Server Cetak e-KTP Rusak, Daftar Antri Cetak e-KTP Capai 15 Ribu Lebih

Int.
PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Dari mulai September tahun lalu sampai kini, daftar antri masyarakat yang belum bisa mencetak e-KTP-nya di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Pelalawan mencapai 15 ribu orang. Jumlah tersebut sudah pasti membengkak karena saat ini Disdukcapil kembali terkendala dikarenakan server cetak e-KTP terjadi kerusakan.
 
"Itu jumlah dari bulan September tahun lalu dikarenakan waktu itu ada keterlambatan blanko yang belum ada. Sekarang blanko sudah ada meski baru 8000 yang dikirim pusat, tapi kita kembali terhambat karena server pencetak e-KTP itu rusak," kata Kasie Identitas Kependudukan, Sarbaini, pada media ini via selulernya, Kamis (18/5). 
 
Sarbaini mengatakan bahwa saat ini server cetak e-KTp yang rusak itu membuat pekerjaan pencetakan e-KTP benar-benar menjadi terhambat. Padahal proses perekaman e-KTP berajaln terus. Server cetak e-KTp yang dimiliki Kabupaten Pelalawan adalah server cetak yang sudah usang sehingga sering rusak.
 
"Server ini merk-nya Deal, sering rusak. Kalau di Kabupaten lain merk ini hanya sebagai cadangan saja, mereka sudah memakai server baru semua," katanya.
 
Katanya, pihaknya sudah mengajukan agar server cetak e-KTP bisa diganti dengan yang baru namun sejauh ini belum dianggarkan juga sedari dulu. Padahal server untuk pencetakan e-KTP ini menjadi tanggungjawab dari daerah. Memang ia mendengar bahwa untuk server ini akan dianggarkan di APBD-P tahun ini.
 
"Itu terlalu sementara kebutuhan kami mendesak. Dananya pun tak besar-besaramat, hanya sekitar 60 jutaan untuk membeli server cetak e-KTP yang kualitasnya tahan lama," ujarnya.
 
Karena itu, lanjutnya, pihaknya ada membuat surat pengajuan langsung ke Bupati Pelalawan untuk menanggulangi masalah kebutuhan yang mendesak ini. Ia berharap, Bupati bisa mengambil kebijakan dengan menggunakan dana cadangan atau dana yang bisa diambil dari pos mana terlebih dahulu guna membeli server cetak e-KTP ini.
 
"Pekerjaan kami jadi benar-benar terhambat karena server yang sudah kadaluarsa ini. Sekarang saja daftar antri sudah lebih dari 15 ribu, tentu jika ada server kami harus mencetak yang sudah mereka terlebih dahulu," tukasnya. (sam/ndy)
 
 
 
Editor : Andy  Indrayanto 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar