Komitmen Membirukan Langit, RAPP Jadi Pioneer Konversi Motor Listrik di Sumatera

PANGKALAN KERINCI (Riaubernas) - PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) berkolaborasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) guna mewujudkan target Emisi Nol Bersih pada tahun 2060 atau lebih cepat. Dalam konversi sepeda motor bahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik di Riau Kompleks, Pangkalan Kerinci, Jumat (24/11/2023).

Ditargetkan, 200 unit sepeda motor karyawan RAPP akan dikonversi dalam upaya mendukung penurunan emisi di lingkungan operasional perusahaan. Pada hari ini dilakukan konversi 10 unit, kemudian 90 unit di akhir Desember 2023, dan 100 unit pada kuarter pertama tahun 2024 nantinya.

Gelar konversi motor listrik ini dihadiri Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE) yang diwakili oleh Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM Gigih Udi Atmo, Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Ketenagalistrikan Sripeni Inten Cahyani, Kepala PPSDM KEBTKE Susetyo Edi, dan perwakilan dari Ditjen Perhubungan Darat.

Gigih Udi Atmo mengungkapkan, RAPP telah melakukan 'excellent work' dalam pengurangan emisi, termasuk dengan digelarnya konversi motor listrik hari ini.

"Acara gelar konversi sepeda motor listrik ini merupakan penanda bahwa program pemerintah terkait dengan insentif untuk konversi motor listrik sudah terlaksana di Riau. Saya berharap dengan adanya inisiasi konversi motor BBM menjadi motor listrik di RAPP ini dapat meningkatkan animo masyarakat untuk mengkonversi sepeda motor BBM-nya menjadi sepeda motor listrik dan dapat memberikan manfaat besar bagi pengguna, serta menjadi contoh positif bagi masyarakat dalam menerapkan teknologi yang lebih ramah lingkungan," sebut Gigih Udi Atmo.

Senada dengan itu, Sripeni Inten Cahyani mengungkapkan bahwa gelar konversi sepeda motor listrik di RAPP ini dalam rangka percepatan layanan bantuan pemerintah untuk program konversi sepeda motor listrik berbasis baterai sehingga dapat mencapai target 150 ribu unit sepeda motor BBM konversi pada tahun 2024.

"Gelar konversi hari ini menjadikan RAPP _pioneer_ konversi sepeda motor listrik di luar Pulau Jawa. Yang pertama di Pulau Sumatera. Saya salut, RAPP sebagai perusahaan multinasional, memiliki konsen utama terhadap _sustainability_ (keberlanjutan). Memiliki program-program nyata dalam mengurangi emisi," urainya.

Dia juga mengapresiasi RAPP yang telah menggerakkan karyawannya untuk mengkonversi sepeda motor milik masing-masing. "Ini adalah contoh bahwa setiap individu bisa dengan mudah melakukan konversi energi. RAPP telah menunjukkan komitmen untuk lebih membirukan langit, sebuah komitmen perusahaan untuk energi bersih," sambungnya.

Katanya lagi, penerapan kendaraan listrik di sektor transportasi menjadi salah satu prinsip utama yang diupayakan pemerintah untuk mencapai target Emisi Nol Bersih dan pengurangan konsumsi BBM di sektor energi.

"Transisi menuju energi bersih tidak dapat dilaksanakan oleh pemerintah sendiri, dibutuhkan kolaborasi dan kemitraan dalam mewujudkan komitmen pemerintah untuk percepatan layanan bantuan pemerintah untuk program konversi sepeda motor listrik berbasis baterai," ungkapnya lagi.

Program bantuan insentif dari pemerintah berupa potongan biaya konversi sebesar Rp 10 juta untuk setiap sepeda motor diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan masyarakat untuk mengikuti program konversi motor BBM menjadi sepeda motor listrik.

Untuk setiap unit motor yang dikonversi, masyarakat akan mendapatkan manfaat penghematan biaya operasional dan BBM sampai dengan Rp6-7 juta per motor. Pajak tahunan juga lebih murah dibandingkan dengan motor BBM.

Sedangkan dari sisi pemerintah, konversi ini akan mengurangi biaya impor bahan bakar minyak dan subsidi untuk BBM. Juga membantu program pemerintah menuju target Emisi Nol Bersih (Net Zero Emission) di tahun 2060. Yang tak kalah penting, menciptakan lapangan kerja, khususnya industri komponen, bengkel konversi dan pemeliharaan motor listrik.

Jika dari total 125 juta unit kendaraan roda dua, 20%-nya atau 25 juta dilakukan konversi menjadi motor listrik, maka potensi penghematan BBM dapat mencapai 51,6 juta barel/tahun dan mampu menurunkan emisi karbon sebesar 16,8 juta ton CO2 pertahun (asumsi 1 motor menghemat BBM 354 liter/tahun dan menurunkan emisi 0,7 ton CO2/tahun).

Selama ini, RAPP, unit usaha dari APRIL Group yang bergerak di bidang pengolahan pulp dan kertas, telah melakukan upaya pengurangan emisi, sejalan dengan komitmen APRIL 2030, yakni untuk mencapai iklim positif.

"RAPP mendukung upaya pemerintah dalam penurunan emisi gas rumah kaca lewat beberapa terobosan untuk mencapai target komitmen APRIL 2030, salah satunya pilar iklim positif," ungkap Direktur RAPP Mulia Nauli.

Dalam menjalankan komitmen APRIL 2030, khususnya terkait konversi motor listrik ini, RAPP telah membangun ekosistem pendukung motor listrik dengan menyediakan stasiun baterai swap sebanyak 5 unit.

Katanya lagi, RAPP juga telah membangun solar panel dengan kapasitas 11 MW, hingga tahun 2030 ditargetkan kapasitasnya sebesar 50 MW.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Kementerian ESDM, Ditjen Perhubungan, Pemerintah Provinsi Riau dan Kabupaten Pelalawan, atas kesempatan dan dukungan yang diberikan untuk ikut serta mengkampanyekan konversi motor BBM menjadi motor listrik," tutupnya. (rls)


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar