Diguyur Hujan Deras, Alfedri Sempatkan Melayat Kerumah Duka Ayah Kandung Sertu Eki Setiawan

SIAK, RIAUBERNAS.COM - Kendati hujan deras mengguyur Kecamatan Bungaraya Kabupaten Siak, Bupati Siak Alfedri menyempatkan diri untuk melayat ke rumah ayah kandung Sertu Bah Yoto Eki Setiawan, Kris Handoko di Kampung Jatibaru, Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak, Riau, Rabu (28/4/2021) Sore.

Kris Handoko atau yang akrab disapa Marno Kumis, awalnya tak menyangka Bupati Siak yang berkunjung ke rumahnya itu. Alfedri mengaku, maksudnya melayat ingin memberi dukungan moril kepada keluarga Sertu Eki Setiawan yang merupakan salah satu korban tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala 402 pada Rabu (21/4/2020) lalu di perairan Bali.

"Atas nama pemerintah dan masyarakat Siak, kami ikut belasungkawa. Insya Allah Sertu Eki Setiawan gugur jadi syuhada. Tentu kita juga merasa kehilangan, karena dia merupakan putra terbaik Siak yang gugur dalam tugas mengabdi negara," kata Alfedri didampingi Wakil Bupati Terpilih Husni Merza, Camat Bungaraya Amin Soimin, dan rombongan lainnya.

Kris Handoko memperlihatkan chatting terakhir Sertu Eki Setiawan kepada adiknya, Thomas Prabowo via whatsapp sebelum musibah menimpa. Tidak hanya chatting terakhir, sang bapak juga menunjukkan foto anak sulungnya itu, yang menikah tahun lalu.

"Tadi saya diperlihatkan WA di handphone adiknya sebelum kejadian. Pada tanggal 6 April 2021 almarhum menyatakan dia sedang berada di dalam kapal selam sedang latihan. Itu adalah komunikasi terakhir Sertu Eki kepada keluarganya di Siak," tambah dia. 

Dia juga menceritakan bahwa ayahnya tak mendapat kabar sebelum kejadian tersebut. Biasanya Sertu Eki selalu memberi kabar kepada ayahnya melalui WA atau video call. "Tapi yang terakhir ini tidak. Biasanya Sertu Eki selalu pamit kepada ayahnya sebelum bertugas," ceritanya.

Alfedri juga mengaku terharu mendengar bahwa Sertu Eki Setiawan meninggalkan istrinya yang tengah hamil sekitar 2 bulan di Sidoarjo, Jawa Timur. Padahal mereka juga baru saja menikah di tahun 2020 lalu. "Semoga istri dan anaknya sehat-sehat selalu dalam lindungan Allah SWT," pesan Alfedri.

Awalnya Alfedri pun tak tahu jika ada keluarga dari korban Kapal Selam KRI Nanggala 402 adalah warga Siak. Dia baru mengetahuinya setelah berita tersebar di sejumlah media. "Tahunya Senin malam, setelah baca berita di media online bahwa ada keluarga korban orang Siak. Baru sempat melayat Rabu ini. Karena semalam jadwal penuh," tutupnya.

Ayah Kandung Sertu Bah Eki Setiawan, Kris Handoko mengaku mendapat informasi tenggelam kapan yang ditumpangi anaknya dari siaran di TV. "Saya pertama kali mendapat kabar tenggelam kapal selam yang ditumpangi Eki melalui berita di tv," sebut Marno Kumis sapaan akrabnya. 

Ditanya pesan terakhir almarhum, Marno mengaku tidak ada, cuma dia setiap pamit menyelam. Kalimat pamitnya, 'Pak aku mau menyelam jangan diharap pulang, pamitnya aneh', kata-kata itu setiap ia ikut menyelam selalu diucapkan dirinya. "Saya sempat bertanya dengannya, kok pamitnya, seperti itu Ki, apa maksudnya ? Lalu Eki menjawab, begitu lah pak, kalau menyelam memiliki resiko tinggi, satu orang saja melakukan kesalahan, bisa fatal semuanya," cerita Marno saat berkomunikasi dengan Anaknya itu.

Namun, saat berangkat untuk terakhir kalinya ini, Marno mengaku, Eki sapaan anaknya itu, tidak memberi kabar pamit seperti biasa melalui pesan WhatsApp atau Vidio call.

Sebelum meninggalkan rumah duka, Alfedri memberi santunan kepada keluarga Sertu Eki Setiawan sebagai pengobat hati sang ayah karena kehilangan anaknya. (Adv/Van) 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar