EMP Energi Riau Bawa Perubahan Dari Jalan Rusak Berlobang ke Jalan Harapan

PELALAWAN - HUJAN deras baru saja reda di Kerumutan. Tanah yang basah masih menyisakan genangan air di tepi jalan lama yang rusak. Bagi warga, pemandangan ini dulu sangat akrab dimana mereka. Jalan berlubang, lumpur lengket, bahkan ban kendaraan yang terjebak hingga berjam-jam. Namun kini, hamparan aspal hitam berkilau membentang menggantikan kenangan pahit itu.
Di Dusun Bukit Garam, Rusmita (31), seorang guru SD, masih tidak percaya ketika melihat murid-muridnya datang ke sekolah dengan pakaian bersih. “Dulu, anak-anak datang dengan seragam kotor penuh lumpur, bahkan ada yang harus berjalan kaki hampir satu jam karena sepeda tidak bisa melewati jalan rusak. Sekarang mereka datang ceria, seragam putihnya benar-benar putih. Hati saya ikut bahagia,” ujar Rusmita dengan mata berkaca-kaca.
Abdul Raup (39), warga Dusun Air Kuning, juga merasakan perubahan besar. Baginya, jalan mulus ini bukan sekadar mempermudah akses, tetapi juga menyelamatkan nyawa. “Kalau dulu, ambulans sering tidak bisa masuk ke desa saat darurat karena jalan rusak parah. Sekarang, ambulance bisa langsung melintas dengan lancar. Kami jauh lebih tenang,” katanya saat ditemui, Jum'at (29/8/2025).
Bagi Sri Wahyuni (42), pedagang sayur di Pasar Uki, jalan baru ini bagaikan rezeki yang turun dari langit. “Kalau dulu, perjalanan bisa dua jam lebih, sampai di pasar sayur sudah layu, kadang busuk. Sekarang, 40 menit sudah sampai. Sayur segar, laku cepat, penghasilan saya naik,” ujarnya sambil tersenyum haru. Baginya, jalan ini bukan sekadar aspal, melainkan jalan menuju kehidupan yang lebih layak.
Pekerjaan pengaspalan ini mencakup beberapa titik, yaitu Dusun Bukit Garam (956 meter patching overlay), Dusun Air Kuning (570 meter), Dusun Kopau depan SDN 002 (340 meter), Dusun Kopau setelah pasar (670 meter), serta Dusun Pematang Tengah Desa Mak Teduh (505 meter). Panjangnya lebih dari tiga kilometer, tetapi maknanya jauh lebih panjang dari sekadar angka. Ia adalah perjalanan panjang menuju mimpi warga Kerumutan.
General Manager PT EMP Energi Riau, Agung Budi Darmoyo, mengisahkan bahwa program ini sudah dirancang sejak survei pada Desember 2024 dan selesai pada April 2025 dengan pengawasan Dinas PUPR Pelalawan. “Ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat Kerumutan. Semoga jalan ini membawa manfaat luas,” tuturnya.
Agung juga menegaskan bahwa EMP Energi Riau tak hanya berhenti di sini. Perusahaan berencana terus menjaga keberlanjutan produksi migas dengan pengeboran tiga sumur baru di 2025 dan pengembangan dua sumur di 2026.
Rasa syukur itu berpuncak ketika Bupati Pelalawan, H. Zukri SM, MM, hadir meresmikan jalan tersebut pada 27 Agustus 2025. Di hadapan masyarakat, ia berkata lirih, “Kalau hanya mengandalkan keuangan daerah, mustahil semua pembangunan bisa cepat selesai. Karena itu, saya berterima kasih kepada EMP Energi Riau yang telah ikut meringankan beban rakyat. Walaupun masih ada jalan yang rusak, program ini bukti nyata empati perusahaan kepada rakyat,” ujar Zukri.
Bupati Zukri juga menitipkan harapan agar warga ikut menjaga keberadaan perusahaan demi kelancaran produksi migas yang manfaatnya akan kembali ke masyarakat. Lebih jauh, ia juga meminta EMP Energi Riau mendukung sektor pariwisata lokal.
“Kita akan kembangkan Wisata Sungai Tasik dan Wisata Kampung Susu di Desa Beringin Makmur Kerumutan. Dengan dukungan perusahaan, manfaatnya akan lebih besar bagi masyarakat,” ujarnya.
Kini, setiap kali roda sepeda anak-anak melaju di atas aspal baru, setiap kali ambulans melintas tanpa hambatan, dan setiap kali pedagang kecil tersenyum karena dagangannya laku, warga Kerumutan tahu, ini bukan sekadar jalan. Ini adalah napas baru, bukti kepedulian, dan pengingat bahwa mimpi sederhana mereka -- jalan yang layak -- akhirnya menjadi nyata. (Rbc)
Tulis Komentar