ROKAN HILIR, RIAUBERNAS.COM - Sejarah dunia mencatat bahwa Bagansiapiapi beberapa tahun yang silam pernah dijuluki penghasil ikan terbesar didunia setelah negara Norwegia, namun potensi perikanan kita hingga kini tetap masih ada. Peryataan itu disampaikan Sekda Rohil, Drs.H. Surya Arfan, Sabtu (6/10/2018) dipesisir Kecamatan Sinaboi.

Ia mengatakan, pemerintah Rokan Hilir tetap eksis berupaya membuat terobosan program-program perikanan melalui dinas terkait. Budidaya perikanan masyarakat nelayan pesisir seperti halnya Sinaboi dan pesisir lainnya.

"Bagansiapiapi ibukota Rokan hilir, dulunya penghasil ikan terbesar didunia, kini penghasil kerang terbesar diwilayah Sumatera", tambah Surya arfan.

Sementara, Kajari Rokan Hilir mengatakan, Saya menyaksikan langsung lomba mancing dalam rangka HUT Rohil Ke-19, Sungguh sangat luar biasa. Dan melihat animo masyarakat menyatu dalam perayaan lomba mancing, ini bisa dibilang sudah mania, karena hal ini acara yang sangat positif.

"Ingat orang sabar tersebut mendapatkan kasihan Allah, yakni dengan kesabaran semua lapisan masyarakat dukungan kegiatan dengan gegap gumpita", kata Gaos.

Dikatakan Kajari ini, semangat untuk membangun Rohil yang lebih baik dan mandiri untuk kepentingan semua masyarakat mengisi pembangunan Rohil kedepan.

Diharapkan, kegiatan lomba mancing Insya Allah akan menjadi pemacu, bukan saja dari Kejari, tapi instansi lainnya. Bahkan menurut Gaos, mereka telah merayakan ulang tahun dapat kita mencontohkan seperti lomba mancing.

Hari ini, lanjut Gaos, melihat banyaknya masyarakat yang telah berbondong-bondong, walaupun dalam terik panas, namun bukan jadi halangan berupaya saling berlomba dan berkompetensi untuk lebih baik, semoga Allah membawa Rahmat bagi Rohil kedepan.

Terkait Potensi sumber daya alam perikanan Rohil, Kajari menyebutkan, "Saya pikir ini sangat luar biasa prosfek Rohil kedepan, Bagansiapiapi dulunya pernah masuk sejarah dunia tempat penghasil ikan terbesar di dunia, hal itu tercatat sejak dirinya masih belajar dibangku SMP dan SMA beberapa tahun lalu", kata Gaos Wicaksono. (Syofyan)