Gelar Sosialisasi Karhutla, Ini Kata Kapolsek dan Camat Pangkalan Kerinci

Kapolsek Pangkalan Kerinci, Kompol Novaldi bersama Camat Pangkalan Kerinci Dodi A Saputra, S.STP.

PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Dalam upaya mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan, Polsek Pangkalan Kerinci Polres Pelalawan  melakukan kegiatan sosialisasi tentang larangan membakar hutan dan lahan. 

Kegiatan yang dihadiri Camat Pangkalan Kerinci, lurah/kades se Kecamatan Pangkalan Kerinci, ormas, OKP, Kelompok Tani, tokoh masyarakat, Masyarakat Peduli Api (MPA) dan perusahaan PT. RAPP itu berlangsung di Mapolsek Pangkalan Kerinci, Senin (8/3/2021).

Kapolsek Pangkalan Kerinci Polres Pelalawan, Kompol Novaldi, saat dikonfirmasi media ini usai kegiatan mengatakan, bahwa Sosialisasi larangan membakar hutan dan lahan tersebut kita impormasikan kepada masyarakat Kecamatan Pangkalan Kerinci sekaligus mengajak seluruh tokoh masyarakat, ormas-ormas, pemerintahan baik Camat, Lurah/kades, RW/RT, dan pihak perusahaan PT. RAPP untuk menjaga Kecamatan Pangkalan Kerinci ini agar tidak terjadi karhutla. 

"Jadi dalam sosialisasi ini kita mengajak semua pihak ikut berperan serta, apakah itu pemerintahan, apakah itu ormas, apakah itu perusahaan, kelompok tani, seluruh masyarakat, jadi jangan ada lagi yang tidak perduli, apabila ada kejadian karhutla. Kalau bisa sebelum ada kejadian karhutla, kita melakukan pencegahan dari awal seperti memberikan imbauan, sosialisasi, mengingatkan supaya tidak membuka lahan dengan cara membakar agar tidak terjadi karhutla," terang Kapolsek. 

Disinggung daerah mana saja di Kecamatan Pangkalan Kerinci yang rawan terjadinya karhutla, Kompol Novaldi menjelaskan, kalau kita mengacu pada tahun 2015 - 2019 itu yang rawan terjadinya karhutla di Kecamatan Pangkalan Kerinci itu daerah Desa Rantau Baru, Kuala Terusan, Kelurahan Kerinci Timur dan Kulurahan Kerinci Barat. Ini kalau sempat terjadi seperti pada 2015 - 2019 itu akan berpengaruh terhadap penerbangan, itu pengaruhnya sampai ke bandara dan sempat negara tetangga itu komplin. 

"Jadi Bapak Presiden dalam beberapa kali rapat itu melibatkan Kapolri, Panglima TNI, Menko Polhukam untuk membahas supaya tidak terjadi lagi kebakaran hutan dan lahan. Yaitu diberikanlah penegasan oleh Presiden, sama lah macam tahun-tahun sebelumnya, kalau terjadi karhutla di wilayahnya copot, dianggap bearti mereka membiarkan, lalu diberikanlah penekanan sampai ke tingkat bawah supaya semuanya elemen masyarakat diajak terlibat mengantisipasi terjadinya karhutla," kata Novaldi lagi. 

Kapolsek juga mengatakan, bahwa berdasarkan pantauan RCM, sampai saat ini di Kecamatan Pangkalan Kerinci belum ditemukan karhutla. "Sebenarnya kalau acuan kami di Polda itu kan berpedoman pada pantauan RCM, kalau dia tidak terpantau di RCM maka kita buat dalam laporan kita itu tidak termonitor oleh RCM. Jadi kalau untuk di Kecamatan Pangkalan Kerinci itu belum termasuk titik api yang dianggap laporan, artinya di Kecamatan Pangkalan Kerinci itu masih nihil dan belum hotspot," ungkap Kompol Novaldi. 

Sementara itu, Camat Pangkalan Kerinci Dodi A Saputra, S.STP mengatakan, dengan dilakukannya kegiatan sosialisasi karhutla tadi, harapan kita kejadian karhutla di Kecamatan Pangkalan Kerinci ini dapat dihindari. Kemudian juga diminta kerjasamanya seluruh aparatur desa dan kelurahan, ormas, OKP, perusahaan, MPA dan seluruh masyarakat dalam rangka pencegahan dan penanganan karhutla di Kecamatan Pangkalan Kerinci. 

Jadi, sambung Dodi, kalau terjadi kebakaran di daerahnya semua pihak harus ikut perduli dan ikut bertanggungjawab terhadap apa yang menjadi kewajiban kita semua. 

"Alhamdulillah, sampai saat ini sinergi kita itu baik perusahaan, TNI/Polri, Masyarakat Peduli Api (MPA) itu sudah berjalan baik. Tapi didalam sosialisasi ini itu yang menjadi penekanan kita itu kepedulian masyarakat, bahkan jika terjadi karhutla kadang yang punya lahan pun tidak hadir disitu. Ini yang menjadi penekanan kita, sebagaimana imbauan bapak Kapolres juga, jika terjadi karhutla, yang punya lahan, RT/RW, kades/lurah itu semua dimintai keterangan. Dengan adanya sosialisasi ini, harapannya semua bisa bekerjasama dan kepeduliannya dalam pencegahan terjadinya karhutla," pungkas Camat. (Sam)


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar