Sempat di Tawarkan Pengerjaannya ke Warga Dengan Harga Rendah
Belum Setahun, Semenisasi Jalan Pondok Satu Maredan Sudah Hancur
SIAK, RIAUBERNAS.COM - Belum genap setahun pengerjaannya, Jalan Pondok Satu RT 01/RW 02 Kampung Maredan Kecamatan Tualang Kabupaten Siak yang menghabiskan anggaran Kampung sebesar Rp 239.451. 850, sudah mengalami kehancuran di beberapa sisi bangunan.
Menurut warga sekitar, bahwa mereka mengaku kesal dengan pembangunan semenisasi itu. Pasalnya, selain dikerjakan dimalam hari, ketahanan semenisasi juga dipertanyakan. "Ini baru bulan 6 bang sudah hancur macam ini, kerikil, pasir, dan semen tidak menyatu, bahkan pecah seperti ini. Ini kayak ajang bisnis Pemerintah Kampung Maredan, makanya hasilnya tidak bagus," ucap warga saat di jumpai Riau Bernas di Kampung Maredan Kecamatan Tualang.
Masih menurut warga, terkait tampalan semenisasi yang dilihat itu. itu warga sini yang menampal, bukan Pemerintah kampung. "Kami sebagai pemanfaat, tidak menerima hasil semenisasi Jalan Pondok Satu ini, secara tujuannya baik, tapi hasilnya tidak sesuai," ujarnya lagi.
Dijelaskannya, bahwa pengerjaan semenisasi Jalan Pondok Satu itu pernah ditawarkan ke kami masyarakat, tapi kami tidak mau karena upahnya sangat rendah. "Sebenarnya kami gak ada masalah upah rendah, cuma transparan lah, masa diminta upah sesuai RAB tidak mau, jadi kami masyarakat tidak mau bekerjalah," imbuhnya.
Berdasarkan plang proyek, pengerjaan Jalan Pondok Satu RT 01/RW 02 Kampung Maredan Kecamatan Tualang itu memiliki panjang 185 meter, lebar 4 meter, dan tinggi 0.15 meter, sedangkan anggarannya sebesar Rp 239.451.850. anggaran itu menggunakan anggaran Kampung atau APBN.
Menanggapi Semenisasi Jalan Pondok Satu tersebut, Penghulu Maredan Kecamatan Tualang, Sunani, saat dikonfirmasi media ini, Senin (14/6/2021) via pesan WhatsAppnya, mengaku dalam waktu dekat ini akan di servis ulang. "Selesai dicor kemarin belum kering, tapi sudah dilewati kendaraan jadi terkelupas diatasnya. Insya Allah akan diperbaiki," tutup Sunani.
Dan ketika ditanya terkait pengerjaan semenisasi itu pernah diserahkan ke masyarakat namun dengan harga rendah, Penghulu Sunani tidak membalas WhatsApp dari awak media, padahal pesan tersebut sudah dibaca, hal itu dibuktikan dengan contreng warna biru. (Van)
Tulis Komentar