Ini 10 Event Lokal Yang Tidak Boleh Anda Lewatkan di 2016

ist.

Indonesia bukan hanya indah dan kaya dari segi alamnya, tetapi juga dari segi budayanya. Menyadari kekayaan budaya dan kearifan lokalnya, beberapa daerah secara khusus menggelar event lokal yang sangat seru untuk didatangi. Menariknya, beberapa event berikut ini bahkan sudah bertaraf internasional. Berikut 10 event lokal yang harus anda datangi di tahun 2016:

1. Perayaan Tahun Baru Cina, Singkawang

Meski perayaan Tahun Baru Cina di Indonesia diselenggarakan di banyak tempat, Singkawang, yang terletak sekitar 145 kilometer dari Pontianak, boleh jadi adalah tempat yang memiliki perayaan paling meriah. Salah satu atraksi yang paling ditunggu dalam perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Singkawang adalah Tatung. Uniknya, pertunjukan Tatung ini tidak hanya melibatkan warga keturunan Tionghoa, tetapi juga warga suku Dayak.


2. Java Jazz Festival, JIEXPO Kemayoran, Jakarta

Event ini adalah salah satu event bertaraf internasional yang rutin digelar setiap tahun di Indonesia. Di tahun 2016 nanti, Java Jazz Festival akan berlangsung pada tanggal 4 – 6 Maret 2016 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat. Dalam event ini, puluhan ribu orang akan datang untuk menyaksikan penampilan dari puluhan artis lokal dan internasional yang sudah lama menekuni aliran musik jazz. Apakah Anda adalah salah satunya?

3. Semana Santa, Larantuka, NTT

Setiap seminggu sebelum Paskah, Kota Larantuka di Provinsi Nusa Tenggara Timur akan merayakan Pekan Suci dengan cara yang unik dan dikenal dengan nama Semana Santa. Di tahun 2016 nanti, perayaan ini akan digelar pada akhir bulan Maret 2016. Selama satu minggu, ribuan peziarah yang tidak hanya berasal dari pulau-pulau di sekitar Flores namun juga dari Jawa, Bali, bahkan mancanegara akan berkunjung ke Larantuka. Perayaan ini menjadi unik karena tidak hanya berkaitan dengan agama, tetapi juga memadukan sejarah bangsa Portugis dengan tradisi lokal. Untuk mencapai Larantuka, Anda bisa terbang ke Ende lalu melanjutkan dengan perjalanan darat ke Larantuka.

4. Festival Legu Gam, Ternate, Maluku Utara

Setiap bulan April, bertepatan dengan perayaan ulang tahun Sultan Ternate, Mudaffar Sjah, digelar sebuah festival yang sudah lama masuk ke dalam agenda nasional kegiatan Kementerian Pariwisata, yaitu Festival Legu Gam. Tujuan utama festival ini adalah untuk melestarikan sekaligus mempromosikan kekayaan alam dan budaya Kesultanan Ternate dan 3 kesultanan lain yang berada di wilayah Provinsi Maluku Utara. Hal yang paling menarik dari festival ini adalah pertunjukan Tari Legu yang merupakan jenis tarian kerajaan. Oleh sebab itu, tarian ini tidak boleh sembarang dipentaskan dan baru diperkenankan setelah Sultan selesai melakukan 3 acara penting, yaitu Doru Gam, Kololi Kie, dan Fere Kie.

5. Festival Danau Sentani, Jayapura, Papua

Festival yang diselenggarakan setiap pertengahan bulan Juni ini mampu menarik minat ribuan pengunjung setiap tahunnya! Festival Danau Sentani (FDS) pertama kali berlangsung tahun 2007 dan saat ini telah masuk ke dalam kalendar pariwisata utama Indonesia. Festival yang banyak menarik perhatian wisatawan asing, seperti Belanda, dan lokal ini merupakan pagelaran yang sangat meriah. Anda akan terpesona dengan beragam tarian adat di atas perahu, tarian perang khas Papua, upacara adat seperti penobatan Ondoafi (kepala adat), hingga sajian berbagai kuliner khas Papua.

6. Jember Fashion Carnaval, Jember, Jawa Timur

Jember Fashion Carnaval (JFC) akan berlangsung pada tanggal 21-24 Agustus 2016. Tahun depan, karnaval ini akan menjadi semakin spesial karena bersamaan dengan pelaksanaan Wonderful Archipelago Carnaval Indonesia yang diikuti oleh 10 negara di Asia Tenggara. Keunikan event JFC terletak pada konsep acara yang menggunakan jalan raya sebagai catwalk dan tema-tema unik di setiap penyelenggaraannya. Keberhasilan para peserta karnaval dalam menarik perhatian dunia internasional membuat mereka diundang ke berbagai negara untuk memamerkan karya mereka. Untuk mencapai Jember, Anda bisa
terbang ke Surabaya atau Malang lalu melanjutkan perjalanan dengan bus selama 4-5 jam.

7. Dieng Culture Festival, Banjarnegara, Jawa Tengah

Keramahan masyarakat dan kemeriahan acara “Dieng Culture Festival” (DCF) akan menghangatkan Anda dari dinginnya udara di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, apalagi jika Anda menghadirinya bersama dengan teman-teman. DCF telah ada sejak tahun 2010 dan selalu berhasil menyedot perhatian puluhan ribu orang, termasuk wisatawan asing. Festival yang biasanya berlangsung pada bulan Juli atau Agustus ini selalu menyuguhkan sebuah perpaduan yang menarik antara seni tradisi dan kekayaan indie, serta kontemporer. Tidak hanya itu, DCF juga menggabungkan budaya dengan wahana wisata alam dan pemberdayaan ekonomi masyarakat Dieng.

8. Festival Tabuik, Padang Pariaman, Sumatera Barat

Festival Tabuik merupakan salah satu tradisi tahunan di masyarakat Pariaman. Festival ini telah berlangsung sejak puluhan tahun yang lalu; kira-kira sejak abad ke-19 masehi. Perhelatan Tabuik merupakan bagian dari peringatan hari wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, yaitu Hussein bin Ali yang jatuh pada tanggal 10 Muharram dan pada tahun 2016 akan jatuh pada tanggal 12 Oktober. Tabuik sendiri diambil dari bahasa arab 'tabut' yang bermakna peti kayu. Nama itu mengacu pada legenda tentang kemunculan makhluk berwujud kuda bersayap dan berkepala manusia yang disebut buraq. Legenda ini mengisahkan bahwa setelah wafatnya sang cucu Nabi, kotak kayu berisi potongan jenazah Hussein diterbangkan ke langit oleh buraq. Berdasarkan legenda inilah, setiap tahun masyarakat Pariaman membuat tiruan dari buraq yang sedang mengusung tabut di punggungnya.

9. Festival Danau Toba, Sumatera Utara

Festival Danau Toba merupakan acara wisata tahunan yang telah berlangsung sejak 2013. Festival yang telah digelar sejak 1982 dahulu bernama Pesta Danau Toba. Pada mulanya Pesta Danau Toba merupakan sebuah event lokal yang diselenggarakan sebagai wujud rasa syukur masyarakat atas keberadaan Danau Toba yang mempunyai peran penting bagi kehidupan suku batak yang tinggal di pesisir Danau Toba. Berbagai kegiatan berupa atraksi seni budaya dan wisata olahraga menyemarakkan festival ini.

10. Rambu Solo, Tana Toraja, Sulawesi Selatan

Rambu Solo adalah salah satu prosesi penting dalam sebuah upacara kematian yang berlangsung selama berhari-hari dan melibatkan seluruh penduduk desa di Tana Toraja. Meski upacara ini tidak tentu waktu pelaksanaannya, karena tergantung pada kesiapan keluarga, namun umumnya upacara Rambu Solo akan berlangsung di bulan Desember. Kesakralan dan kemeriahan upcara ini sudah sangat terkenal hingga ke mancanegara sehingga pengunjung yang datang pun bisa mencapai puluhan ribu.
 

Editor        : Ai
Sumber    : skyscanner.co.id


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar