Diskop Bubarkan 20 Unit Koperasi Bermasalah, 30 Unit Masih Tersangkut Hutang

ROKAN HILIR, RIAUBERNAS.COM - Dinas Koperasi dan UMKM Rokan Hilir menyelenggarakan peringatan Hari Koperasi Nasional (HKN) Ke 72 Tahun, yang dibuka oleh Sekretaris Daerah Drs.H. Surya Arfan di Gedung H. Misran Bagansiapiapi, Kamis (26/9/2019).

Sekda menjelaskan, bahwa seluruh pengurus koperasi, perbankan, dan pejabat, memberikan motivasi dalam rangka pengembangan usaha koperasi. Hal itu sebagai apresiasi terhadap koperasi yang prestasi. Prestasi yang diraih koperasi, slah satunya tepat waktu dalam melaksanakan rapat anggota tahun (RAT), tata kelola yang baik, serta pembinaan Sebagai motivator, contoh Camat Pekaiatan.

Dikatakan Sekda, di Kabupaten Rokan Hilir ada 311, seharusnya jumlahnya 361, namun 50 koperasi lagi masih dalam tahap pembinan, dan menjadi tanggung jawab Kadiskop dan camat untuk mengembangkan koperasi tersebut.

Surya mengatakan, satu hal yang sangat mengembirakan, saat mengikuti rakor di Pekanbaru, terkuak adanya dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan modal pembiayaan putra.

Menurut Sekda, Bahwa pemerintah menyiapkan Rp 150 Triliun dana pinjaman untuk di seluruh indonesia, memang dibatasi, tapi siapa dulu bakal mendapat pinjaman modal kenapa tidak dimanfaatkan.

"Kita minta kepada pihak perbankan yang beroperasi di Rokan Hilir, seperti BNI, BRI, Bank Riau, Bank mandiri, dan Bank Rohil, untuk memberikan kemudahan pinjaman kepada usaha kecil agar bisa berkembang dan tumbuh secara baik", pinta Surya.

Sampai hari ini, banyak usaha kecil yang membutuhkan modal pinjaman serta pemasaran. Kesannya perbankan mempersulit usaha mendapatkan modal, mungkin alasan usaha yang tidak memungkinkan. Diharapkan, Perbankan bersama dengan pemda, jangan takut dan menghindari usaha kecil, Sebagaimana koperasi UMKM dengan stuasi dunia, tak pernah bimbang akan ekonomi tetap saja hidup.

Kata Sekda lagi, ini suatu hal yang membanggakan, dengan menghidupkan ekonomi kelas menegah dan kebawah melalui koperasi sebagai penopang ekonomi, bagaimana mengembangkan koperasi secara baik.

"Kita ketahui bahwa pegadaian memborohkan barang baru mendapat pinjaman, dan sekarang tidak lagi. Usaha koperasi sudah bisa sebagai penyaluran uang pemerintah", terang Surya.

Kadiskop UMKM Rokan Hilir H. Wazirwan Yunus, S.sos. mengatakan, diera reformasi, Koperasi melakukan Revolusi secara total, dulunya kita manual sekarang digital 4.0 keterbukaan secara online.

Tahun ini, tambah Wazirwan, 20 unit koperasi dinonaktifkan, dan 30 unit lagi tahap pembinaan, karena mereka tersangkut dengan pijaman utang kepada pemerintah dan pihak ketiga, sehingga belum bisa dibubarkan. (Syofyan)

 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar