Raskin Dinilai Tidak Tepat Sasaran di Tualang Timur

Masyarakat: Yang Dapat Raskin Kebanyakan Karyawan PT Salim

Beras bantuan dari Dinas Sosial kepada BDT Tualang Timur.

SIAK, RIAUBERNAS.COM - Masyarakat Tualang Timur (Tuti) Kecamatan Tualang, mengeluhkan sikap pemerintah yang dinilai tidak tepat sasaran dalam menyalurkan dan pembagian beras miskin (Raskin) di Kampung Tualang Timur. Hal itu disampaikan Ahmad kepada RiauBernas.com di Tualang, Senin (19/11/2018).

Dijelaskan Ahmad, bahwa Raskin ini diperuntukkan untuk orang miskin, tapi kenyataan dilapangan sangat berbeda, banyak yang menerima Raskin itu adalah karyawan Perusahaan.

"Sebagian yang nerima raskin itu dari karyawan PT. Salim bang, serta orang dekat-dekat dia (penghulu Tualang Timur, red)," jelas Ahmad dengan nada kesal.

Ahmad meminta kepada dinas terkait untuk menyelidiki ini, karena, beras yang seharusnya untuk masyarakat miskin dapat diserahkan kepada masyarakat yang membutuhkan, jangan yang mampu dapat juga.

Sementara itu, Fasilitator dari Dinas Sosial Kampung Tualang Timur Kecamatan Tualang, Wilda membantah bahwa Raskin tidak tepat sasaran.

"Sekarang bukan raskin lagi bang, tapi bantuan dari Dinsos, jadi data penerima itu berdasarkan dari Basis Data Terpadu (BDT) yang didata oleh Dinas sosial Kabupaten Siak, dan itu layak kox yang menerima nya," jelasnya.

Terkait berapa BDT yang menerima di Kampung Tualang Timur, Wilda mengatakan ada sebanyak 172 Kartu Keluarga, masing-masing menerima beras Bulog sebanyak 10 Kg per KK.

Ditempat terpisah, Penghulu Tualang Timur, Bahari Johari mengatakan, bahwa beras yang diserahkan itu bukan lagi Raskin, tapi beras bantuan dari Dinas sosial.

"Sekarang sama-sama kita sepakati dulu, bahwa beras yang diserahkan itu bukan raskin, tapi bantuan dari Dinas sosial. Bantuan beras itu sesuai diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan, data itu dari Dinsos Kabupaten Siak. Kami Pemerintah kampung hanya sebagai tempat menyimpan beras di kantor aja, kan ada Fasilitator dari Dinsos yang lakukan tugas itu," ungkap Bahari Johari melalui selulernya.

Disinggung, ada karyawan dari Perusahaan PT. Salim dan orang dekat penghulu yang menerima bantuan beras itu, Bahari Johari beralasan bahwa itu tidak benar.

"Bukan karyawan PT Salim, tapi anaknya iya, kita menyerahkan kepada orang tuanya, bukan anaknya. Sedangkan untuk orang penerima itu, benar dari masyarakat miskin, bukan dekat dengan saya, kalau pun ada, paling 20 orang lah tim saya dari simpang kantor desa ke simpang bakal itu," jelasnya. (Van)

 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar