Dikerjakan Oleh PT RAPP, Progres Pemugaran Istana Peraduan Siak Sudah 50 Persen

SIAK, RIAUBERNAS.COM - Pemerintah Daerah Kabupaten Siak menggelar pertemuan dengan rekanan PT RAPP (April Group), yang menjadi pelaksana proyek Pemugaran Situs Cagar Budaya Istana Peraduan Sultan Siak.

Pertemuan dilaksanakan di Kantor Bupati Siak Senin pagi (25/2/19), untuk mendengarkan perkembangan pekerjaan pemugaran bangunan bersejarah itu secara berkala.

Sekretaris Daerah H.T.S Hamzah yang memimpin pertemuan, meminta tim pengerjaan agar memberikan laporan perkembangan pekerjaan setiap bulannya. Melalui laporan tersebut Pemkab dapat memberikan masukan terkait progres pemugaran.

"Berhubung Kawasan Istana Siak berikut Istana Peraduan termasuk kedalam kawasan cagar budaya dan Kota Siak termasuk jaringan kota pusaka, sebelum diserahterimakan nanti harus ada laporan administrasi berkala melalui dinas terkait", kata Hamzah.

Hamzah mengapresiasi PT RAPP yang menunjukkan kepedulian terhadap pelestarian situs cagar budaya di Kabupaten Siak. Pemugaran Istana Peraduan itu murni dibiayai perusahaan April Group tersebut melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

"Kita berterimakasih kepada RAPP karena telah menjadi salah satu perusahaan pemerhati cagar budaya, mestinya kepedulian ini menjadi contoh bagi perusahaan lain dalam menyalurkan program CSR, sehingga ikut andil menjaga peninggalan sejarah di Siak", kata Hamzah.

Ia juga berharap, proyek ini dapat dikerjakan tuntas dalam satu paket pekerjaan, mulai pemugaran bangunan dan isi dari ruangan, Educator Guide (pemandu), berikut landsekapnya. Rencananya Istana Peraduan Sultan Siak setelah selesai pemugaran, akan difungsikan sebagai musium edukasi.
 
Salah seorang anggota Tim Pengawas Ahli Cagar Budaya (TACB), Themas Utomo Ilham mengatakan, pelaksanaan pekerjaan Istana Peraduan Sultan Siak tidak akan merubah fungsi bangunan yang bernilai sejarah itu.

"Istana Peraduan Sultan Siak yang berada di samping Istana Siak itu di dirikan pada tahun 1915. Material bangunannya kita temukan sebagian didatangkan dari Eropa, misalnya engsel pintu yang dibuat pada tahun 1902 di Belgia", ungkapnya.

Pemugaran tersebut melibatkan ahli sejarah dan arsitek yang bekerja detail mengeksplorasi setiap sudut ruangan. Saat ini progres pekerjaannya sudah memasuki 50 persen dan diperkirakan selesai sesuai dengan target Juni 2019 mendatang.

"Sebenarnya kegiatan ini berlangsung selama 8 kalender, namun dalam pengerjananya tidak ada kendala, kita usahakan 6 bulan", terang Themas. (Van)

 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar