PT RAPP Miliki 932 Canal Blocking dan 158 Embung

Pangdam: Kodim Harus Ikuti Pelatihan Pemadaman Karhutla di RAPP

Pangdam I/BB, Mayjen Lodewyk Pusung, saat meninjau langsung canal blocking PT RAPP di TPK 10 estate Pelalawan.

PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Panglima Kodam I/Bukit Barisan begitu apresiasi saat melihat sekat kanal atau canal blocking dan embung yang dibuat oleh PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan. Untuk itu, ia menginginkan semua Kodim yang ada di Riau untuk berlatih memadamkan api di PT RAPP.

"Dari penjelasan yang disampaikan ke saya, ternyata perusahaan RAPP telah membuat canal blocking sejak tahun 2000," kata Pangdam I/BB, Mayjen Lodewyk Pusung, pada awak media usai meninjau sekat kanal di TPK 10 estate Pelalawan, PT RAPP, Selasa (23/2/2016).

Ia mengatakan, diirnya juga mengharapkan agar masyarakat dan TNI bisa membuat embung yang fungsinya selain bisa untuk beternak ikan, sebagai cadangan air, juga bisa dipergunakan saat untuk memadamkan karhutla.

Katanya, sejauh ini, sesuai instruksi Presiden RI, dirinya sudah menginstruksikan semua babinsa untuk ikut dalam pelatihan karhutla. Dalam menangani karhutla, menurutnya, yang paling penting adalah tindakan pencegahannya. Karena itu, Masyarakat Peduli Api (MPA) akan dibentuk sampai ke desa-desa yang ada di Riau ini.

"Banyak ilmu yang saya dapat dengan berkunjung ke PT RAPP ini. Melihat serta meninjau langsung sekat kanal serta menyaksikan pelatihan cara pemadaman karhutla, secara efesien dan sistematis. Dari pemaparan tadi juga, saya menymak jika perusahaan ini telah menggunakan drone untuk memantau titik, dan itu lebih efesien tenimbang memakai heli," ungkap Lodewijk seraya mengatakan bahwa TNI sendiri sudah banyak membuat kanal guna mencegah karhutla.

Dirinya berharap, pemda-pemda yang ada di Riau ini bisa mengembangkan drone dalam memantau karhutla. Karena menurutnya, pemakaian drone lebih efektif ketimbang menggunakan heli yang memerlukan cost yang besar.

Direktur PT RAPP, Rudi Fajar, yang terus mendampingi Pangdam I/BB mengatakan bahwa perusahaan selama ini begitu peduli terhadap kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Riau. Sebagai bukti kepedulian perusahaan, jauh-jauh hari pihaknya sudah membuat sekat kanal yang salah satu fungsinya mencegah karhutla.

"Sekat kanal yang kita buat ini disebut by pesisir. Selama ini juga kita bersama-sama dengan TNI dan masyarakat membuat kanal blocking untuk mencegah karhutla," katanya.

Pada kesempatan itu, Pangdam I/BB, Lodewijk Pusung, menyaksikan penutupan pelatihan kebakaran hutan dan lahan, dimana pesertaya merupakan gabungan dari Masyarakat Peduli Api (MPA) serta tentara. Pangdam I/BB Lodewijk Pusung berkenan menyerahkan sertifikat pelatihan kepada para peserta pelatihan karhutla yang tentara. (dra)



Editor    : Ai


 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar