini, Martin menjawab menyatakan bahwa lebih enak kerja di mebel lagi karena kerjanya yang tidak mengikat dan tidak ada mengatur.

"Kalau pingin dapat uang banyak, tergantung kerja kita dan pesanan dari masyarakat," katanya. 

Lebih jauh Martin bercerita saat dirinya beserta kawan-kawannya memulai usaha ini. Ceritanya, dia bersama sejumlah kawannya yakni Pelin, Angga, Hadi dan Wahyu yang merupakan pendiri dari usaha Classic Galery (CG) ini mendapatkan bahan baku untuk membuat usaha dari kayu jati ini dari barang bekas perusahaan PT IKPP.

"Kalau belajar kami otodidak, Bang. Kalau untuk membuat kursi, saya lihat caranya di internet, kemudian kami buat dan ternyata hasilnya bagus serta murah, bahkan tak kalah dengan hasil dari toko meubel lainnya. Karena hasil dan harganya bisa bersaing dengan toko meubel bahkan kami lebih murah, membuat banyak pembeli yang datang ke tempat kami. 

"Di toko mebel lainnya harga kursi sepaket itu 1 juta, kami lebih murah dari itu, makanya masyarakat lebih memilih ke kita," katanya. 

Bahan Baku Pembuatan Meubel Berasal dari kayu Perusahaan PT IKPP Perawang

Dalam prosesnya, usaha Classic Gallery ini terus meningkat bahkan kini sudah menambah tempat usaha. Hanya membutuhkan waktu 6 bulan, usaha Classic Galery yang dikerjakan dengan penuh ketekunan telah memberikan hasil bagi para pendirinya. Di rumah sederhana milik Martin, usaha Classic Gallery terbagi menjadi 3 tempat yaitu bagian pengetaman yang terletak di samping rumah serta ditutup dengan terpal. Di samping bagian pengetaman kayu, terdapat ruangan pengecatan dan tempat penyimpanan alat serta ruangan di depan posisi di jalan terdapat ruangan pajangan hasil kreativitas dari pemuda Classic galery Tualang

Classic Galery ini menawarkan berbagai macam mebel seperti kursi, meja, rak TV dan Kapal Miniatur. Lama pengerjaan seperti meja 3 hari, pekerjaan masih menual. Terkait pemasaran masih sekitar orang orang terdekat, berawal dari mulut kemulut saja, makanya banyak sudah mulai pesan, cuman masalah pemasaran dan modal masih belum optimal.

Setelah berkembang, usaha Mebel Classic Galery pemuda Tualang ini sempat ditegur oleh tetangga, lantaran debu sisa pengataman bertebangan kemana mana dan menyebabkan kulit gatal gatal

"Iya, kami sempat ditegur oleh warga lantaran debu sisa pengataman masuk ke rumah dan menyebabkan gatal-gatal. Karena itu, sebagian ruangan ini ditutup pakai terpal, harapan agar debu tidak bertebangan," jelasnya

Terkait keuntungan hasil Mebel furniture Classic Galery dan hiasan dinding itu, Martin menjawab masih seputar untuk membeli alat dan kebutuhan sehari-hari

"Saat ini, keuntungan dari penjualan mebel ini, masih membeli perlengkapan alat-alat untuk mebel aja seperti beli kompresor dan pernis dan cat lainnya. Beruntung perusahaan PT IKPP Perawang mensuport dengan memberikan bahan baku berupa sisa kayu jati dan alat Mesin ketam press secara percuma," jelasnya

Sementara itu, Pimpinan perusahaan PT IKPP Perawang melalui Humas PT IKPP Perawang Ardi mendukung kreatifitas pemuda Tualang terutama Pengerajin Classic Galery ini

"Kita menyambut baik karena pemuda bisa berkarya positif dan menghasilkan uang. Itu kreativitas yang bagus, pihak perusahaan berkomitmen membantu masyarakat yang berkarya dan mandiri, kita suport mereka, dilihat dari keseriusan mereka terlebih dahulu, kalau ingin berkembang kami siap suport. Sejauh ini kita sudah bantu bahan baku dan alat ketam press secara percuma," tambahnya.

Kendala Dana, Pemkam Tualang Suport melalui Dana Bumkam

Setelah berjalan 6 bulan dan sudah menikmati hasil dari penjualan mebel berupa kursi, bangku dan Miniatur dinding, ternyata Classic Galery terkendala masalah modal ataupun dana untuk mengembangkan usaha mebel itu. "Sejauh ini kita terkendala dana untuk mengembangkan usaha ini, seharusnya alat seperti cat, pernis itu distok di sini sehingga kami bekerja secara optimal," keluh Martin.

Menanggapi persoalan tersebut, Penghulu Kampung Tualang Kecamatan Tualang mensuport kreatif pemuda Tualang termasuk Classic Galery dengan memberikan modal.

"Ini merupakan bentuk kreatifitas para pemuda yang ada di Kampung Tualang, salah satunya Classic Galery. Tualang furniture dan lainnya yang memanfaatkan limbah kayu menjadi mebel yang sangat indah dan menarik. Kita tentunya memberikan support terhadap usaha kreatif ini dan menawarkan bantuan modal dari BUMKAM Tualang Jaya agar usaha ini dapat lebih maju dan berkembang," katanya. 

Bagi masyarakat yang ingin memesan berang buatan Classic Galery silahkan buka Facebook " Clasic Galery " atau telepon langsung ke nomor 081261722077 Martin alias Damar (Van)


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar