Potret Memprihatinkan, Kondisi Rumah Warga di Samping Pagar Areal Operasional PHE Kampar

PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Dalam siaran pers tanggal 19 April 2022 kemarin, saat menyambangi para pekerja Pertamina di Gedung Grha Pertamina di Jakarta, Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan bahwa Pertamina sebagai integrator atau sebagai mesin penggerak perekonomian Indonesia.

Mendukung pernyataan Menteri BUMN tersebut, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menegaskan komitmennya siap mengerahkan upaya maksimal agar Pertamina menjadi perusahaan raksasa dunia.

Namun kenyataan dilapangan, di depan kantor Lurah Kelurahan Kerumutan, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, tepatnya disamping pagar areal operasional Pertamina yang dikelola oleh PHE Kampar, masih ditemukan potret memprihatinkan kehidupan masyarakat yang kondisinya seperti gambar poto diatas. 

Dari pantauan media ini di lapangan, tampak terlihat beberapa rumah warga tersebut terbuat dari papan dan sudah berumur. Ironisnya, didepan halaman rumah warga tersebut terlihat beberapa pipa minyak milik Pertamina, bahkan ditumbuhi rumput diantara pipa-pipa tersebut, sehingga menimbulkan kesan tidak terawat.

Yang menjadi pertanyaan besar, apakah program CSR perusahaan KKKS Pertamina tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya. Sehingga kondisi warga tersebut tidak mendapat perhatian dari Perusahaan BUMN raksasa tersebut.

Menyikapi kondisi tersebut, pada Senin 9 Mei 2022, awak media mencoba menghubungi Fajriyah Usman selaku Vice President Corporate Communications PT. Pertamina Via pesan WhatsApp guna meminta tanggapannya terkait persoalan diatas. Namun dalam balasannya, beliau mengatakan bahwa dirinya tidak lagi sebagai jubir PT. Pertamina.

"Saya sudah bukan jubir Pertamina mas," ujar Fajriyah Usman.

Kemudian Fajriyah Usman kembali bertanya kepada media ini bahwa lokasi tersebut letaknya di samping Kilang atau MOR, dan disampaikan oleh media ini bahwa lokasinya berada dibawah naungan atau wilayah operasional PHE Kampar.

"Oh ya, kalau begitu bisa langsung ditanyakan ke PHE Kampar ya mas," ujarnya.

Renita selaku Media Relations PHE Kampar, saat dikonfirmasi pada Senin (09/052022) mengatakan, bahwa pihaknya tidak bisa langsung membantu perorangan dalam program CSR perusahaan PHE Kampar. 

Sambung Renita, program CSR biasanya berdasarkan pengajuan dari pemerintah setempat, bisa dari pemerintah Desa maupun Kecamatan. "Misalnya dari pihak desa punya program bedah rumah, nantinya mengajukan proposal ke Pertamina. Setelah itu baru bisa dibantu dengan anggaran semampu kami, karena anggaran PHE sudah ditentukan SKK Migas. Mungkin yang lebih tepat, teman-teman media bisa konfirmasi ke pemerintah setempat mengenai kondisi warganya yang memprihatinkan seperti itu," ujarnya.

Dan ketika ditanyakan berapa besaran anggaran CSR PHE Kampar setiap tahunnya. Renita mengatakan, setiap tahun PHE Kampar selalu melaporkannya ke Bapeda Kabupaten Pelalawan. "Mungkin biar satu pintu tanyakan ke Bappeda Pelalawan," kata Renita.

Hasil penelusuran awak media bahwa CSR PHE Kampar Tahun 2021 sebesar Rp.900.465.777,-. Namun dari sekian besar anggaran yang direalisasikan, tidak terlihat dan tidak ada yang sifatnya untuk peningkatan ekonomi kerakyatan. 

Terkait hal itu, Plt. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pelalawan Tengku Zulpan, SE pada Kamis (12/5/2022) membenarkan bahwa setiap tahun Dana CSR PHE Kampar selalu disampaikan ke Bapeda Pelalawan.

"Ya, tiap tahunnya Dana CSR PHE Kampar selalu disampaikan," ujar Zulpan.

Dan saat ditanya terkait adanya nihil anggaran CSR PHE Kampar Tahun 2021 untuk program Maju Ekonomi dan program Maju Pemerintahan, Tengku Zulfan mengatakan, "Itu merupakan penggolongan dari Bappeda sendiri," pungkas Tengku Zulfan. (Tim)


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar