Dampak Pabrik PT SSS Tutup, Sekitar 500 Buruh dan Masyarakat Datangi Disnaker Inhu

INHU, RIAUBERNAS.COM - Dampak dari pabrik PT. Sanling Sawit Sejahtera (SSS) dalam beberapa hari tidak beroprasi, ratusan buruh kehilangan pekerjaan. Terkait hal tersebut, sekitar 500 buruh yang dinaungi beberapa organisasi datangi Kantor Dinas Ketenaga Kerjaan dan DPRD Inhu untuk menyampaikan aspirasi.

"Perusahaan sudah tutup selama tiga hari hingga hari ini, dampak tersebut membuat masyarakat kehilangan mata pencarian sebagai buruh maupun karyawan perusahaan, terkait persoalan yang menimpa perusahaan, buruh tidak tahu," ungkap Ketua Serikat SPTD Inhu, Zulfendy, Senin (8/3/2021).

Zulfendy, yang juga salah satu penggerak Soladiritas buruh aksi pada hari ini, ada beberapa penyampaian aspirasi sikap terkait tutupnya perusahaan PT. SSS.

Adapun aspirasi yang disampaikan para buruh, 1. Kami sangat mendukung investasi berupa berdiri dan beroperasinya Pabrik Kelapa Sawit yang berada di Desa Rimpian, Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indragiri Hulu, Propinsi Riau, karena dengan keberadaan dan beroperasinya Perusahaan tersebut, telah menciptakan lapangan pekerjaan.

2. Mendesak Pemerintah Desa Rimpian, Pemerintah Kecamatan Lubuk Batu Jaya, institusi terkait untuk mendukung pelaksanaan investasi kususnya di wilayah Desa setempat dan umumnya di Kabupaten Indragiri Hulu, agar terciptanya iklim investasi yang baik yang berdampak kepada terciptanya lapangan pekerjaan dan peningkatan ekonomi bagi mayarakat maupun daerah.

3. Mendesak Pemerintah Desa Rimpian, Pemerintah Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Pemerintah institusi terkait, agar tidak terpengaruh dengan ulah sejumlah pihak yang dengan berbagai cara sedang berupaya mengagalkan beroperasinya PKS PT. Sanling Sawit Sejahtera di Desa Rimpian.

4. Mendesak agar mengupayakan beroperasinya kembali PKS PT. Sanling Sawit Sejahtera di Desa Rimpian. Karena dengan ditutup/tidak beroperasinya PKS dimaksud, telah merugikan kami masyarakat dengan jumlah ratusan Kepala Keluarga kehilangan pekerjaan sebagai mata pencaharian kami untuk menghidupi kelurga kami yang apabila dikalkulasi mencapai ribuan jiwa.

Atas penyampaian aspirasi para serikat dan masyarakat, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Inhu Endang Mulyawan, menyambut baik kedatangan perwakilan serikat. Tidak beroprasinya perusahaan, Disnaker sendiri tidak mengetahui apa alasannya.

"Saya mendengar kabar tidak beroprasinya perusahaan baru tadi malam, apa penyebab pastinya tutup tidak tahu. Tidak beroprasinya pabrik baru dua hari kurang lebih, bisa jadi apa karena hari libur Sabtu dan Minggu," jelas Kepala Dinas Disnaker. 

Atas tutupnya perusahaan dan mengakibatkan hilangnya pekerjaan para buruh, Pihak Dinas Tenaga Kerja akan berkordinasi lagi ke Pihak PT. SSS.

"Kalau kita kan terkait Tenaga Kerja, nanti pihak Dinas akan berkordinasi lebih ke Pihak Perusahaan, harapan dengan adanya Investasi didaerah dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Pertanyaannya apakah keberadaan perusahaan ini membawa kesejahteraan atau modoratnya, kalau kami dari Dinas selalu support masyarakat selagi ini untuk kepentingan bersama," tutup Endang Mulyawan.

Setelah penyampaian aspirasi ke Disnaker, Serikat buruh yang tergolong dari Serikat Pekerja Transportasi Darat (SPTD), Serikat Pekerja Nasional (SPN), ormas, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan Niba, akan lakukan aksi penyampaian aspirasi ke Gedung DPRD Inhu. (Pt) 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar