Sejak Malaysia Lockdown, Proses Penjemputan Warga Rohil Terganjal Aturan

Juru bicara penanganan Covid 19 Rohil H Ahmad Yusuf

ROKAN HILIR (Riaubernas) - Pasca penetapan PSBB Kota pekan baru bahwa kota pekan baru masuk daerah terjangkit tranmisi lokal 

Sekdinkes Jubir Pandemi Covid- 19 H.Ahmad Yusuf mengutarakan dengan telah diberlakukan kota pekan baru peningkatan mobilitas terjadi lonjakan pemantauan (ODP )

"Tidak tertutup kemungkinan jelang bulan ramadhan dan hari raya idul fitri jumlah terus bertambah," Kata Sekdinkes Jubir Covid- 18 H.Ahamd Yusuf, jumat (17/4/20) dimedia Center mess datuk Batu hampar Bagansiapiapi 

Sementara jumlah ODP 3856, dari jumlah itu 2502 habis masa Inkubasi 14 hari pemantauan, dan proses pemantauan 1354 

Ahmad menjelaskan untuk dicermati menjelang bulan Ramadhan masuki hari raya memungkinkan ODP melonjak naik, Kenaikan juga membuat tidak seimbangnya masa proses inkubasi  pemantauan 

Tegasnya Kewaspadaan lebih untuk ditingkatkan mematuhi pola memutuskan rantai melalui pencegahan hindari hubungan kontak orang ke orang (manusia) 
"Ayo terapkan phichal distancing, jaga jarak, jangan keluar rumah, jika keluar memakai masker, hilangkan stres, bisa menghilangkan imun, tambahnya 

Berdasarkan update jumlah PDP Enam,Dua dipulangkan sebelumnya, terkomfirmasi 4 PDP,Satu PDP diantaranya tidak mengarah penularan  Covid- 19 bahkan menunggu hasil test swab 

Berbagai upaya dilakukan pemerintah Rohil penganan wabah pandemi Covid 19 diwilayah Rokan Hilir seperti salah satu upaya membuka dapur umum dan pembagian paket sembako kedaerah kecamatan. 

Melawan pandemi Covid 19 Tegas Ahmad, upaya Bupati H. Suyatno terus bersinergi bersama unsur forkompinda dan aparat desa meringan beban masyarakat tekanan ekonomi imbas dampak Covid 19 

Terkait usulan kepulangan TKI dari Malaysia pasca lock down negara tersebut Ahmad Yusuf menegaskan Ratas Bupati Suyatno dan Sekda bahkan lewat Vidcon Gubri dibahas Bagaimana memulangkan warga kita dimalaysia 

Menurut Ahmad belum adanya airan menjemput warga kita di Malaysia, pemerintah tetap berupaya melakukan komunikasi ke pihak imigrasi dan pemprov riau 

"Sejak negara malaysia melakukan lockdown sulit diterobos masuk apalagi menjemput,namun demikian tambahnya bukanlah untuk menyampingkan aspirasi sejauhi belum adanya aturan menjemput langsung ," punkasnya (Syofyan Rambah)


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar