Menyoal Tingginya Harga dan Kelangkaan Gas 3 Kg di Kuala Kampar, Ini Penjelasan Kastan

Kabid Perdagangan DisKopUKMPerindag Kabupaten Pelalawan, Kastan, S.Pd.

PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Menanggapi pemberitaan di salah satu media bahwa gas LPG 3 Kg di Kecamatan Kuala Kampar langka dan harganya mahal atau melebihi HET, Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, UsahaKecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DisKopUKMPerindag) Kabupaten Pelalawan, Kastan, S.Pd angkat bicara. 

Kepada awak media Kastan menjelaskan, bahwa kelangkaan gas elpiji 3 Kg dan harga diatas HET yang terjadi di Kecamatan Kuala Kampar yang terjadi sejak bulan November 2021 hanya bersifat sementara saja. Tanggal 5 Februari mendatang, dipastikan akan ada 10.000 tabung gas elpiji yang akan masuk ke Kuala Kampar.

Menurut Kastan, kelangkaan yang terjadi di Kuala Kampar sejak bulan November 2021 memang disebabkan pasokan dari Kabupaten Kepulauan Meranti terhenti sejak bulan November 2021. 

"Penghentian pasokan dari Kabupaten Kepulauan Meranti ini dikarenakan adanya regulasi dari Pemerintah. Regulasi ini mengacu pada Undang-Undang Migas No. 22/2021 Pasal 23 soal pendistribusian dan penjualannya harus melalui izin. Jadi harus ada dasar-dasar penjualan gas ke Kuala Kampar dari Kabupaten Meranti karena itu beda wilayah," terangnya, Sabtu (29/1/2022). 

Dia menjelaskan, kondisi kelangkaan gas elpiji yang terjadi di Kuala Kampar sebenarnya langsung diantisipasi oleh Pemda Pelalawan melalui dinas terkait. Tanggal 21 Oktober 2021, Pemda bersama Pertamina dan perusahaan sudah menggelar rapat koordinasi yang menghasilkan operasi pasar yang digelar pada bulan November dan Desember. 

"Jadi kita sudah antisipasi sebelumnya terkait adanya regulasi yang menyebabkan pasokan dari Kabupaten Meranti terhenti dengan adanya UU Migas No. 22/2021 Pasal 23 itu. Kita lakukan operasi pasar untuk mengantisipasi kelangkaan gas elpiji 3 Kg di Kuala Kampar, itu hasil pertemuan Pemda, Pertamina, dan perusahaan-perusahaan distributor," kata Kastan yang merupakan warga asli dari Kuala Kampar ini. 

Disinggung soal harga elpiji yang melonjak di daerah tersebut yang tifak sesuai dengan HET pemerintah sebesar Rp. 26 ribu per tabung, Kastan menjelaskan, kenaikan itu terjadi karena biaya angkut yang cukup besar untuk ke Kuala Kampar. 

"Kalau harga memang mengacu pada SK Bupati Pelalawan No. 26/2016. Harga HET-nya itu sampai di Penyalai, Kuala Kampar harganya Rp. 26 ribu. Tetapi setelah dikaji oleh pengangkut, angkanya tidak ketemu dan masyarakat pun tidak ada masalah soal ini. Artinya, dari Kuala Kampar ke Pulau Muda dengan kondisi geografis sungai yang pasang surut dan adanya Bono, maka ke depan akan kita salurkan melalui Buton. Ada beberapa ongkos dan biaya angkut yang sangat besar. Dari Pelabuhan Buton bayar buruh, di Kuala Kampar kena lagi biaya buruh, kemudian langsir ke Pangkalan kena juga biaya maka terjadi kenaikan," ujarnya. 

Lanjutnya, Jadi yang dinaikkan itu bukan HET-nya tapi ongkos angkutnya. Misal kenaikan harga sampa 30 ribu, kami mempertanyakan hal ini. Katanya tidak terkejar selisih harganya. Dan masyarakat juga tidak ada masalah. Kalau terjadi harga 35 ribu, itu mungkin di warung-warung dan sama juga seperti di Pangkalan Kerinci. Tetapi itukan di luar jangkauan pihaknya. 

"Kami mengawal di Pangkalan. Artinya, kalau di Kuala Kampar harga masih Rp. 26 ribu, mereka tak terkejar karena ongkos angkutnya banyak sekali. Maka terjadi kenaikan harga gas per tabung. Ke Kuala Kampar itu tak bisa lewat karena ada Bono, maka kita alihkan ke Buton lewati Kabupaten Meranti, dan itu memakan waktu 6-7 jam baru sampai ke Kuala Kampar. Biaya yang dikeluarkan besar juga, apalagi mereka belum menggaji semuanya," katanya. 

Ditambahkannya, sekali lagi pihaknya (Kastan, red) memastikan bahwa kelangkaan gas itu hanya bersifat sementara saja karena adanya proses normalisasi penghentian pasokan dari Kabupaten Kepulauan Meranti. "Saya pastikan tanggal 5 Februari mendatang atau awal bulan, pasokan gas elpiji 3 Kg di Kuala Kampar akan kembali normal," tutup Kastan. (Sam)


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar