Mengaku Sebagai Staff Kantor Camat, Penipu Bermodus Sembako Murah Sasar Warga Tualang

Poto ilustrasi

SIAK, RIAUBERNAS.COM - Harapan Saidun (60) bersama rekannya, Heri (58), Poniem (36) dan Eni untuk mendapat paket sembilan bahan pokok (sembako) murah, pupus sudah. Pedagang kaki lima di seputaran Jembatan Sultan Syarif Hasim atau lebih dikenal dengan jembatan Maredan Kecamatan Tualang ini, jadi korban penipuan dengan modus paket sembako murah oleh perempuan paruh baya yang mengaku sebagai staff kantor Camat Tualang.

Keempatnya dipastikan rugi kehilangan uang ratusan ribu yang telah disetor pada perempuan tidak dikenal tersebut.

Dengan mimik muka frustasi, Saidun bercerita, awalnya sebelum perayaan HUT kemerdekaan RI (17/8/2018) lalu datang seorang perempuan ke lokasi jualannya, yang mengaku bernama Murni Yanti sebagai staff kantor Camat Tualang, dan akan mendata warga penerima sembako murah dari Kecamatan.

"Dia minta foto kopi KK dan KTP kami sebagai syarat. Makanya kami tak curiga dan mau menyerahkan uang sama dia," ujar Saidun.

Dijelaskannya, pelaku menjanjikan satu paket terdiri dari beras belida 20kg, minyak goreng kemasan 1 kotak, telor empat papan, dan gula pasir 5kg seharga Rp.300 ribu perpaket.

Anehnya, imbuh Saidun, paket bisa ditawar. "Dia bilang kalau ambil banyak bisa kurang harga. Bahkan terakhir tiga paket cuma Rp.500ribu. Makanya kami disini ambil, ada yang dua paket, ada yang tiga paket.

Janji dia, seminggu setelah uang disetor barang diantar, karena katanya barang tersebut dikirimnya dari Medan. Tapi sampai sekarang, jangankan barangnya, orangnya saja entah kemana. No HPnya gak aktif lagi", beber Saidun.

Saidun mengaku mulai curiga, setelah waktu yang dijanjikan barang tidak datang. Dia lalu menghubungi pelaku melalui selularnya. Dengan kalimat meyakinkan, saat itu, imbuhnya, pelaku meminta bersabar karena mobil pengangkut mengalami kecelakaan di jalan.

Namun, setelah itu, pelaku tidak bisa dihubungi lagi. Nonor HPnya tidak pernah aktif lagi  Saidun dan rekan-rekannya lantas mulai melacak keberadaan pelaku, karena suatu ketika pelaku pernah diantar anak korban pulang ke rumahnya, di belakang BRI KM 4, Perawang.

Tapi saat rumah yang diakui pelaku sebagai rumahnya disambangi, ternyata hanya modus. Rumah tersebut bukan rumahnya. Pemilik rumah bahkan kebingungan karena rumah yang telah ditinggalinya bertahun-tahun diklaim orang tidak bertanggung jawab.

"Lemaslah lagi bu, yakinlah ini cuma penipuan. Tega kali orang ini (pelaku) sudahlah susah kami ini dibikin makin susah," keluhnya.

Sementara itu, ditempat terpisah, Camat Tualang, Zalik Efendi membantah dengan tegas. Bahwa pihaknya tidak ada membuat program sebagaimana yang ditawarkan pelaku. Dan tidak ada staffnya yang bernama Murni Yanti.

"Gak ada, gak ada program tersebut, gak ada juga staff saya yang bernama Murni Yanti," ujar Camat.

Atas kejadian itu, Zalik meminta kepada warga untuk tidak mudah tergiur pada janji-janji muluk.
"Kalau kami ada program, pastinya melalui RT/RW setempat. Dengan adanya kejadian ini saya sangat prihatin. Saya minta warga waspada, jangan mudah percaya pada janji-janji orang tidak dikenal, dan lebih baik melakukan cross cek ke RT/Rw setempat," tandas Zalik. (Van)

 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar