Mantan Teroris Gelar Dakwah Di Rohil

Bupati Berharap Negeri Seribu Kubah Ini Bebas dari Paham Radikalisme

Bupati Rohil, Suyatno

ROKAN HILIR, RIAUBERNAS.COM - Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) mengutuskan penasehatnya, Abdul Rahman Ayub (ARA) yang merupakan mantan teroris ke Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) untuk memberikan tausiah terkait bahayanya pengaruh paham radikalisme di kalangan remaja. Ditunjukannya Rohil sebagai tempat memberikan tausiah dikarenakan dulunya negeri Seribu Kubah ini pernah menjadi tempat persembunyian teroris, Nurdin M Top.

Pada kesempatan itu, Bupati Rohil, H Suyatno mengucapkan terima kasih pada pihak kepolisian Polda Riau yang telah menunjuk Rokan Hilir sebagai tempat safari dakwah tentang bahaya paham radikalisme.
"Dengan adanya tabliq akbar ini, diharapkan mampu memberikan pelajaran bagi generasi muda agar tidak mudah terpengaruh dengan ajaran sesat. Dengan begitu Negeri Seribu Kubah ini ke depannya bisa terbebas dari ancaman teroris dan paham lainnya yang menyimpang dari ajaran Islam," terang Bupati Suyatno, Sabtu (19/3) di Bagansiapiapi.

Ia mengatakan, sebagaimana diketahui kalau Al-Ustad Abdul Rahman Ayub ini dulunya pernah bergabung dan menjadi pemimpin kelompok terorisme selama 15 tahun. Dalam perjalanan yang cukup panjang dan telah menjelajahi berbagai negara di dunia itu tentunya beliau memiliki pengalaman dan penderitaan selama beliau bergabung dengan kelompok teroris.

"Tapi alhamdulillah, saat ini Abdul Rahman bisa bertaubat dan insaf serta kembali ke ajaran Allah SWT," tandasnya.

sementara itu, Al-Ustad Abdul Rahman Ayub didampingi oleh Ustad Abdul Rahman Keken serta moderator dari Pekanbaru dalam tausiahnya mengatakan, sebelum bergabung di kelompok teroris, dirinya dulu hanya ingin mencari ilmu tambahan tentang keagamaan di negara Afganistan.

Namun setibanya di tanah Arab itu, dirinya mendapatkan guru yang juga merupakan ustad yang mengajarinya tentang keagamaan. Namun, ajaran itu sangat berbeda dengan ajaran keagamaan sehari-hari.

"Karena ajaran yang salah tentang pemahaman Islam, membuat saya kemudian menjadi teroris karena telah salah menerima ilmu," tukasnya. (adv/hms/ar).



Editor    : Ai
 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar